5 Pelajaran Hidup Sinetron Tukang Ojek Pengkolan, Dekat dengan Kita!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) memang jawara banget di Indonesia. Sinetron garapan RCTI ini telah tayang sejak tahun 2015 dan masih eksis hingga kini! Selain karena ceritanya yang menghibur, TOP juga memiliki banyak makna yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Berikut di antaranya!
1. Tidak pernah berhenti bekerja keras
Premis awal dan utama TOP adalah tiga sekawan, Ojak, Pur, dan Tisna yang berusaha mencari nafkah sebagai tukang ojek yang berpangkalan di ujung jalan masuk ke kampung.
Di antara tiga sekawan tersebut, hanya Ojak yang berasal dari Jakarta. Pur berasal dari Semarang dan Tisna dari Sukabumi. Bisa dibilang, mereka berdua mengadu nasib ke Ibu kota untuk mencari nafkah.
Kerasnya kehidupan di Ibu Kota membuat mereka hanya mampu menjadi tukang ojek. Meskipun begitu, mereka tetap mensyukuri pekerjaan mereka dan bekerja keras untuk mendapat rezeki.
2. Bahagia dan mensyukuri hal-hal kecil
Sinetron TOP juga mengangkat kehidupan perkampungan sebagai tema cerita. Kehidupan mereka memang jauh dari kemewahan gemerlap pusat kota Jakarta. Namun, para tokoh tetap mensyukuri kehidupannya dan bahagia dengan cara-cara yang sederhana.
Tentunya, hal ini patut dipelajari, terutama bagi kita yang jarang bersyukur. Kebahagiaan itu sebenarnya bisa kita dapatkan dari hal-hal kecil, kok!
3. Menghargai perbedaan
Kita bakal banyak banget menemukan perbedaan dan keragaman dalam sinetron TOP. Gak hanya perbedaan dari budaya, namun juga status sosial dan perbedaan karakter. Meskipun begitu, perbedaan ini gak membuat mereka saling terpecah belah, kok!
Editor’s picks
Walau sesekali perbedaan ini memicu kekesalan, namun antar tokoh saling menghargai satu sama lain. Bahkan dari perbedaan ini, mereka bisa mempelajari banyak hal satu sama lain.
Baca Juga: 9 Artis Senior Ini Bintangi Tukang Ojek Pengkolan, Jadi Makin Seru!
4. Semangat gotong royong tanpa peduli status dan perbedaan masing-masing
Semangat gotong royong memang lekat banget di Indonesia, terutama dalam kehidupan perkampungan. Kita bisa melihat antar warga di kampung daerah Rawa Bebek ini selalu siap sedia membantu satu sama lain.
Misalnya, dalam satu adegan istri Tisna hendak melahirkan. Supaya bisa ditangani lebih cepat, tetangga Tisna meminjamkan mobilnya untuk mengantar Tisna dan istri ke rumah sakit. Baik sekali, bukan?
5. Perlu proses yang panjang untuk mendapat cinta sejati
Penggemar TOP pasti tahu bahwa si lugu mas Pur mengalami patah hati berkali-kali sebelum bertemu dengan belahan jiwanya, Rinjani. Ia sempat hampir menikah, namun terhalangi restu orangtua calon istrinya dengan alasan beda status sosial.
Pengalaman-pengalaman sedih ini membentuk pribadi mas Pur yang lebih matang. Akhirnya, setelah melalui proses yang panjang, tokoh yang diperankan Furry Setya ini menikah dengan Rinjani.
Penonton juga bisa menarik pelajaran dari hal ini, yaitu supaya gak mudah menyerah dalam mengejar cinta sejati dalam hidup. Percaya deh, kamu akan bertemu orang yang tepat pada waktunya.
Itu tadi 5 pelajaran hidup sinetron Tukang Ojek Pengkolan. Kalau kamu belum pernah nonton, yuk coba ditonton! Dijamin bikin ngakak!
Baca Juga: 10 Potret Para Pemain Tukang Ojek Pengkolan Saat Rayakan Lebaran