Surat Al-Fath Ayat 1-29 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Tentang kemenangan umat Islam dan harta rampasan perang

Surat Al-Fath terdiri dari 29 ayat dan merupakan surat ke-48 di dalam Al-Qur’an. Surat ini termasuk dalam golongan surat Madaniyah karena diturunkan di kota Madinah.

Al-Fath berarti kemenangan Nabi Muhammad SAW di dalam berperang. Tidak hanya itu, dalam surat ini juga diterangkan mengenai harta rampasan perang dan bagaimana mengelolanya. Berikut bacaan arab dan latin dari surat Al-Fath ayat 1–29 lengkap beserta arti hingga keutamaannya.

1. Surat Al-Fath ayat 1–29 beserta artinya

Surat Al-Fath Ayat 1-29 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi surat Al Quran (unsplash.com/Aqwam Jembatan Ilmu)

Turunnya surat ini menjadi kabar gembira dari Allah SWT atas penaklukan Kota Makkah. Lebih lanjut, berikut bacaan arab surat Al-Al-Fath, latin dan artinya.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Bissmillahirrahmanirrahim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 1

اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًاۙ

Innā fatahnā laka fat-ham mubīnā.

Artinya: "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata."

Ayat 2

لِّيَغْفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْۢبِكَ وَمَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙ

liyagfira lakallāhu mā taqaddama min żambika wa mā ta'akhkhara wa yutimma ni'matahụ 'alaika wa yahdiyaka sirātam mustaqīmā.

Artinya: "Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus,"

Ayat 3

وَّيَنْصُرَكَ اللّٰهُ نَصْرًا عَزِيْزًا

Wa yansurakallāhu nasran 'azīzā.

Artinya: "dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak)."

Ayat 4

 الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ

Huwallażī anzalas-sakīnata fī qulụbil-mu'minīna liyazdādū īmānam ma'a īmānihim, wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-ard, wa kānallāhu 'alīman hakīmā.

Artinya: "Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana."

Ayat 5

لِّيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْۗ وَكَانَ ذٰلِكَ عِنْدَ اللّٰهِ فَوْزًا عَظِيْمًاۙ

liyudkhilal-mu'minīna wal-mu'mināti jannātin tajrī min tahtihal-an-hāru khālidīna fīhā wa yukaffira 'an-hum sayyi'ātihim, wa kāna żālika 'indallāhi fauzan 'azīmā.

Artinya: "Agar Dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut Allah suatu keuntungan yang besar,"

Ayat 6

وَّيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَالْمُشْرِكٰتِ الظَّاۤنِّيْنَ بِاللّٰهِ ظَنَّ السَّوْءِۗ عَلَيْهِمْ دَاۤىِٕرَةُ السَّوْءِۚ وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًا

Wa yu'ażżibal-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-musyrikīna wal-musyrikātiz-zānnīna billāhi zannas-saụ', 'alaihim dā'iratus-saụ', wa gadiballāhu 'alaihim wa la'anahum wa a'adda lahum jahannam, wa sā'at masīrā.

Artinya: "dan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka serta menyediakan neraka Jahanam bagi mereka. Dan (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali."

Ayat 7

وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

Wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-ard, wa kānallāhu 'azīzan hakīmā.

Artinya: "Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana."

Ayat 8

اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۙ

Innā arsalnāka syāhidaw wa mubasysyiraw wa nażīrā.

Artinya: "Sesungguhnya Kami mengutus engkau (Muhammad) sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,"

Ayat 9

لِّتُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَتُعَزِّرُوْهُ وَتُوَقِّرُوْهُۗ وَتُسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا

Litu'minụ billāhi wa rasụlihī wa tu'azzirụhu wa tuwaqqirụh, wa tusabbihụhu bukrataw wa asīlā.

Artinya: "agar kamu semua beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya, dan bertasbih kepada-Nya pagi dan petang."

Ayat 10

اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَوْقَ اَيْدِيْهِمْ ۚ فَمَنْ نَّكَثَ فَاِنَّمَا يَنْكُثُ عَلٰى نَفْسِهٖۚ وَمَنْ اَوْفٰى بِمَا عٰهَدَ عَلَيْهُ اللّٰهَ فَسَيُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا

Innallażīna yubāyi'ụnaka innamā yubāyi'ụnallāh, yadullāhi fauqa aidīhim, fa man nakasa fa innamā yangkusu 'alā nafsih, wa man aufā bimā 'āhada 'alaihullāha fa sayu'tīhi ajran 'azīmā.

Artinya: "Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas (janji) sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang besar."

Ayat 11

سَيَقُوْلُ لَكَ الْمُخَلَّفُوْنَ مِنَ الْاَعْرَابِ شَغَلَتْنَآ اَمْوَالُنَا وَاَهْلُوْنَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا ۚيَقُوْلُوْنَ بِاَلْسِنَتِهِمْ مَّا لَيْسَ فِيْ قُلُوْبِهِمْۗ قُلْ فَمَنْ يَّمْلِكُ لَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا اِنْ اَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا اَوْ اَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا ۗبَلْ كَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Sayaqụlu lakal-mukhallafụna minal-a'rābi syagalatnā amwālunā wa ahlụnā fastagfir lanā, yaqụlụna bi`alsinatihim mā laisa fī qulụbihim, qul fa may yamliku lakum minallāhi syai'an in arāda bikum ḍarran au arāda bikum naf'ā, bal kānallāhu bimā ta'malụna khabīrā.

Artinya: "Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan berkata kepadamu, 'Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.' Mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah, 'Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki bencana terhadap kamu atau jika Dia menghendaki keuntungan bagimu? Sungguh, Allah Mahateliti dengan apa yang kamu kerjakan.'"

Ayat 12

بَلْ ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّنْقَلِبَ الرَّسُوْلُ وَالْمُؤْمِنُوْنَ اِلٰٓى اَهْلِيْهِمْ اَبَدًا وَّزُيِّنَ ذٰلِكَ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَظَنَنْتُمْ ظَنَّ السَّوْءِۚ وَكُنْتُمْ قَوْمًاۢ بُوْرًا

Bal zanantum al lay yangqalibar-rasụlu wal-mu'minụna ilā ahlīhim abadaw wa zuyyina żālika fī qulụbikum wa zanantum zannas-saụ', wa kuntum qaumam bụrā.

Artinya: "Bahkan (semula) kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin sekali-kali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka selama-lamanya dan dijadikan terasa indah yang demikian itu di dalam hatimu, dan kamu telah berprasangka dengan prasangka yang buruk, karena itu kamu menjadi kaum yang binasa."

Ayat 13

وَمَنْ لَّمْ يُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ فَاِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَعِيْرًا

Wa mal lam yu'mim billāhi wa rasụlihī fa innā a'tadnā lil-kāfirīna sa'īrā.

Artinya: "Dan barang siapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala."

Ayat 14

وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-ard, yagfiru limay yasyā'u wa yu'ażżibu may yasyā', wa kānallāhu gafụrar rahīmā.

Artinya: "Dan hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan akan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Ayat 15

سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا

Sayaqụlul-mukhallafụna iżantalaqtum ilā magānima lita'khużụhā żarụnā nattabi'kum, yurīdụna ay yubaddilụ kalāmallāh, qul lan tattabi'ụnā każālikum qālallāhu ming qabl, fa sayaqụlụna bal tahsudụnanā, bal kānụ lā yafqahụna illā qalīlā.

Artinya: "Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, 'Biarkanlah kami mengikuti kamu.' Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, 'Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.' Maka mereka akan berkata, 'Sebenarnya kamu dengki kepada kami.' Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali."

dm-player

Ayat 16

قُلْ لِّلْمُخَلَّفِيْنَ مِنَ الْاَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ اِلٰى قَوْمٍ اُولِيْ بَأْسٍ شَدِيْدٍ تُقَاتِلُوْنَهُمْ اَوْ يُسْلِمُوْنَ ۚ فَاِنْ تُطِيْعُوْا يُؤْتِكُمُ اللّٰهُ اَجْرًا حَسَنًا ۚ وَاِنْ تَتَوَلَّوْا كَمَا تَوَلَّيْتُمْ مِّنْ قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا

Qul lil-mukhallafīna minal-a'rābi satud'auna ilā qaumin ulī ba'sin syadīdin tuqātilụnahum au yuslimụn, fa in tutī'ụ yu'tikumullāhu ajran hasanā, wa in tatawallau kamā tawallaitum ming qablu yu'ażżibkum 'ażāban alīmā.

Artinya: "Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal, 'Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu harus memerangi mereka kecuali mereka menyerah. Jika kamu patuhi (ajakan itu) Allah akan memberimu pahala yang baik, tetapi jika kamu berpaling seperti yang kamu perbuat sebelumnya, Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih.'"

Ayat 17

لَيْسَ عَلَى الْاَعْمٰى حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْاَعْرَجِ حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْمَرِيْضِ حَرَجٌ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۚ وَمَنْ يَّتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا اَلِيْمًا

Laisa 'alal-a'mā ḥarajuw wa lā 'alal-a'raji harajuw wa lā 'alal-marīdi haraj, wa may yuti'illāha wa rasụlahụ yudkhil-hu jannātin tajrī min tahtihal-an-hār, wa may yatawalla yu'ażżib-hu 'ażāban alīmā.

Artinya: "Tidak ada dosa atas orang-orang yang buta, atas orang-orang yang pincang, dan atas orang-orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; tetapi barangsiapa berpaling, Dia akan mengazabnya dengan azab yang pedih."

Ayat 18

 لَقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًا

Laqad radiyallāhu 'anil-mu'minīna iż yubāyi'ụnaka tahtasy-syajarati fa 'alima mā fī qulụbihim fa anzalas-sakīnata 'alaihim wa asābahum fat-hang qarībā.

Artinya: "Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat,"

Ayat 19

وَّمَغَانِمَ كَثِيْرَةً يَّأْخُذُوْنَهَا ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

Wa magānima kasīratay ya'khużụnahā, wa kānallāhu 'azīzan hakīmā.

Artinya: "dan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana."

Ayat 20

وَعَدَكُمُ اللّٰهُ مَغَانِمَ كَثِيْرَةً تَأْخُذُوْنَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هٰذِهٖ وَكَفَّ اَيْدِيَ النَّاسِ عَنْكُمْۚ وَلِتَكُوْنَ اٰيَةً لِّلْمُؤْمِنِيْنَ وَيَهْدِيَكُمْ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙ

Wa 'adakumullāhu magānima kasīratan ta'khużụnahā fa 'ajjala lakum hāżihī wa kaffa aidiyan-nāsi 'angkum, wa litakụna āyatal lil-mu`minīna wa yahdiyakum sirātam mustaqīmā.

Artinya: "Allah menjanjikan kepadamu harta rampasan perang yang banyak yang dapat kamu ambil, maka Dia segerakan (harta rampasan perang) ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjukkan kamu ke jalan yang lurus."

Ayat 21

وَّاُخْرٰى لَمْ تَقْدِرُوْا عَلَيْهَا قَدْ اَحَاطَ اللّٰهُ بِهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا

Wa ukhrā lam taqdirụ 'alaihā qad ahātallāhu bihā, wa kānallāhu 'alā kulli syai'ing qadīrā.

Artinya: "Dan (kemenangan-kemenangan) atas negeri-negeri lain yang tidak dapat kamu perkirakan, tetapi sesungguhnya Allah telah menentukannya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

Ayat 22

وَلَوْ قَاتَلَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوَلَّوُا الْاَدْبَارَ ثُمَّ لَا يَجِدُوْنَ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا

Walau qātalakumullażīna kafarụ lawallawul-adbāra summa lā yajidụna waliyyaw wa lā nasīrā.

Artinya: "Dan sekiranya orang-orang yang kafir itu memerangi kamu pastilah mereka akan berbalik melarikan diri (kalah) dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong."

Ayat 23

سُنَّةَ اللّٰهِ الَّتِيْ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ ۖوَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللّٰهِ تَبْدِيْلً

Sunnatallāhillatī qad khalat ming qabl, wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā.

Artinya: "(Demikianlah) hukum Allah, yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada hukum Allah itu."

Ayat 24

وَهُوَ الَّذِيْ كَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ اَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًا

Wa huwallażī kaffa aidiyahum 'angkum wa aidiyakum 'an-hum bibaṭni makkata mim ba'di an azfarakum 'alaihim, wa kānallāhu bimā ta'malụna basīrā.

Artinya: "Dan Dialah yang mencegah tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (mencegah) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah (kota) Mekah setelah Allah memenangkan kamu atas mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

Ayat 25

هُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَالْهَدْيَ مَعْكُوْفًا اَنْ يَّبْلُغَ مَحِلَّهٗ ۚوَلَوْلَا رِجَالٌ مُّؤْمِنُوْنَ وَنِسَاۤءٌ مُّؤْمِنٰتٌ لَّمْ تَعْلَمُوْهُمْ اَنْ تَطَـُٔوْهُمْ فَتُصِيْبَكُمْ مِّنْهُمْ مَّعَرَّةٌ ۢبِغَيْرِ عِلْمٍ ۚ لِيُدْخِلَ اللّٰهُ فِيْ رَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۚ لَوْ تَزَيَّلُوْا لَعَذَّبْنَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا

Humullażīna kafarụ wa saddụkum 'anil-masjidil-harāmi wal-hadya ma'kụfan ay yabluga mahillah, walau lā rijālum mu`minụna wa nisā`um mu`minātul lam ta'lamụhum an tata'ụhum fa tusībakum min-hum ma'arratum bigairi 'ilm, liyudkhilallāhu fī rahmatihī may yasyā`, lau tazayyalụ la'ażżabnallażīna kafarụ min-hum 'ażāban alīmā.

Artinya: "Merekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kamu (masuk) Masjidilharam dan menghambat hewan-hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau bukanlah karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang tidak kamu ketahui, tentulah kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesulitan tanpa kamu sadari. Karena Allah hendak memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka terpisah, tentu Kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih."

Ayat 26

اِذْ جَعَلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوٰى وَكَانُوْٓا اَحَقَّ بِهَا وَاَهْلَهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

Iż ja'alallażīna kafarụ fī qulụbihimul-hamiyyata ḥamiyyatal-jāhiliyyati fa anzalallāhu sakīnatahụ 'alā rasụlihī wa 'alal-mu`minīna wa alzamahum kalimatat-taqwā wa kānū aḥaqqa bihā wa ahlahā, wa kānallāhu bikulli syai`in 'alīmā.

Artinya: Ketika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka (yaitu) kesombongan jahiliah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin; dan (Allah) mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa dan mereka lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Ayat 27

لَقَدْ صَدَقَ اللّٰهُ رَسُوْلَهُ الرُّءْيَا بِالْحَقِّ ۚ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۙ مُحَلِّقِيْنَ رُءُوْسَكُمْ وَمُقَصِّرِيْنَۙ لَا تَخَافُوْنَ ۗفَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوْا فَجَعَلَ مِنْ دُوْنِ ذٰلِكَ فَتْحًا قَرِيْبًا

Laqad sadaqallāhu rasụlahur-ru`yā bil-ḥaqq, latadkhulunnal-masjidal-ḥarāma in syā`allāhu āminīna muhalliqīna ru`ụsakum wa muqassirīna lā takhāfụn, fa 'alima mā lam ta'lamụ fa ja'ala min dụni żālika fat-hang qarībā.

Artinya: "Sungguh, Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat."

Ayat 28

هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

Huwallażī arsala rasụlahụ bil-hudā wa dīnil-haqqi liyuz-hirahụ 'alad-dīni kullih, wa kafā billāhi syahīdā.

Artinya: "Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi."

Ayat 29

حَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا

Muhammadur rasụlullāh, wallażīna ma'ahū asyiddā`u 'alal-kuffāri ruhamā`u bainahum tarāhum rukka'an sujjaday yabtagụna fadlam minallāhi wa riḍwānan sīmāhum fī wujụhihim min asaris-sujụd, żālika maṡaluhum fit-taurāti wa maṡaluhum fil-injīl, kazar'in akhraja syat`ahụ fa āzarahụ fastaglaza fastawā 'alā sụqihī yu'jibuz-zurrā'a liyagīza bihimul-kuffār, wa'adallāhullażīna āmanụ wa 'amilus-sālihāti min-hum magfirataw wa ajran 'azīmā.

Artinya: "Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar."

Baca Juga: Surat Al-Mumtahanah Ayat 1-13 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

2. Kandungan surat Al-Fath

Surat Al-Fath Ayat 1-29 Arab: Arti, Kandungan, dan KeutamaanIlustrasi membaca Al-Qur'an (freepik.com/Freepik)

Penamaan surat ini merujuk pada lafaz di ayat pertamanya yakni fathan. Saat turun, Rasulullah SAW menyambutnya dengan suka cita seraya bersabda, “Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku surat ini, di mana ia lebih aku cintai daripada segala yang disinari matahari.”

Surat ini begitu bermakna bagi Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, ada baiknya kita mengetahui kandungan yang tersirat dalam surat Al-Fath ini, di antaranya:

  • Surat Al-Fath menerangkan bahwa Allah SWT memiliki bala tentara tersendiri di bumi dan langit.
  • Menjelaskan tentang Allah SWT yang mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai saksi dan pembawa peringatan serta kabar gembira.
  • Surat Al-Fath menjelaskan mengenai hal yang berhubungan dengan kemenangan Rasulullah SAW dalam peperangan melawan kaum kafir. Dalam surat ini dimulai dengan pernyataan kemenangan yang dijanjikan benar-benar telah tiba.

3. Keutamaan surat Al-Fath

Surat Al-Fath Ayat 1-29 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/afiq fatah)

Mengingat jika ini adalah surat yang dicintai Rasulullah SAW, sudah pasti ada keutamaan besar yang akan didapatkan bila kita mengamalkannya dengan sepenuh hati. Sebagaimana Al-Qur'an merupakan obat penenang hati terbaik, mengimani surat Al-Fath yang termaktub di dalamnya pun dapat mendatangkan berkah sebagai berikut:

  • Membaca surat Al-Fath bisa melebuhkan dosa yang telah lalu dan yang akan datang.
  • Pembaca surat Al-Fath yang meyakini dan percaya akan janji Allah SWT, maka akan merasakan kemenangan di perjalanannya.
  • Mendapatkan pahala sebesar orang yang berbaiat di perang Fathu Makkah.

Itulah bacaan surat Al-Fath ayat 1–29 lengkap beserta arti hingga keutamaannya. Selain mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, akan lebih baik jika kita bisa menghafal surat satu ini pula.

Baca Juga: Urutan Surah dalam Al Qur’an Juz 9, Lengkap dengan Keutamaannya

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya