Surat Al-Jasiyah Ayat 18-37 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Pesan Allah SWT untuk menundukkan hawa nafsu

Surat Al-Jasiyah termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Terdiri dari 37 ayat, surat ini menjadi surat ke-45 dalam Al-Qur'an.

Al-Jasiyah sendiri berarti "Yang Berlutut", diambil dari kata jasiyah yang tersemat pada ayat 28. Berikut bacaan dari surat Al-Jasiyah ayat 18–37 beserta arti, kandungan, dan keutamaan. Yuk, pelajari!

1. Surat Al-Jasiyah ayat 18–37 beserta artinya

Surat Al-Jasiyah Ayat 18-37 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/RODNAE Productions)

Surat ini diwahyukan setelah surat Ad-Dhukan dan ditujukan sebagai pengingat untuk umat Islam agar berlaku baik selama hidup di dunia. Berikut bacaan arab surat Al-Jasiyah, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 18

ثُمَّ جَعَلْنٰكَ عَلٰى شَرِيْعَةٍ مِّنَ الْاَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ

Summa ja'alnāka 'alā syarī'atim minal-amri fattabi'hā wa lā tattabi' ahwā`allażīna lā ya'lamụn.

Artinya: "Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (peraturan) dari agama itu, maka ikutilah (syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui."

Ayat 19

اِنَّهُمْ لَنْ يُّغْنُوْا عَنْكَ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗوَاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۚ وَاللّٰهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِيْنَ

Innahum lay yugnụ 'angka minallāhi syai`ā, wa innaẓ-ẓālimīna ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, wallāhu waliyyul-muttaqīn.

Artinya: "Sungguh, mereka tidak akan dapat menghindarkan engkau sedikit pun dari (azab) Allah. Dan sungguh, orang-orang yang zalim itu sebagian menjadi pelindung atas sebagian yang lain, sedangkan Allah pelindung bagi orang-orang yang bertakwa."

Ayat 20

هٰذَا بَصَاۤىِٕرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ

Hāżā baṣā`iru lin-nāsi wa hudaw wa raḥmatul liqaumiy yụqinụn.

Artinya: "(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini."

Ayat 21

اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ اجْتَرَحُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ نَّجْعَلَهُمْ كَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَوَاۤءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ

Am ḥasiballażīnajtaraḥus-sayyi`āti an naj'alahum kallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti sawā`am maḥyāhum wa mamātuhum, sā`a mā yaḥkumụn.

Artinya: "Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mereka? Alangkah buruknya penilaian mereka itu."

Ayat 22

وَخَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Wa khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqqi wa litujzā kullu nafsim bimā kasabat wa hum lā yuẓlamụn.

Artinya: "Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan."

Ayat 23

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ

A fa ra`aita manittakhaża ilāhahụ hawāhu wa aḍallahullāhu 'alā 'ilmiw wa khatama 'alā sam'ihī wa qalbihī wa ja'ala 'alā baṣarihī gisyāwah, fa may yahdīhi mim ba'dillāh, a fa lā tażakkarụn.

Artinya: "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"

Ayat 24

وَقَالُوْا مَا هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ اِلَّا الدَّهْرُۚ وَمَا لَهُمْ بِذٰلِكَ مِنْ عِلْمٍۚ اِنْ هُمْ اِلَّا يَظُنُّوْنَ

Wa qālụ mā hiya illā ḥayātunad-dun-yā namụtu wa naḥyā wa mā yuhlikunā illad-dahr, wa mā lahum biżālika min 'ilm, in hum illā yaẓunnụn.

Artinya: "Dan mereka berkata, 'Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.' Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja."

Ayat 25

وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ مَّا كَانَ حُجَّتَهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتُوْا بِاٰبَاۤىِٕنَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Wa iżā tutlā 'alaihim āyātunā bayyinātim mā kāna ḥujjatahum illā ang qālu`tụ bi`ābā`inā ing kuntum ṣādiqīn.

Artinya: "Dan apabila kepada mereka dibacakan ayat-ayat Kami yang jelas, tidak ada bantahan mereka selain mengatakan, 'Hidupkanlah kembali nenek moyang kami, jika kamu orang yang benar.'"

Ayat 26

قُلِ اللّٰهُ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَارَيْبَ فِيْهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Qulillāhu yuḥyīkum ṡumma yumītukum ṡumma yajma'ukum ilā yaumil-qiyāmati lā raiba fīhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn.

Artinya: "Katakanlah, 'Allah yang menghidupkan kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.'"

Ayat 27

وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يَوْمَىِٕذٍ يَّخْسَرُ الْمُبْطِلُوْنَ

Wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍ, wa yauma taqụmus-sā'atu yauma`iżiy yakhsarul-mubṭilụn.

Artinya: "Dan milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya Kiamat, akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan (dosa)."

Ayat 28

وَتَرٰى كُلَّ اُمَّةٍ جَاثِيَةً ۗ كُلُّ اُمَّةٍ تُدْعٰٓى اِلٰى كِتٰبِهَاۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

dm-player

Wa tarā kulla ummatin jāṡiyah, kullu ummatin tud'ā ilā kitābihā, al-yauma tujzauna mā kuntum ta'malụn.

Artinya: "Dan (pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut. Setiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan."

Ayat 29

هٰذَا كِتٰبُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ ۗاِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Hāżā kitābunā yanṭiqu 'alaikum bil-ḥaqq, innā kunnā nastansikhu mā kuntum ta'malụn.

Artinya: "(Allah berfirman), 'Inilah Kitab (catatan) Kami yang menuturkan kepadamu dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan."

Ayat 30

فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِيْنُ

Fa ammallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa yudkhiluhum rabbuhum fī raḥmatih, żālika huwal-fauzul-mubīn.

Artinya: "Maka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka Tuhan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Demikian itulah kemenangan yang nyata."

Ayat 31

وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ اَفَلَمْ تَكُنْ اٰيٰتِيْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ فَاسْتَكْبَرْتُمْ وَكُنْتُمْ قَوْمًا مُّجْرِمِيْنَ

Wa ammallażīna kafarụ, a fa lam takun āyātī tutlā 'alaikum fastakbartum wa kuntum qaumam mujrimīn.

Artinya: "Dan adapun (kepada) orang-orang yang kafir (difirmankan), 'Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu tetapi kamu menyombongkan diri dan kamu menjadi orang-orang yang berbuat dosa?"

Ayat 32

وَاِذَا قِيْلَ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّالسَّاعَةُ لَا رَيْبَ فِيْهَا قُلْتُمْ مَّا نَدْرِيْ مَا السَّاعَةُۙ اِنْ نَّظُنُّ اِلَّا ظَنًّا وَّمَا نَحْنُ بِمُسْتَيْقِنِيْنَ

Wa iżā qīla inna wa'dallāhi ḥaqquw was-sā'atu lā raiba fīhā qultum mā nadrī mas-sā'atu in naẓunnu illā ẓannaw wa mā naḥnu bimustaiqinīn.

Artinya: "Dan apabila dikatakan (kepadamu), 'Sungguh, janji Allah itu benar, dan hari Kiamat itu tidak diragukan adanya,' kamu menjawab, 'Kami tidak tahu apakah hari Kiamat itu, kami hanyalah menduga-duga saja, dan kami tidak yakin.'"

Ayat 33

وَبَدَا لَهُمْ سَيِّاٰتُ مَا عَمِلُوْا وَحَاقَ بِهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ

Wa badā lahum sayyi`ātu mā 'amilụ wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn.

Artinya: "Dan nyatalah bagi mereka keburukan-keburukan yang mereka kerjakan, dan berlakulah (azab) terhadap mereka yang dahulu mereka perolok-olokkan."

Ayat 34

وَقِيْلَ الْيَوْمَ نَنْسٰىكُمْ كَمَا نَسِيْتُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَاۙ وَمَأْوٰىكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ

Wa qīlal-yauma nansākum kamā nasītum liqā`a yaumikum hāżā wa ma`wākumun-nāru wa mā lakum min nāṣirīn.

Artinya: "Dan kepada mereka dikatakan, 'Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini; dan tempat kembalimu ialah neraka dan sekali-kali tidak akan ada penolong bagimu."

Ayat 35

ذٰلِكُمْ بِاَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ اٰيٰتِ اللّٰهِ هُزُوًا وَّغَرَّتْكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا ۚفَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُوْنَ مِنْهَا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُوْنَ

Zālikum bi`annakumuttakhażtum āyātillāhi huzuwaw wa garratkumul-ḥayātud-dun-yā, fal-yauma lā yukhrajụna min-hā wa lā hum yusta'tabụn.

Artinya: "Yang demikian itu, karena sesungguhnya kamu telah menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia.' Maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertobat."

Ayat 36

فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَرَبِّ الْاَرْضِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Fa lillāhil-ḥamdu rabbis-samāwāti wa rabbil-arḍi rabbil-'ālamīn.

Artinya: "Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan (pemilik) langit dan bumi, Tuhan seluruh alam."

Ayat 37

وَلَهُ الْكِبْرِيَاۤءُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗوَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ 

Wa lahul-kibriyā`u fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm.

Artinya: "Dan hanya bagi-Nya segala keagungan di langit dan di bumi, dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."

Baca Juga: Surat Al- Lail Ayat 1-21 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

2. Kandungan surat Al-Jasiyah ayat 18–37

Surat Al-Jasiyah Ayat 18-37 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi baca Al'quran (Pexels.com/RODNAE Productions)

Allah SWT menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup karena di dalamnya termaktub banyak sekali pelajaran yang hakiki. Tidak hanya dapat menyelamatkan manusia di dunia, namun juga di akhirat.

Salah satu yang musti dipelajari yakni ajaran dalam surat Al-Jasiyah ayat 18–37 ini. Adapun beberapa pokok kandungan yang termuat, yaitu:

  • Surat Al-Jasiyah menjelaskan bahwa jangan mengikuti orang-orang yang tidak menggunakan akal pikiran mereka. Mereka adalah orang yang hanya memikirkan kesenangan duniawi dan termasuk orang yang merugi.
  • Surat ini menerangkan bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk dan rahmat bagi umat manusia.
  • Seruan untuk berbuat kebaikan dan Allah SWT akan memberikan balasan berupa kenikmatan di surga.
  • Berisikan peringatan bagi orang-orang musyrik, sombong, dan mendustakan ayat-ayat Allah SWT.

3. Keutamaan surat Al-Jasiyah ayat 18–37

Surat Al-Jasiyah Ayat 18-37 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi orang sedang salat (pexels.com/Ali Arapoğlu)

Adapun keutamaan dari surat Al-Jasiyah sebagai berikut.

  • Membaca surat Al-Jasiyah akan aman dari godaan jin dan segala bencana.
  • Membaca surat ini dapat menjadi doa agar mendapatkan kelarisan dan keberkahan ketika berniaga.
  • Mendapatkan ketenangan hati di Hari Kiamat bagi siapa saja yang membaca surat ini.
  • Sebagai pengingat bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara, karena itu janganlah tunduk pada hawa nafsu yang menyesatkan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Mukmin yang paling utama adalah umat yang selamat dari keburukan lisan dan tangannya. Mukmin paling utama keimanannya adalah yang paling baik perilakunya. Muhajirin paling utama adalah orang yang meninggalkan larangan Allah. Jihad paling utama adalah jihad melawan nafsu sendiri karena Allah.” (HR. Ahmad, Al Tirmidzi, dan Abu Dawud).

Itulah bacaan surat Al-Jasiyah ayat 18–37 beserta arti dan keutamaannya. Sebagai umat muslim, menaati perintah yang terkandung dalam Al-Qur'an dan ajaran Rasulullah SAW adalah suatu kewajiban. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Baca Juga: Surah Abasa, Teguran Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya