5 Cara Gaya Hidup Sederhana dalam Islam, Hindari Berlebihan dan Pamer

Dalam Islam sendiri konsep hidup sederhana ini disebut juga dengan zuhud. Zuhud amat sangat dianjurkan dalam agama islam, selain berpahala banyak manfaat dari gaya hidup sederhana ini seperti, melatih kita untuk tidak diperbudak hawa nafsu, menjauhkan diri dari boros, dan hasrat untuk menyombongkan diri. Hal ini dikarenakan tujuan dari zuhud sendiri yaitu, meninggalkan kecondongan atas cinta kepada dunia. Gaya hidup ini telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, sehingga sangat baik untuk kita ikuti di masa kini.
Meski menghindari cinta kepada duniawi, bukan berarti dengan gaya hidup zuhud kita harus serba kekurangan. Dalam arti lain, zuhud adalah bergaya hidup minimalis dan tidak membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. Zuhud juga akan melatih kita dalam menentukan skala prioritas kebutuhan sehingga kita bisa mengelola keuangan dengan baik dan bijaksana.
Berikut beberapa cara hidup sederhana dalam agama Islam, banyak manfaat dan yang pasti berpahala, lho! Simak lebih lanjut tulisan ini, yuk!
1. Membeli sesuatu sesuai kebutuhan
Ketika kita bertekad untuk hidup sederhana meneladani kesederhanaan Rasulullah SAW, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengatur pengeluaran dengan baik. Hal ini bisa kita lakukan dengan cara membeli sesuatu sesuai kebutuhan. Usahakan sebisa mungkin untuk membeli sesuatu hanya karena memenuhi keinginan semata, atau istilah lainnya adalah lapar mata.
Membeli sesuatu di luar kebutuhan inilah yang menjadi penyebab utama boros. Seperti yang kita tahu, Allah SWT tidak menyukai perilaku boros, bahkan dalam terjemahan Al-Quran surah Al-Isra' ayat 27 berbunyi:
اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al-Isra' : 27)
Dari ayat di atas kita mengetahui betapa seriusnya Allah SWT memperingatkam hambaNya untuk menjauhi sifat boros. Bahkan Allah sampai menyebut para pelaku boros itu sebagai saudara setan.
2. Selalu merasa cukup dengan pemberian Allah SWT
Selalu menerima dan merasa cukup dengan pemberian Allah SWT dalam islam disebut juga dengan Qanaah. Qanaah juga harus kita terapkan pada kehidupan kita sehari-hari agar kita senantiasa dijauhkan dari perasaan tidak puas. Dengan merasa cukup kita bisa mendapatkan banyak manfaat, salah satunya adalah hati kita akan senantiasa merasa damai, sebab tidak dihantui oleh rasa tamak dan kekurangan pada hal-hal duniawi.
Qanaah juga akan menjadikan kita mudah bersyukur terhadap apa yang telah Allah SWT berikan. Hal inilah yang sulit dilakukan oleh orang-orang yang sering merasa kekurangan. Hal ini amat disayangkan mengingat dengan bersyukur Allah SWT justru akan menambahkan nikmatNya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Ibrahim ayat 7,
وَاِذۡ تَاَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕنۡ شَكَرۡتُمۡ لَاَزِيۡدَنَّـكُمۡ وَلَٮِٕنۡ كَفَرۡتُمۡ اِنَّ عَذَابِىۡ لَشَدِيۡدٌ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim : 7)
3. Selalu rendah hati dan menghindari pamer
Editor’s picks
Dalam islam sendiri Allah telah melarang hambaNya untuk menyombongkan diri dan pamer. Justru sebaliknya, Allah menganjurkan hamba-hambaNya untuk senantiasa rendah hati. Rendah hati atau kecenderungan untuk merendah ini dalam islam disebut juga dengan tawadhu.
Tawadhu memiliki banyak keutamaan dalam praktiknya sehari-hari seperti, menghindarkan kita dari sombong, diangkat derajatnya oleh Allah SWT, dan dicintai oleh Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Furqon ayat 63 berikut,
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا
Artinya : "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan keselamatan,'" (QS. Al-Furqon : 63)
Dengan selalu bertawadhu, kita akan memiliki kecenderungan untuk merendah dalam banyak hal seperti, dalam berpakaian, bertutur kata, bahkan beribadah. Orang tawadhu akan berusaha menghindarkan dirinya dari rasa berbangga pada dirinya sendiri, dan berusaha meniatkan segala bentuk ketawadahu'annya hanya kepada Allah semata.
Baca Juga: 5 Alasan untuk Mengajarkan Anak tentang Hidup Sederhana
4. Bergaya dan berpenampilan sederhana
Zaman sekarang ini, mudah sekali bagi kita untuk menunjukkan gaya hidup dan penampilan yang akan memukau banyak orang. Padahal, dalam agam Islam bergaya dan berpenampilan sederhana amat sangat diutamakan. Hal ini demi menghindarkan kita dari pandangan hasad, iri, dan dengki orang lain yang akan berdampak negatif bagi kita, karena kita akan rentan terkena penyakit 'ain.
Oleh sebab itu, alangkah lebih bijaksananya jika kita mengutamakan berpenampilan sederhana dan apa adanya demi menghindari 'penyakit' berbahaya ini. Penyakit ain disebut sangat berbahaya, saking berbahayanya 'ain bisa menyebabkan kematian. Dalam satu riwayat Rasulullah menjelaskan,
“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh 'ain itu yang bisa.” (HR. Muslim No. 2188).
5. Mengutamakan berbagi daripada menyimpan
Dalam islam sendiri, meski hidup serba sederhana tapi islam mengajarkan untuk tetap berbagi. Kita mungkin tak asing dengan slogan 'hemat pangkal kaya' tapi slogan ini tidak berlaku dalam agama islam, justru 'sedekah pangkal kaya' merupakan slogan yang harus kita tanamkan dalam diri kita. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 261,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Banyak manfaat yang didapat dari bersedakah, selain berpahala dan dilipat gandakan hartanya oleh Allah SWT, kita sekaligus melatih diri kita untuk suka berbagai, menolong yang membutuhkan, dan melapangkan hati dan pikiran.
Itulah beberapa deretan cara untuk hidup sederhana dalam agama Islam. Meski terkesan kecil dan remeh, namun tips-tips di atas bisa membawa dampak positif berkepanjangan pada hidup kita. Kesederhanaan tidak akan membuat hina siapa pun, karena 'money can't buy class'. Stay humble, ya!
Baca Juga: 4 Aturan Sederhana untuk Hidup yang Lebih Disiplin
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.