Surat An-Najm Ayat 1-31 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Menyinggung juga tentang Sidratul Muntaha

Surat An-Najm termasuk golongan surat Makkiyah yang terdiri dari 62 ayat. Surat ini diturunkan setelah surat Al-Ikhlas dan menjadi surat ke -53 dalam Al-Qur'an.

Penamaan surat ini merujuk pada kata an najmi yang tersemat di ayat pertama, di mana berarti "Bintang". Lebih lanjut, inilah bacaan surat An-Najm ayat 1–31 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya.

1. Surat An-Najm ayat 1–31 beserta artinya

Surat An-Najm Ayat 1-31 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Ayesha Firdaus)

Termasuk dalam juz 27, berikut bacaan arab surat An-Najm 1–31, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 1

وَالنَّجْمِ اِذَا هَوٰىۙ

Wan-najmi iżā hawā.

Artinya: "Demi bintang ketika terbenam,"

Ayat 2

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوٰىۚ

Mā ḍalla ṣāḥibukum wa mā gawā.

Artinya: "kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru,"

Ayat 3

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى

Wa mā yanṭiqu 'anil-hawā.

Artinya: "dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya."

Ayat 4

اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ

In huwa illā waḥyuy yụḥā.

Artinya: "Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),"

Ayat 5

عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ

'allamahụ syadīdul-quwā.

Artinya: "yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,"

Ayat 6

ذُوْ مِرَّةٍۗ فَاسْتَوٰىۙ

Zụ mirrah, fastawā.

Artinya: "yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa)"

Ayat 7

وَهُوَ بِالْاُفُقِ الْاَعْلٰىۗ

Wa huwa bil-ufuqil-a'lā.

Artinya: "Sedang dia berada di ufuk yang tinggi."

Ayat 8

ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ

Summa danā fa tadallā.

Artinya: "Kemudian dia mendekat (pada Muhammad), lalu bertambah dekat,"

Ayat 9

فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنٰىۚ

Fa kāna qāba qausaini au adnā.

Artinya: "sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi)."

Ayat 10

فَاَوْحٰىٓ اِلٰى عَبْدِهٖ مَآ اَوْحٰىۗ

Fa auḥā ilā 'abdihī mā auḥā.

Artinya: "Lalu disampaikannya wahyu kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah diwahyukan Allah."

Ayat 11

مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى

Mā każabal-fu`ādu mā ra`ā.

Artinya: "Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya."

Ayat 12

اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى

A fa tumārụnahụ 'alā mā yarā.

Artinya: "Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?"

Ayat 13

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ

Wa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā.

Artinya: "Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,"

Ayat 14

عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى

'inda sidratil-muntahā.

Artinya: "(yaitu) di Sidratul Muntaha,"

Ayat 15

عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ

'indahā jannatul-ma`wā.

Artinya: "di dekatnya ada surga tempat tinggal,"

Ayat 16

اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰى

Iż yagsyas-sidrata mā yagsyā.

dm-player

Artinya: "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,"

Ayat 17

مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى

Mā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā.

Artinya: "penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya."

Ayat 18

لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى

Laqad ra`ā min āyāti rabbihil-kubrā.

Artinya: "Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."

Ayat 19

اَفَرَءَيْتُمُ اللّٰتَ وَالْعُزّٰى

A fa ra`aitumul-lāta wal-'uzzā.

Artinya: "Maka apakah patut kamu (orang-orang musyrik) menganggap (berhala) Al-Lata dan Al-‘Uzza,"

Ayat 20

وَمَنٰوةَ الثَّالِثَةَ الْاُخْرٰى

Wa manātaṡ-ṡāliṡatal-ukhrā.

Artinya: "dan Manat, yang ketiga (yang) kemudian (sebagai anak perempuan Allah)."

Ayat 21

اَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْاُنْثٰى

A lakumuż-żakaru wa lahul-unṡā.

Artinya: "Apakah (pantas) untuk kamu yang laki-laki dan untuk-Nya yang perempuan?"

Ayat 22

تِلْكَ اِذًا قِسْمَةٌ ضِيْزٰى

Tilka iżang qismatun ḍīzā.

Artinya: "Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil."

Ayat 23

اِنْ هِيَ اِلَّآ اَسْمَاۤءٌ سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ مَّآ اَنْزَلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطٰنٍۗ اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْاَنْفُسُۚ وَلَقَدْ جَاۤءَهُمْ مِّنْ رَّبِّهِمُ الْهُدٰىۗ

In hiya illā asmā`un sammaitumụhā antum wa ābā`ukum mā anzalallāhu bihā min sulṭān, iy yattabi'ụna illaẓ-ẓanna wa mā tahwal-anfus, wa laqad jā`ahum mir rabbihimul-hudā.

Artinya: "Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun untuk (menyembah)nya. Mereka hanya mengikuti dugaan, dan apa yang diingini oleh keinginannya. Padahal sungguh, telah datang petunjuk dari Tuhan mereka."

Ayat 24

اَمْ لِلْاِنْسَانِ مَا تَمَنّٰىۖ

Am lil-insāni mā tamannā.

Artinya: "Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?"

Ayat 25

فَلِلّٰهِ الْاٰخِرَةُ وَالْاُوْلٰى

Fa lillāhil-ākhiratu wal-ụlā.

Artinya: "(Tidak!) Maka milik Allah-lah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia."

Ayat 26

وَكَمْ مِّنْ مَّلَكٍ فِى السَّمٰوٰتِ لَا تُغْنِيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ اَنْ يَّأْذَنَ اللّٰهُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْضٰى

Wa kam mim malakin fis-samāwāti lā tugnī syafā'atuhum syai`an illā mim ba'di ay ya`żanallāhu limay yasyā`u wa yarḍā.

Artinya: "Dan betapa banyak malaikat di langit, syafaat (pertolongan) mereka sedikit pun tidak berguna kecuali apabila Allah telah mengizinkan (dan hanya) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia ridai."

Ayat 27

اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ لَيُسَمُّوْنَ الْمَلٰۤىِٕكَةَ تَسْمِيَةَ الْاُنْثٰى

Innallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati layusammụnal-malā`ikata tasmiyatal-unṡā.

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sungguh mereka menamakan para malaikat dengan nama perempuan."

Ayat 28

وَمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍۗ اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِيْ مِنَ الْحَقِّ شَيْـًٔاۚ

Wa mā lahum bihī min 'ilm, iy yattabi'ụna illaẓ-ẓanna wa innaẓ-ẓanna lā yugnī minal-ḥaqqi syai`ā.

Artinya: "Dan mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti dugaan, dan sesungguhnya dugaan itu tidak berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran."

Ayat 29

فَاَعْرِضْ عَنْ مَّنْ تَوَلّٰىۙ عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ اِلَّا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۗ

Fa a'riḍ 'am man tawallā 'an żikrinā wa lam yurid illal-ḥayātad-dun-yā.

Artinya: "Maka tinggalkanlah (Muhammad) orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan dia hanya mengingini kehidupan dunia."

Ayat 30

ذٰلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِّنَ الْعِلْمِۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۙ وَهُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدٰى

Zālika mablaguhum minal-'ilm, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bimanihtadā.

Artinya: "Itulah kadar ilmu mereka. Sungguh, Tuhanmu, Dia lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pula yang mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

Ayat 31

وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوْا بِمَا عَمِلُوْا وَيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا بِالْحُسْنٰىۚ

Wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, liyajziyallażīna asā`ụ bimā 'amilụ wa yajziyallażīna aḥsanụ bil-ḥusnā.

Artinya: "Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Dengan demikian) Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)."

Baca Juga: Surat At-Tur Ayat 1-49 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

2. Kandungan surat An-Najm ayat 1–31

Surat An-Najm Ayat 1-31 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Bassam ibram)

Surat An-Najm ayat 1–31 membahas tentang kebesaran Allah SWT, salah satunya tentang Sidratul Muntaha yang menjadi akhir dari langit ketujuh. Selain itu, ada beberapa pokok kandungan dari surat An-Najm, yaitu:

  • Surat An-Najm menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
  • Surat ini menegaskan bahwa Allah SWT tidak memiliki anak dan larangan untuk menyekutukan-Nya dengan menyembah berhala.
  • Menerangkan bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa memberikan pertolongan kecuali izin Allah SWT.
  • Menjelaskan bahwa segala yang ada di langit dan bumi adalah milik Allah SWT maka sudah sepatutnya untuk menyembah-Nya.

3. Keutamaan surat An-Najm

Surat An-Najm Ayat 1-31 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi berdoa (pexels.com/Rodnae Production)

Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang mengimani Al-Qur'an. Nah, salah satu yang dapat kita upayakan agar dicintai Allah SWT yakni dengan mempelajari surat An-Najm ini. Di mana terkandung beberapa keutamaan sebagi berikut:

  • Membaca surat An-Najm akan memperoleh kehormatan, kebaikan, dan cinta dari orang sekitar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa yang membaca surat An-Najm terus menerus di setiap hari, atau di malam harinya, maka ia akan hidup terpuji di masyarakat, memperoleh ampunan dan dicintai masyarakat." (Tsawabul- A'mal: 145).
  • Membacanya akan mendapatkan pahala sebanyak orang yang beriman kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Membaca surat An-Najm ayat 1–18 dapat menjadikan doa untuk dihindari dari rasa khawatir.

Demikian bacaan surat An-Najm ayat 1–31 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya. Jangan lupa diamalkan, ya!

Baca Juga: 5 Pahala yang Diraih Ketika Meminjamkan Uang pada Orang Lain

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya