5 Alasan Komitmen Harus Realistis, Bukan Sekadar Berani

Hidup wajib realistis, karena bahagia butuh biaya

Memutuskan melangkah masuk ke dalam gerbang pernikahan, pasti telah melalui proses pertimbangan yang begitu dalam. Kamu jelas sudah memahami arti sebuah hubungan pernikahan. Bukan lagi hubungan yang mendepankan ego, tapi hubungan yang wajib mengkompromikan ego. Sebelum memutuskan mengucapkan kalimat ‘saya menerima’, kamu sudah mempertimbangkan banyak hal.

Seseorang yang dewasa, selalu melihat segala hal dari banyak sudut pandang. Bukan hanya melihat apa yang ada hari ini, namun memikirkan semua perjalanan yang akan dia lewati. Sekali lagi pernikahan bukan tentang perjalanan sepekan, sebulan, atau setahun. Untuk sebuah perjalanan yang amat panjang, jelas kamu menjadikan standar kemapanan sebagai satu bagian paling penting. Bukan karena kamu materialistis tapi karena kamu realistis.

 

1. Perubahan status sejalan dengan meningkatnya kebutuhan ekonomi

5 Alasan Komitmen Harus Realistis, Bukan Sekadar BeraniIlustrasi bersama sahabat. (pexels.com/Matheus Bertelli)

Selama hidup melajang, kamu sudah merasakan duka kehidupan yang nyata. Kamu telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupmu sendiri. Kamu bisa menikmati jerih payahmu, lelahmu bekerja, dengan apa pun yang kamu inginkan. Kamu pun berharap semua akan lebih indah setelah pernikahan.

Hidup bersama jelas membuat kebutuhan hidup menjadi dua kali lebih besar. Tanpa kesiapan yang sama, apakah kehidupan pernikahan akan lebih membahagiakan atau sebaliknya? Kamu sangat memahami bahwa pernikahan bukan lagi masa untuk belajar, namun waktu untuk memulai kehidupan yang benar-benar nyata. So, untuk bahagia setelah pernikahan, jelas tidak hanya butuh kata ‘cinta’, tapi membutuhkan tabungan yang cukup.

 

2. Banyak kejutan setelah pernikahan

5 Alasan Komitmen Harus Realistis, Bukan Sekadar BeraniIlustrasi pria yang putus asa. (pixabay.com/Peggy und Marco Lachmann-Anke)

Sebuah pernikahan bukan hanya melibatkan dua hati, namun melibatkan semua yang melekat pada diri dua orang manusia yang terikat di dalamnya. Pernikahan menyatukan dua orang manusia, dua keluarga besar beserta seluruh kebahagiaan dan duka yang menyertainya.

Masa lajang mengajarkan bahwa kehidupan tidak sebatas pada apa yang kamu bisa prediksi. Banyak persoalan hadir, justru dari hal-hal yang kamu anggap sudah kamu tuntaskan. Namun dalam pernikahan, kesiapanmu jelas harus lebih besar. Kehidupan bukan lagi tentang kebahagiaanmu seorang, namun harus memperhatikan kebahagiaan semua orang.

Bukan hanya tentang kebahagiaan, permasalahan pun akan terasa lebih berat. Kamu ingat kan, bahwa banyak masalah membutuhkan ‘kemapanan’ sebagai obatnya? Jika tidak dipersiapkan sedari awal, kamu sudah tahu apa yang akan terjadi.

 

3. Hubungan sosialmu membutuhkan biaya

dm-player
5 Alasan Komitmen Harus Realistis, Bukan Sekadar BeraniIlustrasi duduk-duduk santai. (pexels.com/RODNAE Productions)

Memutuskan menikah menggambarkan kamu telah siap menerima segala hal yang melekat pada statusmu kelak. Kamu akan bertemu dengan keluarga yang baru, lingkungan yang baru. Status menikah jelas bukan status yang membuatmu menjaga jarak dengan sahabat-sahabatmu, rekan kerjamu. Sebaliknya kamu akan menemukan sahabat baru, yang merupakan orang terdekat pasanganmu.

Lingkungan sosialmu semakin luas, lingkup pertemananmu semakin bertambah. Semakin kamu ingin menjaga hubungan yang baik, kamu jelas harus menjaga komunikasi yang baik dengan semuanya. Kamu tidak ingin menjadikan status sebagai alasan memudarnya hubungan silaturahmi. Namun, lagi, semua membutuhkan biaya. Kamu tahu betul, bahwa hubungan sosial yang awet jelas membutuhkan biaya. Di sini kemapanan bukan hanya sebatas gengsi, namun sebuah penghargaan untuk pasanganmu.

 

Baca Juga: 5 Langkah Realistis Keluar dari Zona Nyaman, Gak Seram Kok 

4. Persoalan keluarga banyak dimulai dari persoalan ekonomi

5 Alasan Komitmen Harus Realistis, Bukan Sekadar BeraniIlustrasi suasana serius. (pexels.com/Fox)

Zaman semakin berkembang, teknologi mengambil peran penting dalam kehidupan manusia. Namun sebaliknya mengancam keharmonisan banyak rumah tangga. Dalam setiap keputusan, dalam semua pilihan hidup, selalu ada resiko yang akan kamu temui. Demikian pula dengan sebuah pernikahan. Resiko yang bisa saja kamu temui adalah sebuah perpisahan atau perceraian.

Tidak ada yang memulai sebuah pernikahan dengan tujuan perpisahan. Setiap pernikahan selalu diawali oleh cinta dan keyakinan. Namun beberapa waktu terakhir, perceraian tidak lagi menjadi sesuatu langka, namun menjadi hal biasa.

Banyak sebab sehingga perpisahan banyak terjadi. Salah satunya adalah persoalan ekonomi. Melalui semua pengalaman yang sudah kamu sering dapatkan, kamu merasa wajib mempersiapkan semua hal sejak awal. Bagimu tak masalah menunggu lebih lama, karena kesiapan jauh lebih penting, dibandingkan hanya sekadar berubah status.

5. Hubungan baik dengan keluarga pasangan jelas membutuhkan modal, tak hanya sekadar tampak baik

5 Alasan Komitmen Harus Realistis, Bukan Sekadar BeraniIlustrasi makan bersama. (pexels.com/fauxels)

Kamu yang telah dewasa dan mandiri, sangat memahami bahwa pernikahan bukan hanya tentang hak dan kewajiban pada pasangan. Namun tentang bagaimana kamu bisa menempatkan diri dalam keluarga pasanganmu, sebagai bagian yang bisa dibanggakan. Kalau kamu berhasil tampil sebagai pribadi yang special, kamu pun berharap pasanganmu mendapatkan pandangan yang serupa dari keluargamu.

Kemapanan bagi seseorang yang dewasa, bukan lagi sebuah pilihan namun sebuah keharusan. Jika kamu menemukan seseorang yang dewasa dan mandiri, jelas kamu harus tau konsekuensinya, karena dia jelas berada di lingkungan dan tujuan yang tak lagi biasa.

Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda atas apa yang akan dijalaninya. Tidak etis rasanya bila menilai seseorang tanpa memahami pertimbangannya. Sekali lagi, setiap orang akan mempersiapkan dan memperjuangan hal yang terbaik bagi dirinya. Jadilah yang terbaik, agar kamu layak mendapatkan yang terbaik.

Baca Juga: 5 Hal Ini Menunjukkan Bahwa Kamu Termasuk Orang yang Gak Realistis

Januar Lestari  Photo Verified Writer Januar Lestari

Terbang bebas mengangkasa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya