Kiprah Peter Shearer Angkat Derajat Warteg lewat Wahyoo, Inspiratif!

#LIFEIDNTimes Warteg jadi go digital juga!

Apakah kamu senang makan di warteg? Tempat makan sejuta umat ini memang selalu menjadi pilihan bagi mereka yang ingin makan kenyang dengan harga murah. Warteg pun tersedia di mana pun, sehingga mudah untuk dikunjungi.

Sayangnya, di tengah zaman digital ini, warteg tidak mengalami perkembangan signifikan. Melihat kondisi ini, Peter Shearer membangun Wahyoo, startup yang membantu para pemilik warung makan di Indonesia agar lebih profesional dan berintegrasi secara digital. 

Dalam wawancara khusus dengan IDN Times, Rabu (17/3/21), Peter menceritakan kiprahnya selama membangun Wahyoo. Yuk simak kisahnya!

1. Sebelum mendirikan Wahyoo, Peter telah banyak merintis perusahaan. Ia pun memulai semua usahanya tanpa berbekal gelar sarjana

Kiprah Peter Shearer Angkat Derajat Warteg lewat Wahyoo, Inspiratif!dok. Wahyoo

Wahyoo bukanlah usaha pertama yang didirikan Peter. Sebelumnya, ia sempat membangun usaha Augmented Reality (AR) selama 10 tahun, usaha katering online, hingga membangun situs pencarian restoran. Ia merupakan seorang serial entrepreneur, yang tertantang untuk menciptakan hal baru 

"Saya suka sesuatu yang breakthrough ya, selalu moving forward. Pengin menjadi pionir. Mungkin lebih ingin menjadi seseorang yang mengubah dunia," ceritanya.

Menariknya, Peter memulai semua usahanya ini tanpa berbekal gelar sarjana. Setelah lulus SMA, ia merantau ke Australia, bekerja untuk mengumpulkan modal usaha.

2. Mengaku senang makan di warteg, Peter mambangun Wahyoo karena merasa punya utang budi

Kiprah Peter Shearer Angkat Derajat Warteg lewat Wahyoo, Inspiratif!dok. Wahyoo

Sejak dulu, Peter merupakan pelanggan setia warteg. Seperti konsumen pada umumnya, ia memilih warteg karena ingin makan murah dan mengenyangkan. Namun, ia prihatin dengan kondisi warteg yang kurang profesional sehingga kerap diremehkan.

"Sudah 17 tahun berlalu, kondisi ini gak ada perubahan. Jadi saya ingin melakukan perubahan untuk warung makan karena merasa punya utang budi sama mereka," ungkap Peter.

Berbekal rasa utang budi ini, Peter mendirikan startup Wahyoo pada 2017. Startup ini menjadi platform warung tradisional agar memiliki sistem yang lebih profesional. 

"Visi misinya ya, bikin warteg yang udah ada jadi lebih baik. Setidaknya kualitasnya lebih higenis jadi bisa menghasilkan warung makan yang kualitasnya gak kalah dengan restoran," lanjutnya.

3. Gak hanya fokus mengembangkan platform, Wahyoo berusaha membantu pemilik warung menjadi seorang "jutawan"

Kiprah Peter Shearer Angkat Derajat Warteg lewat Wahyoo, Inspiratif!dok. Wahyoo

Wahyoo sebagai perusahaan teknologi  mengembangkan platform agar warung makan tradisional memiliki sistem yang lebih baik. Meskipun begitu, Peter sadar bahwa tak hanya fisik warung yang membaik, pemilik warung juga harus naik kelas.

"Kita perbaiki warung, dicat, dan dirapihin sedemikian rupa, tapi kalau orangnya gak benar, bisa kotor lagi. Jadi orangnya dulu nih yang kita edukasi," pungkas Peter.

Edukasi ini pun disalurkan lewat Wahyoo Academy, yang melatih karakter, kemampuan, dan juga ilmu para pemiliki warung. Dari sini, harapannya mereka bisa lebih profesional dan menjadi seorang "jutawan".

"Kita juga punya impian mereka jadi 'jutawan'. Itu yang kita suka singgung kepada mereka agar semangat. 'Jutawan' ini sesungguhnya singkatan dari jujur, tangguh, menawan," lanjutnya.

dm-player

Baca Juga: [QUIZ] Apakah Kamu Cocok Bekerja di Startup?

4. Membangun startup itu tidak mudah. Peter sempat mengalami kesulitan finansial karena pembatalan investasi

Kiprah Peter Shearer Angkat Derajat Warteg lewat Wahyoo, Inspiratif!dok. Wahyoo

Finansial selalu menjadi masalah bagi perusahaan startup. Saat mendirikan Wahyoo, Peter sempat mengalami kendala finansial, karena pembatalan investasi. Padahal, Peter dan Tim sudah merencanakan pengembangan usaha.

"Kita rekrut karyawan, buat kantor, sudah semangat 45 karena mikir punya investor. Ternyata investor yang kita pikir sudah masuk, dan sudah tanda tangan kontrak, gak jadi investasi," ceritanya.

Peter dan tim berusaha menjalankan usaha dengan budget yang sangat terbatas. Di saat yang bersamaan, Peter juga berusaha mencari investor baru dan meyakinkan mereka untuk mau berinvestasi, setelah investor sebelumnya membatalkan.

"Kita survive setelah tujuh bulanan. Walau terlihat lama, tapi itu mungkin proses yang harus saya jalani untuk membuat saya sampai hari ini," ungkapnya

Baca Juga: Peran Monica Oudang Bantu Masyarakat Terdampak COVID-19 Lewat YABB

5. Bagi Peter, apresiasi dari warung yang telah terbantu merupakan penghargaan yang sangat membanggakan untuknya

Kiprah Peter Shearer Angkat Derajat Warteg lewat Wahyoo, Inspiratif!dok. Wahyoo

Kini Wahyoo telah berkembang pesat, dengan lebih dari 16 ribu mitra yang tersebar di Jabodetabek. Melihat perkembangan ini, Peter merasa senang bisa membantu warung tradisional. 

"Warung-warung kasih testimoni, sesederhana mereka bilang terimakasih aja itu sudah penghargaan yang luar biasa nih. Saya selalu bilang, setidaknya ada satu warung yang terbantu. Apalagi kalau ada belasan ribu warung," ungkap Ayah dua anak ini.

Tak hanya itu, Peter pun sempat masuk dalam nominasi CEO Startup of the Year dari Metro TV pada 2019. Nominasi ini pun juga sangat membanggakan baginya, mengingat saat itu Wahyoo baru berdiri sekitar 1 tahun.

6. Pesan sukses Peter untukmu: temukan bahan bakarmu agar termotivasi untuk terus maju!

Kiprah Peter Shearer Angkat Derajat Warteg lewat Wahyoo, Inspiratif!dok. Wahyoo

Bak mobil yang bisa terus melaju karena bensin, Peter bisa terus bersemangat membangun usaha walau telah banyak mengalami jatuh bantun, karena memiliki 'bahan bakar'.  Ia menjadikan keluarganya sebagai motivasinya. Selain itu, ia juga ingin membuktikan kepada orang-orang yang sempat meremehkannya, bahwa dirinya bisa.

"Saya percaya bahwa saya merasa saya pasti sukses, pasti berhasil, karena ada bahan bakar yang bisa membuat saya pasti ke sana. Kalau pun saya gagal, itu bukan akhir, itu hanya sementara," pungkasnya.

Ia pun berpesan pada kaum millennials yang kini juga telah berjuang agar tak pernah berhenti menyerah. Temukan bahan bakarmu, maka kamu akan terus termotivasi untuk terus maju!

"Setiap orang pasti punya bahan bakarnya. Saya ingin anak muda yang merasa gagal, kecewa, gak ada harapan, jadi lebih semangat dan termotivasi untuk bangkit lagi," tutup Peter.

Baca Juga: Nicky Oliviane, Srikandi Penyapu Ranjau Paku

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya