6 Alasan Lebih Baik Set Sistem Kebiasaan daripada Fokus pada 'Goals'

Fokus pada sistem bukan tujuan

Ketika seseorang ingin menggapai sesuatu, biasanya ia akan fokus pada tujuan. Seringkali ia lupa bahwa proses menuju cita-citanya merupakan hal yang akan menentukan keberhasilan. Sehingga hanya terpaku pada puncak yang ia dambakan tanpa mencoba bersusah payah mendaki.

Dalam buku 'Atomic Habits: Perubahan Kecil yang Memberikan Hasil Luar Biasa' oleh James Clear; Target merupakan destinasi dalam memenangkan pertandingan atau hasil yang dicapai, sementara sistem merupakan perjalanan untuk melanjutkan permainan dalam pertandingan.

Mengapa lebih baik fokus pada sistem kebiasaan saja daripada tujuan? 6 alasan ini akan membantumu memahaminya.

1. Sistem kebiasaan adalah langkah awal sebuah tindakan

6 Alasan Lebih Baik Set Sistem Kebiasaan daripada Fokus pada 'Goals'unsplash.com/@isaacmsmith

Mayoritas dari kita yang mempunyai tujuan akan membuat step-by-step mencapai target tersebut. Banyak juga yang kemudian melupakan langkah-langkah tersebut karena terfokus hanya pada tujuan. Kemudian berakhir dengan kegagalan tanpa sebuah usaha yang berarti.

Apabila memperhatikan langkah-langkah atau sistem yang telah dibuat, maka fokus kita adalah melakukan sistem itu. Artinya kita telah mengambil langkah awal menuju pencapaian.

Misalnya seorang penulis yang ingin karyanya terekspos. Jika ia hanya fokus pada keinginan itu, ia akan menulis tanpa memperhatikan poin-poin penting pada tulisan. Sebaliknya, jika fokusnya terhadap kepenulisan bukan pada publish-nya tulisan tersebut, dia akan lebih teliti pada tulisannya. Tentu saja dengan memulai dari awal bagaimana tulisan yang baik itu.

2. Fokus pada sistem menjauhkan dari hal-hal tidak berguna

6 Alasan Lebih Baik Set Sistem Kebiasaan daripada Fokus pada 'Goals'unsplash.com/@noemieke

Katakan tidak untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan. Identifikasilah hal-hal penting mana yang baiknya dimiliki, supaya mempermudah keputusanmu. Hal ini dapat membangun sistem kebiasaan yang baik. Akhirnya yang kamu miliki adalah hal-hal essential atau sesuatu yang benar-benar kamu butuhkan.

Melalui sistem kebiasaanmu yang tertata rapi, kamu tahu benar benda atau hal yang penting bagimu. Jika kamu fokus pada target saja, bisa jadi kamu menentukan sesuatu dengan 'kemungkinan'. Dengan sistem, kamu akan yakin dengan pilihanmu.

3. Terlalu fokus pada tujuan membuat berhenti berjuang

6 Alasan Lebih Baik Set Sistem Kebiasaan daripada Fokus pada 'Goals'unsplash.com/@brianericksonco

Ketika berhasil mencapai tujuan, mayoritas seseorang akan merasa puas sehingga tidak lagi melanjutkan perjuangannya. Ia mungkin menyudahi sistemnya selama ini karena sudah mencapai yang diinginkannya. Seperti seorang pelari yang berhasil mencapai garis finis, dia akan berhenti berlatih lagi karena merasa perjuangannya sudah selesai.

Nyatanya masih ada banyak kompetisi selanjutnya yang belum ia jajal.
Berbeda dengan mereka yang lebih fokuskan diri pada sistemnya. Meskipun ia mencapai garis finis, latihannya tidak akan berhenti begitu saja.

Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Kualitas Diri dan Mencapai Tujuan Hidup

dm-player

4. Sistem memberi pertahanan diri karena menjadi kebiasaan

6 Alasan Lebih Baik Set Sistem Kebiasaan daripada Fokus pada 'Goals'unsplash.com/@dominikwycislo

Dalam buku 'How to Fail at Almost Everything & Still Win Big: Kind of The Story of My Life' oleh Scott Adams of Dilbert Fame, "Goals are for losers". Klaim itu kemudian dijelaskan dalam medium.com sebagai berikut.

Orang-orang yang berorientasi pada target akan mengalami kegagalan berulang kali kemudian berpikir bahwa sebuah kegagalan permanen adalah ketika hal-hal tidak berjalan sesuai harapannya. Mereka selalu merasa tidak berani dalam setiap tikungan atau langkah.

Sementara orang-orang yang berorientasi pada sistem kebiasaan akan sukses setiap kali memenuhi sistem mereka, karena sistem itu sendiri yang sedang ingin dicapai. Sehingga mereka tidak pernah merasa gagal, bukan begitu?

5. "The score takes care of itself"

6 Alasan Lebih Baik Set Sistem Kebiasaan daripada Fokus pada 'Goals'unsplash.com/@jasonw

Kata Bill Walsh, pemenang Super Bowl, "Goal sama dengan kita melihat papan score terus menerus sehingga bagaimana bisa fokus di posisi saat bertanding? Satu-satunya cara adalah menerapkan latihan selama ini."


Bill Walsh adalah pelatih sepak bola yang menerapkan sistem daripada hanya fokus pada goal. Dia tentu paham jika hanya terfokus tujuan, maka posisinya dalam pertandingan akan lemah. Namun, jika ia berhenti menatap papan score, pertandingannya akan berjalan mulus sesuai latihannya selama ini.

6. Pemenang dan yang kalah punya tujuan sama

6 Alasan Lebih Baik Set Sistem Kebiasaan daripada Fokus pada 'Goals'unsplash.com/@kundeleknabiegunie

Apabila hanya fokus pada goals saja, maka hasil akan selalu sama karena sistem atau input tidak pernah berubah. Jadi, untuk mengubah hasil maka perlu memperhatikan dan mengubah sistemnya.

"You don't rise to the level of your goals, you fall to the level of your systems." -James Clear, Atomic Habits.

Jika tujuan para kompetitor dalam hidup ini sama, contohnya para penulis yang ingin menjadi terkenal. Mereka bisa saja melakukan hal tak terduga supaya menjadi terkenal, tanpa membuat karya yang berkualitas. Itulah tujuannya, menjadi terkenal.

Nah, mereka yang fokus pada sistem, membuat karya yang berbobot lebih dulu sehingga bisa terkenal. Meski sama-sama terkenal, tetapi keduanya memiliki kualitas karya yang berbeda. Jadi, kamu lebih memilih yang mana?

Tujuan membuat target adalah untuk memenangkan pertandingan, sedangkan tujuan membangun sistem adalah untuk melanjutkan pertandingan. Target baik untuk menentukan arah dan sistem adalah yang terbaik untuk membuat progres pencapaian.

Baca Juga: 5 Hal Sepele Ini Bisa Bikin Kamu Berhenti Mengejar Mimpi, Yuk Hindari!

Jello sp. Photo Verified Writer Jello sp.

//The writer with flowers in mind (✿^‿^)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya