Surat An-Naba' Ayat 1-40 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Berisi peringatan akan Hari Kiamat dan kehidupan setelahnya

Surat An-Naba' terdiri dari 40 ayat dan merupakan urutan ke-78 di dalam Al-Qur'an. Surat An-Naba' termasuk di dalam golongan surat Makkiyah dan memiliki arti “Berita Besar” yang merujuk pada Hari Kiamat.

Penamaan surat ini diambil dari lafaz an-naba’ yang ada pada ayat kedua. Lebih lanjut, berikut bacaan surat An-Naba' ayat 1–40, lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya yang bisa kamu pelajari. Yuk, simak!

1. Surat An-Naba’ ayat 1–40 beserta artinya

Surat An-Naba' Ayat 1-40 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pixabay/hashem islami)

Memiliki nama lain 'amma Yatasa'alun yang diambil dari ayat pertama, surat ini juga termasuk dalam Juz 'Amma atau juz 30. Berikut bacaan arab surat An-Naba' ayat 1–40, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 1

عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ

'amma yatasā`alụn.

Artinya: "Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?"

Ayat 2

عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ

'anin-naba`il-'aẓīm.

Artinya: "Tentang berita yang besar (hari kebangkitan),"

Ayat 3

الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ

Allażī hum fīhi mukhtalifụn.

Artinya: "yang dalam hal itu mereka berselisih."

Ayat 4

كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ

Kallā saya'lamụn.

Artinya: "Tidak! Kelak mereka akan mengetahui,"

Ayat 5

ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ

Summa kallā saya'lamụn.

Artinya: "sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui."

Ayat 6

اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ

A lam naj'alil-arḍa mihādā.

Artinya: "Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,"

Ayat 7

وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ

Wal-jibāla autādā.

Artinya: "dan gunung-gunung sebagai pasak?"

Ayat 8

وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ

Wa khalaqnākum azwājā

Artinya: "Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan,"

Ayat 9

وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ

Wa ja'alnā naumakum subātā.

Artinya: "dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat,"

Ayat 10

وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ

Wa ja'alnal-laila libāsā.

Artinya: "dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian,"

Ayat 11

وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ

Wa ja'alnan-nahāra ma'āsyā.

Artinya: "dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan,"

Ayat 12

وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙ

Wa banainā fauqakum sab'an syidādā.

Artinya: "dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,"

Ayat 13

وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖ

Wa ja'alnā sirājaw wahhājā.

Artinya: "dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari),"

Ayat 14

وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ

Wa anzalnā minal-mu'ṣirāti mā`an ṡajjājā.

Artinya: "dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya,"

Ayat 15

لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ

Linukhrija bihī ḥabbaw wa nabātā.

Artinya: "untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman,"

Ayat 16

وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ

Wa jannātin alfāfā.

Artinya: "dan kebun-kebun yang rindang."

Ayat 17

اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙ

Inna yaumal-faṣli kāna mīqātā.

Artinya: "Sungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan,"

Ayat 18

يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ

Yauma yunfakhu fiṣ-ṣụri fa ta`tụna afwājā.

Artinya: "(yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong,"

Ayat 19

وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙ

Wa futiḥatis-samā`u fa kānat abwābā.

Artinya: "dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu,"

Ayat 20

وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ

Wa suyyiratil-jibālu fa kānat sarābā.

Artinya: "dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana."

Ayat 21

dm-player

اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙ

Inna jahannama kānat mirṣādā.

Artinya: "Sungguh, (neraka) Jahanam itu (sebagai) tempat mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi neraka),"

Ayat 22

لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙ

Liṭ-ṭāgīna ma`ābā,

Artinya: "menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas."

Ayat 23

لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚ

Lābiṡīna fīhā aḥqābā.

Artinya: "Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama,"

Ayat 24

لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙ

Lā yażụqụna fīhā bardaw wa lā syarābā.

Artinya: "mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,"

Ayat 25

اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙ

Illā ḥamīmaw wa gassāqā.

Artinya: "selain air yang mendidih dan nanah,"

Ayat 26

جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗ

Jazā`aw wifāqā.

Artinya: "sebagai pembalasan yang setimpal."

Ayat 27

اِنَّهُمْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًاۙ

Innahum kānụ lā yarjụna ḥisābā.

Artinya: "Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan."

Ayat 28

وَّكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًاۗ

Wa każżabụ bi`āyātinā kiżżābā.

Artinya: "Dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami."

Ayat 29

وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙ

Wa kulla syai`in aḥṣaināhu kitābā.

Artinya: "Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab (buku catatan amalan manusia)."

Ayat 30

فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًا

Fa żụqụ fa lan nazīdakum illā 'ażābā.

Artinya: "Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab."

Ayat 31

اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ

Inna lil-muttaqīna mafāzā.

Artinya: "Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,"

Ayat 32

حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙ

Hadā`iqa wa a'nābā.

Artinya: "(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,"

Ayat 33

وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙ

Wa kawā'iba atrābā.

Artinya: "dan gadis-gadis cantik yang sebaya,"

Ayat 34

وَّكَأْسًا دِهَاقًاۗ

Wa ka`san dihāqā.

Artinya: "dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman)."

Ayat 35

لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا

Lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā kiżżābā.

Artinya: "Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta."

Ayat 36

جَزَاۤءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙ

Jazā`am mir rabbika 'aṭā`an ḥisābā.

Artinya: "Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu,"

Ayat 37

رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًاۚ

Rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumar-raḥmāni lā yamlikụna min-hu khiṭābā.

Artinya: "Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia."

Ayat 38

يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا

Yauma yaqụmur-rụḥu wal-malā`ikatu ṣaffal lā yatakallamụna illā man ażina lahur-raḥmānu wa qāla ṣawābā.

Artinya: "Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar."

Ayat 39

ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا

Zālikal-yaumul-ḥaqq, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī ma`ābā.

Artinya: "Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya."

Ayat 40

اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا

Innā anżarnākum 'ażābang qarībay yauma yanẓurul-mar`u mā qaddamat yadāhu wa yaqụlul-kāfiru yā laitanī kuntu turābā.

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, 'Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.'"

Baca Juga: Surat Az-Zalzalah Ayat 1-8 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat An-Naba'

Surat An-Naba' Ayat 1-40 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Abdulmailik Aldaws)

Selain surat Al-Qiyamah, An-Naba' merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang Hari Kiamat dan kehidupan setelahnya. Adapun pokok kandungan dari Surat An-Naba' adalah sebagai berikut:

  • Surat An-Naba' menjelaskan mengenai pengingkaran orang musyrik pada hari kebangkitan. Maka dari itu ancaman Allah SWT pun berlaku bagi mereka.
  • Surat ini menerangkan mengenai kekuasaan Allah SWT yang terdapat di alam sebagai bukti Hari Kebangkitan.
  • Menerangkan nikmat kehidupan di surga bagi orang-orang beriman, dan pedihnya siksa neraka bagi orang yang mengingkari ajaran Allah SWT.
  • Menjelaskan mengenai azab yang diteirma oleh orang yang mendustakan Allah SWT dan kebahagian yang diterima orang mukmin di Hari Akhir.

3. Keutamaan surat An-Naba'

Surat An-Naba' Ayat 1-40 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi muslim berdoa (Pexels.com/baybiyik)

Umat muslim memiliki rukun iman yang harus diyakini sepenuh hati, salah satunya iman kepada Hari Kiamat. Berikut keutamaan dari surat An-Naba' yang akan diterima siapa pun yang mengamalkan surat ini dengan sungguh-sungguh, yaitu:

  • Sebagai doa supaya bisa berkunjung ke Baitullah
    Dari Abi Abdullah berkat, "Barang siapa yang membaca ‘amma yatas alun (surat An-Naba'), maka tidaklah berakhir satu tahun–apabila ia membacanya secara istikamah setiap hari–hingga ia dapat berkunjung ke Baitullah yang mulia, Insyaallah." (Tsawabul A’mal: 150).
  • Mengingatkan kita akan kekuasaan Allah SWT bahwa hanya Dia lah yang bisa menciptakan segala sesuatu.
  • Bagi yang membaca surat ini, ia akan dihisab dengan mudah oleh Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membacanya (surat An-Naba') dan menghafalnya, maka hisabnya di Hari Kiamat hanya sekitar salat satu (rakaat). Dan barang siapa yang menulisnya dan mengalungkannya, maka kutu tidak dapat mendekatinya, ia juga memperoleh kekuatan dan kehebatan yang besar.” (Tsawabul A’mal, Juz 8: 193).

Demikian bacaan arab surat An-Naba' ayat 1–40 beserta arti, kandungan, dan keutamaannya. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, ya. Amin.

Baca Juga: 10 Teori tentang Kiamat dari Para Ilmuwan Dunia

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya