Surat An-Najm Ayat 32-62 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Surat ini berisi keyakinan terhadap nikmat Allah SWT

Terdiri dari 62 ayat, surat ini turun setelah surat Al-Ikhlas dan menjadi surat ke-53 dalam Al-Qur'an. Surat An-Najm pun termasuk golongan surat Makkiyah.

Adapun nama surat ini diambil dari kata an najm yang terdapat pada ayat pertamanya, di mana artinya adalah "Bintang". Selengkapnya, inilah bacaan surat An-Najm ayat 32–62 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya.

1. Surat An-Najm ayat 32–62 beserta artinya

Surat An-Najm Ayat 32-62 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Terdiri dari ayat-ayat pendek dan menjadi bagian dari juz 27, berikut bacaan arab surat An-Najm 32–62, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 32

اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَۙ اِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِۗ هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْۗ فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى

Allażīna yajtanibụna kabā`iral-iṡmi wal-fawāḥisya illal-lamama inna rabbaka wāsi'ul-magfirah, huwa a'lamu bikum iż ansya`akum minal-arḍi wa iż antum ajinnatun fī buṭụni ummahātikum, fa lā tuzakkū anfusakum, huwa a'lamu bimanittaqā.

Artinya: "(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa."

Ayat 33

اَفَرَءَيْتَ الَّذِيْ تَوَلّٰىۙ

A fa ra`aitallażī tawallā.

Artinya: "Maka tidakkah engkau melihat orang yang berpaling (dari Al-Qur'an)?"

Ayat 34

وَاَعْطٰى قَلِيْلًا وَّاَكْدٰى

Wa a'ṭā qalīlaw wa akdā.

Artinya: "dan dia memberikan sedikit (dari apa yang dijanjikan) lalu menahan sisanya."

Ayat 35

اَعِنْدَهٗ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرٰى

A 'indahụ 'ilmul-gaibi fa huwa yarā.

Artinya: "Apakah dia mempunyai ilmu tentang yang gaib sehingga dia dapat melihat(nya)?"

Ayat 36

اَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِيْ صُحُفِ مُوْسٰى

Am lam yunabba` bimā fī ṣuḥufi mụsā.

Artinya: "Ataukah belum diberitakan (kepadanya) apa yang ada dalam lembaran-lembaran (Kitab Suci yang diturunkan kepada) Musa?"

Ayat 37

وَاِبْرٰهِيْمَ الَّذِيْ وَفّٰىٓ ۙ

Wa ibrāhīmallażī waffā.

Artinya: "Dan (lembaran-lembaran) Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?"

Ayat 38

اَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۙ

Allā taziru wāziratuw wizra ukhrā.

Artinya: "(yaitu) bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,"

Ayat 39

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ

Wa al laisa lil-insāni illā mā sa'ā.

Artinya: "dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,"

Ayat 40

وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ

Wa anna sa'yahụ saufa yurā.

Artinya: "dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),"

Ayat 41

ثُمَّ يُجْزٰىهُ الْجَزَاۤءَ الْاَوْفٰىۙ

Summa yujzāhul-jazā`al-aufā.

Artinya: "kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,"

Ayat 42

وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ

Wa anna ilā rabbikal-muntahā.

Artinya: "dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu),"

Ayat 43

وَاَنَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَبْكٰى

Wa annahụ huwa aḍ-ḥaka wa abkā.

Artinya: "dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,"

Ayat 44

وَاَنَّهٗ هُوَ اَمَاتَ وَاَحْيَاۙ

Wa annahụ huwa amāta wa aḥyā.

Artinya: "dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,"

Ayat 45

وَاَنَّهٗ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰى

Wa annahụ khalaqaz-zaujainiż-żakara wal-unṡā.

Artinya: "dan sesungguhnya Dialah yang men-ciptakan pasangan laki-laki dan perempuan,"

Ayat 46

مِنْ نُّطْفَةٍ اِذَا تُمْنٰىۙ

Min nuṭfatin iżā tumnā.

Artinya: "dari mani, apabila dipancarkan,"

Ayat 47

وَاَنَّ عَلَيْهِ النَّشْاَةَ الْاُخْرٰىۙ

Wa anna 'alaihin-nasy`atal-ukhrā.

dm-player

Artinya: "dan sesungguhnya Dialah yang menetapkan penciptaan yang lain (kebangkitan setelah mati),"

Ayat 48

وَاَنَّهٗ هُوَ اَغْنٰى وَاَقْنٰىۙ

Wa annahụ huwa agnā wa aqnā.

Artinya: "dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan."

Ayat 49

وَاَنَّهٗ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰىۙ

Wa annahụ huwa rabbusy-syi'rā.

Artinya: "dan sesungguhnya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi‘ra,"

Ayat 50

وَاَنَّهٗٓ اَهْلَكَ عَادًا ۨالْاُوْلٰىۙ

Wa annahū ahlaka 'ādanil-ụlā.

Artinya: "dan sesungguhnya Dialah yang telah membinasakan kaum ‘Ad dahulu kala,"

Ayat 51

وَثَمُوْدَا۟ فَمَآ اَبْقٰىۙ

Wa ṡamụda fa mā abqā.

Artinya: "dan kaum Samud, tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup),"

Ayat 52

وَقَوْمَ نُوْحٍ مِّنْ قَبْلُۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا هُمْ اَظْلَمَ وَاَطْغٰىۗ

Wa qauma nụḥim ming qabl, innahum kānụ hum aẓlama wa aṭgā.

Artinya: "dan (juga) kaum Nuh sebelum itu. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka."

Ayat 53

وَالْمُؤْتَفِكَةَ اَهْوٰىۙ

Wal-mu`tafikata ahwā.

Artinya: "Dan prahara angin telah meruntuhkan (negeri kaum Lut),"

Ayat 54

فَغَشّٰىهَا مَا غَشّٰىۚ

Fa gasysyāhā mā gasysyā.

Artinya: "lalu menimbuni negeri itu (sebagai azab) dengan (puing-puing) yang menimpanya."

Ayat 55

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكَ تَتَمَارٰى

Fa bi`ayyi ālā`i rabbika tatamārā.

Artinya: "Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah yang masih kamu ragukan?"

Ayat 56

هٰذَا نَذِيْرٌ مِّنَ النُّذُرِ الْاُوْلٰى

Hāżā nażīrum minan-nużuril-ụlā.

Artinya: "Ini (Muhammad) salah seorang pemberi peringatan di antara para pemberi peringatan yang telah terdahulu."

Ayat 57

اَزِفَتِ الْاٰزِفةُ ۚ

Azifatil-āzifah.

Artinya: "Yang dekat (hari Kiamat) telah makin mendekat."

Ayat 58

لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ كَاشِفَةٌ ۗ

Laisa lahā min dụnillāhi kāsyifah.

Artinya: "Tidak ada yang akan dapat mengungkapkan (terjadinya hari itu) selain Allah."

Ayat 59

اَفَمِنْ هٰذَا الْحَدِيْثِ تَعْجَبُوْنَۙ

A fa min hāżal-ḥadīṡi ta'jabụn.

Artinya: "Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini?"

Ayat 60

وَتَضْحَكُوْنَ وَلَا تَبْكُوْنَۙ

Wa taḍ-ḥakụna wa lā tabkụn.

Artinya: "dan kamu tertawakan dan tidak menangis,"

Ayat 61

وَاَنْتُمْ سَامِدُوْنَ

Wa antum sāmidụn.

Artinya: "sedang kamu lengah (darinya)."

Ayat 62

فَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ وَاعْبُدُوْا ۩

Fasjudụ lillāhi wa'budụ.

Artinya: "Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)."

Baca Juga: Surat An-Najm Ayat 1-31 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat An-Najm ayat 32–62

Surat An-Najm Ayat 32-62 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Surat An-Najm ayat 32–62 banyak menyinggung tentang kewajiban manusia untuk mensyukuri nikmat Allah SWT. Tidak hanya itu, ada beberapa pokok kandungan dari surat An-Najm, yaitu:

  • Surat An-Najm menjelaskan bahwa seseorang yang berdosa tidak akan bisa memikul dosa orang lain.
  • Menjelaskan bahwa Allah SWT lah yang memiliki langit dan bumi beserta isinya.
  • Menerangkan bagaimana kondisi orang-orang yang menentang Allah SWT dengan azab yang pedih.
  • Menegaskan bahwa manusia memperoleh sesuai dengan apa yang ia upayakan. Di mana hal tersebut akan menjadi saksi di hari penghisaban nantinya.

3. Keutamaan surat An-Najm

Surat An-Najm Ayat 32-62 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang mengimani Al-Qur'an. Mengimani tidak terbatas hanya membacanya saja, melainkan juga turut mengamalkan kandungannya. Nah, di bawah ini beberapa keutamaan jika seseorang mengamalkan surat An-Najm, yaitu:

  • Membacas surat An-Najm ayat 56-57 secara rutin, maka kita akan terhindar dari berbagai bala.
  • Membaca surat ini akan membuat kita mendapatkan cinta dari orang lain dan dihormati.
  • Memperoleh pahala melimpah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca surat ini (surat An-Najm), maka Allah akan memberikan sepuluh kebaikan sejumlah orang-orang yang beriman kepadaku. Dan barang siapa yang menulisnya pada kulit macan tutul, mengalungkannya, maka hatinya menjadi kuat atas penguasa yang datang padanya." (Tafsirul Burhan, Juz 7: 337).
  • Kian teringat akan azab pedih saat hendak berbuat buruk, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Demikian bacaan surat An-Najm ayat 32–62 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya. Jangan lupa diamalkan, ya!

Baca Juga: 5 Amalan Tak Putus Pahalanya walau Wafat, Mari Berbuat Baik

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya