Surat Ad-Dukhan Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Pengingat agar senantiasa mensyukuri nikmat Allah SWT

Surat Ad-Dhukan terdiri dari 59 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diwahyukan sebelum Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah. Surat ini diturunkan setelah surat Az-Zukhruf.

Memiliki arti "Kabut", penamaan surat ini merujuk pada kata ad-dukhan yang terdapat di ayat 10. Selengkapnya, berikut bacaan arab surat Ad-Dukhan ayat 1–28 beserta arti hingga keutamaannya. Jangan sampai terlewat, ya!

1. Surat Ad-Dukhan ayat 1–28 beserta artinya

Surat Ad-Dukhan Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Sohaib Al Kharsa)

Surat yang termaktub dalam juz 25 ini juga memuat tentang kisah kaum Nabi Yusuf a.s yang tertimpa azab pedih. Berikut bacaan arab surat Ad-Dukhan, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 1

حٰمۤ

Hā mīm.

Artinya: "Ha Mim."

Ayat 2

وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ

Wal-kitābil-mubīn.

Artinya: "Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas,"

Ayat 3

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

Innā anzalnāhu fī lailatim mubārakatin innā kunnā munżirīn.

Artinya: "sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan."

Ayat 4

فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ

Fīhā yufraqu kullu amrin ḥakīm.

Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,"

Ayat 5

اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ

Amram min 'indinā, innā kunnā mursilīn.

Artinya: "(yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul,"

Ayat 6

رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ

Raḥmatam mir rabbik, innahụ huwas-samī'ul-'alīm.

Artinya: "sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui,"

Ayat 7

رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۘ اِنْ كُنْتُمْ مُّوْقِنِيْنَ

Rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, ing kuntum mụqinīn.

Artinya: "Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu orang-orang yang meyakini."

Ayat 8

لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗرَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ

Lā ilāha illā huwa yuḥyī wa yumīt, rabbukum wa rabbu ābā`ikumul-awwalīn.

Artinya: "Tidak ada tuhan selain Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu dahulu."

Ayat 9

بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ يَّلْعَبُوْنَ

Bal hum fī syakkiy yal'abụn.

Artinya: "Tetapi mereka dalam keraguan, mereka bermain-main."

Ayat 10

فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ

Fartaqib yauma ta`tis-samā`u bidukhānim mubīn.

Artinya: "Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas."

Ayat 11

يَغْشَى النَّاسَۗ هٰذَا عَذَابٌ اَلِيْمٌ

Yagsyan-nās, hāżā 'ażābun alīm.

Artinya: "Yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih."

Ayat 12

رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ اِنَّا مُؤْمِنُوْنَ

Rabbanaksyif 'annal-'ażāba innā mu`minụn.

Artinya: "(Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, lenyapkanlah azab itu dari kami. Sungguh, kami akan beriman."

Ayat 13

اَنّٰى لَهُمُ الذِّكْرٰى وَقَدْ جَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ مُّبِيْنٌۙ

Annā lahumuż-żikrā wa qad jā`ahum rasụlum mubīn.

Artinya: "Bagaimana mereka dapat menerima peringatan, padahal (sebelumnya pun) seorang Rasul telah datang memberi penjelasan kepada mereka,"

Ayat 14

ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوْا مُعَلَّمٌ مَّجْنُوْنٌۘ

Summa tawallau 'an-hu wa qālụ mu'allamum majnụn.

Artinya: "kemudian mereka berpaling darinya dan berkata, 'Dia itu orang yang menerima ajaran (dari orang lain) dan orang gila."

Ayat 15

dm-player

اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ

Innā kāsyiful-'ażābi qalīlan innakum 'ā`idụn.

Artinya: "Sungguh (kalau) Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali (ingkar)."

Ayat 16

يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ

Yauma nabṭisyul-baṭsyatal-kubrā, innā muntaqimụn.

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan keras. Kami pasti memberi balasan."

Ayat 17

 وَلَقَدْ فَتَنَّا قَبْلَهُمْ قَوْمَ فِرْعَوْنَ وَجَاۤءَهُمْ رَسُوْلٌ كَرِيْمٌۙ

Wa laqad fatannā qablahum qauma fir'auna wa jā`ahum rasụlung karīm.

Artinya: "Dan sungguh, sebelum mereka Kami benar-benar telah menguji kaum Fir’aun dan telah datang kepada mereka seorang Rasul yang mulia,"

Ayat 18

اَنْ اَدُّوْٓا اِلَيَّ عِبَادَ اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌۙ

An addū ilayya 'ibādallāh, innī lakum rasụlun amīn.

Artinya: "(dengan berkata), 'Serahkanlah kepadaku hamba-hamba Allah (Bani Israil). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang dapat kamu percaya,"

Ayat 19

وَّاَنْ لَّا تَعْلُوْا عَلَى اللّٰهِ ۚاِنِّيْٓ اٰتِيْكُمْ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۚ

Wa al lā ta'lụ 'alallāh, innī ātīkum bisulṭānim mubīn.

Artinya: "dan janganlah kamu menyombongkan diri terhadap Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata."

Ayat 20

وَاِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ اَنْ تَرْجُمُوْنِۚ

Wa innī 'użtu birabbī wa rabbikum an tarjumụn.

Artinya: "Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari ancamanmu untuk merajamku,"

Ayat 21

وَاِنْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا لِيْ فَاعْتَزِلُوْنِ

Wa il lam tu`minụ lī fa'tazilụn.

Artinya: "dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil)."

Ayat 22

فَدَعَا رَبَّهٗٓ اَنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ قَوْمٌ مُّجْرِمُوْنَ

Fa da'ā rabbahū anna hā`ulā`i qaumum mujrimụn.

Artinya: "Kemudian dia (Musa) berdoa kepada Tuhannya, 'Sungguh, mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka).'"

Ayat 23

فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ

Fa asri bi'ibādī lailan innakum muttaba'ụn.

Artinya: "(Allah berfirman), 'Karena itu berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,"

Ayat 24

وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًاۗ اِنَّهُمْ جُنْدٌ مُّغْرَقُوْنَ

Watrukil-baḥra rahwā, innahum jundum mugraqụn.

Artinya: "dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka, bala tentara yang akan ditenggelamkan."

Ayat 25

كَمْ تَرَكُوْا مِنْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ

Kam tarakụ min jannātiw wa 'uyụn.

Artinya: "Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan,"

Ayat 26

وَّزُرُوْعٍ وَّمَقَامٍ كَرِيْمٍۙ

Wa zurụ'iw wa maqāming karīm.

Artinya: "juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah,"

Ayat 27

وَّنَعْمَةٍ كَانُوْا فِيْهَا فٰكِهِيْنَۙ

Wa na'mating kānụ fīhā fākihīn.

Artinya: "dan kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana,"

Ayat 28

كَذٰلِكَ ۗوَاَوْرَثْنٰهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَۚ

Każālik, wa auraṡnāhā qauman ākharīn.

Artinya: "demikianlah, dan Kami wariskan (semua) itu kepada kaum yang lain."

Baca Juga: Surat Al-Ahqaf Ayat 1-17 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Ad-Dhukan ayat 1–28

Surat Ad-Dukhan Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/mraqieb)

Melalui surat ini, Allah SWT memperlihatkan kisah kaum-kaum musyrikin pada zaman nabi yang mendurhakai ajaran-Nya. Selan itu, ada pula isi pokok kandungan dari surat Ad-Dukhan ayat 1-28 adalah sebagai berikut:

  • Surat Ad-Dhukan menjelaskan mengenai dalil-dalil kenabian Muhammad SAW.
  • Surat ini juga menjelaskan tentang azab-azab yang diterima oleh orang-orang kafir.
  • Mengisahkan mengenai kisah Nabi Musa a.s yang menghadapi kesombongan Raja Fir’aun. Alhasil Raja Fir'aun pun menerima azab dengan ditenggelamkan dalam laut yang terbelah.
  • Menerangkan kenikmatan yang diberikan oleh orang mukmin dan keharusan untuk mensyukurinya. Seberapa pun besar nikmat tersebut, tidak dibenarkan jika mengeluh.

3. Keutamaan surat Ad-Dukhan

Surat Ad-Dukhan Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi berdoa (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Mengimani Al-Qur'an adalah salah satu rukun iman yang ketiga. Selain dengan mambacanya, mengimani alangkah baiknya diteruskan dengan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari. Begitupun dengan mengimani surat Ad-Dukhan ini, yang memiliki beberapa keutamaan sebagai berikut:

  • Surat Ad-Dhukan termasuk Al-Matsani yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SWT sebagai ganti Injil.
  • Bagi yang membaca surat ini akan dihisab dengan mudah oleh Allah SWT.
  • Akan terselamatkan di Hari Akhir bagi siapa saja yang membacanya.
  • Menerima catatan amalnya dengan tangan kanan saat di akhirat, yang menandakan termasuk golongan mukmin yang tidak pernah putus ibadahnya kepada Allah SWT.

Demikian bacaan surat Ad-Dukhan ayat 1–28 yang dapat kamu pelajari makna dan keutamaannya pula. Semoga kita selalu menjadi bagian dari orang-orang yang mendapat rida dan berkah dari Allah SWT. Amin.

Baca Juga: 5 Pelajaran dari Kisah Nabi Nuh yang Bisa Diterapkan di Kehidupan

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya