Surat Al-Muddassir Ayat 29-56 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Mengulas tentang neraka Saqar yang dihuni penyembah berhala

Termasuk dalam golongan surat Makkiyah, surat Al-Muddassir terdir dari 56 ayat. Surat ini diturunkan sesudah surat Al-Muzzammil dan memiliki arti "Orang yang Berkemul".

Surat ini merupakan surat ke-74 dalam Al-Qur'an dan bagian dari juz 29. Lebih lanjut, inilah bacaan surat Al-Muddassir ayat 29–56 lengkap beserta arti, kandungan, dan keutamaannya. Simak sampai habis, ya!

1. Surat Al-Muddassir ayat 29–56 beserta Artinya

Surat Al-Muddassir Ayat 29-56 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Bassam ibram)

Surat ini diberi nama demikian karena pada ayat pertamanya tersemat kata muddassir. Terdiri dari ayat-ayat pendek, inilah bacaan arab surat Al-Muddasir ayat 29–56, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 29

لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ

Lawwāḥatul lil-basyar.

Artinya: "yang menghanguskan kulit manusia."

Ayat 30

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَۗ

'alaihā tis'ata 'asyar.

Artinya: "Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)."

Ayat 31

وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ

Wa mā ja'alnā aṣ-ḥāban-nāri illā malā`ikataw wa mā ja'alnā 'iddatahum illā fitnatal lillażīna kafarụ liyastaiqinallażīna ụtul-kitāba wa yazdādallażīna āmanū īmānaw wa lā yartāballażīna ụtul-kitāba wal-mu`minụna wa liyaqụlallażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-kāfirụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, każālika yuḍillullāhu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa mā ya'lamu junụda rabbika illā huw, wa mā hiya illā żikrā lil-basyar.

Artinya: "Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?' Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia."

Ayat 32

كَلَّا وَالْقَمَرِۙ

Kallā wal-qamar.

Artinya: "Tidak! Demi bulan,"

Ayat 33

وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙ

Wal-laili iż adbar.

Artinya: "dan demi malam ketika telah berlalu,"

Ayat 34

وَالصُّبْحِ اِذَآ اَسْفَرَۙ

Waṣ-ṣub-ḥi iżā asfar.

Artinya: "dan demi subuh apabila mulai terang,"

Ayat 35

اِنَّهَا لَاِحْدَى الْكُبَرِۙ

Innahā la`iḥdal-kubar.

Artinya: "sesunggunya (Saqar itu) adalah salah satu (bencana) yang sangat besar,"

Ayat 36

نَذِيْرًا لِّلْبَشَرِۙ

Nażīral lil-basyar.

Artinya: "sebagai peringatan bagi manusia,"

Ayat 37

لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّتَقَدَّمَ اَوْ يَتَاَخَّرَۗ

Liman syā`a mingkum ay yataqaddama au yata`akhkhar.

Artinya: "(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang ingin maju atau mundur."

Ayat 38

كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ

Kullu nafsim bimā kasabat rahīnah.

Artinya: "Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,"

Ayat 39

اِلَّآ اَصْحٰبَ الْيَمِيْنِۛ

Illā aṣ-ḥābal-yamīn.

Artinya: "kecuali golongan kanan."

Ayat 40

فِيْ جَنّٰتٍ ۛ يَتَسَاۤءَلُوْنَۙ

Fī jannātiy yatasā`alụn.

Artinya: "berada di dalam surga, mereka saling menanyakan,"

Ayat 41

عَنِ الْمُجْرِمِيْنَۙ

'anil-mujrimīn.

Artinya: "tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,"

Ayat 42

مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ

Mā salakakum fī saqar.

Artinya: "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?"

Ayat 43

dm-player

قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ

Qālụ lam naku minal-muṣallīn.

Artinya: "Mereka menjawab, 'Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang me-laksanakan salat,"

Ayat 44

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ

Wa lam naku nuṭ'imul-miskīn.

Artinya: "dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin,"

Ayat 45

وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ

Wa kunnā nakhụḍu ma'al-khā`iḍīn.

Artinya: "bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya,"

AYat 46

وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙ

Wa kunnā nukażżibu biyaumid-dīn.

Artinya: "dan kami mendustakan hari pembalasan,"

Ayat 47

حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗ

Hattā atānal-yaqīn.

Artinya: "sampai datang kepada kami kematian."

Ayat 48

فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِيْنَۗ

Fa mā tanfa'uhum syafā'atusy-syāfi'īn.

Artinya: "Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat (pertolongan) dari orang-orang yang memberikan syafaat."

AYat 49

فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِيْنَۙ

Fa mā lahum 'anit-tażkirati mu'riḍīn.

Artinya: "Lalu mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)?"

Ayat 50

كَاَنَّهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَنْفِرَةٌۙ

Ka`annahum ḥumurum mustanfirah.

Artinya: "seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut,"

Ayat 51

فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍۗ

Farrat ming qaswarah.

Artinya: "lari dari singa."

Ayat 52

بَلْ يُرِيْدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّؤْتٰى صُحُفًا مُّنَشَّرَةًۙ

Bal yurīdu kullumri`im min-hum ay yu`tā ṣuḥufam munasysyarah.

Artinya: "Bahkan setiap orang dari mereka ingin agar diberikan kepadanya lembaran-lembaran (kitab) yang terbuka."

Ayat 53

كَلَّاۗ بَلْ لَّا يَخَافُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ

Kallā, bal lā yakhāfụnal-ākhirah.

Artinya: "Tidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada akhirat."

Ayat 54

كَلَّآ اِنَّهٗ تَذْكِرَةٌ ۚ

Kallā innahụ tażkirah.

Artinya: "Tidak! Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar suatu peringatan."

Ayat 55

فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗۗ

Fa man syā`a żakarah.

Artinya: "Maka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya."

Ayat 56

وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗهُوَ اَهْلُ التَّقْوٰى وَاَهْلُ الْمَغْفِرَةِ

Wa mā yażkurụna illā ay yasyā`allāh, huwa ahlut-taqwā wa ahlul-magfirah.

Artinya: "Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan."

Baca Juga: Surat Al-Muddassir Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Al-Muddassir ayat 29–56

Surat Al-Muddassir Ayat 29-56 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi mengaji Al-Qur'an (pexels.com/ABDULLA ALKETTAB)

Salah satu neraka yang dijelaskan pada surat Al-Muddassir yaitu neraka Saqar. Allah SWT memperingatkan kepada manusia melalui surat ini agar jangan sampai menjadi penghuni neraka tersebut. Selain itu, ada beberapa pokok kandungan dari surat Al-Muddassir ayat 29–56, yaitu:

  • Surat Al-Muddassir menjelaskan mengenai penegasan kepada orang-prang yang mangingkari Allah SWT akan menerima azab masuk ke dalam neraka Saqar, seperti tidak mendirikan salat dan mengabaikan orang miskin.
  • Menerangkan bahwa setiap orang akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya kecuali orang-orang beriman berada di surga.
  • Menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah sebuah peringatan dan hendaknya manusia mengambil pelajaran dari apa yang terkandung di dalamnya.

3. Keutamaan surat Al-Muddassir

Surat Al-Muddassir Ayat 29-56 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi orang mengaji (pexels.com/Abdullah Ghatasheh)

Surat Al-Muddassir memuat keistimewaan besar bagi siapa pun yang mengamalkannya dengan sungguh-sungguh. Adapun keutamaan dari surat Al-Muddassir di antaranya:

  • Membaca surat ini dapat sebagai doa supaya memperoleh kemudahan dalam meghafal Al-Qur’an.
    Rasulullah SAW. pernah bersabda, “Barang siapa yang membacanya secara istikamah, maka ia akan memperoleh pahala yang agung dan barang siapa yang meminta kepada Allah agar dapat menghafal seluruh surat dalam Al-Qur’an, maka ia tidak akan meninggal hingga dapat menghafalnya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 152).
  • Membaca surat ini akan mendapatkan pahala sebanyak orang mukmin yang ada di Kota Makkah.
  • Membaca surat ini akan mendatangkan 10 kebaikan dan membantu kita lebih mudah mendapatkan surga. Insyaallah.

Demikian bacaan surat Al-Muddassir ayat 29–56. Semoga kita selalu menjadi bagian dari golongan mukmin dan terhindar dari ancaman neraka Saqar. Amin.

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Rambut Lepek Saat Memakai Peci, Ibadah Makin Nyaman

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya