Surat Ar-Rum Ayat 1-20 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Tentang kekalahan dan kemenangan Bangsa Romawi

Surat Ar-Rum berisikan 60 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surat ini merupakan bagian dari Juz 'Amma atau juz 30.

Ar-Rum sendiri berarti "Bangsa Romawi", dinamakan demikian karena berisikan kisah tentang kemenangan bangsa Romawi terhadap bangsa Persia. Selengkapnya, berikut bacaan surat Ar-Rum dari ayat 1–20. Lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya yang bisa dipelajari.

1. Surat Ar-Rum ayat 1–20 beserta artinya

Surat Ar-Rum Ayat 1-20 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/afiq fatah)

Surat ini turun setelah surat Al-Insyiqaq dan menjadi surat ke-30 dalam Al-Qur'an. Mengulas tentang keesaan Allah SWT, inilah bacaan arab surat Ar-Rum, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan meyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 1

الۤمّۤ

Alif lām mīm.

Artinya: "Alif Lam Mim."

Ayat 2

غُلِبَتِ الرُّوْمُۙ

Gulibatir-rụm.

Artinya: "Bangsa Romawi telah dikalahkan,"

Ayat 3

فِيْٓ اَدْنَى الْاَرْضِ وَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُوْنَۙ

Fī adnal-arḍi wa hum mim ba'di galabihim sayaglibụn.

Artinya: "di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang,"

Ayat 4

فِيْ بِضْعِ سِنِيْنَ ەۗ لِلّٰهِ الْاَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْۢ بَعْدُ ۗوَيَوْمَىِٕذٍ يَّفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَۙ

Fi biḍ'i sinīn, lillāhil-amru ming qablu wa mim ba'd, wa yauma`iżiy yafraḥul-mu`minụn.

Artinya: "dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,"

Ayat 5

بِنَصْرِ اللّٰهِ ۗيَنْصُرُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ

Binaṣrillāh, yanṣuru may yasyā`, wa huwal-'azīzur-raḥīm.

Artinya: "karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang."

Ayat 6

وَعْدَ اللّٰهِ ۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ وَعْدَهٗ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Wa'dallāh, lā yukhlifullāhu wa'dahụ wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn.

Artinya: "(Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Ayat 7

يَعْلَمُوْنَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۖ وَهُمْ عَنِ الْاٰخِرَةِ هُمْ غٰفِلُوْنَ

Ya'lamụna ẓāhiram minal-ḥayātid-dun-yā wa hum 'anil-ākhirati hum gāfilụn.

Artinya: "Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai."

Ayat 8

اَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ ۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاۤئِ رَبِّهِمْ لَكٰفِرُوْنَ

A wa lam yatafakkarụ fī anfusihim, mā khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqqi wa ajalim musammā, wa inna kaṡīram minan-nāsi biliqā`i rabbihim lakāfirụn.

Artinya: "Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar mengingkari pertemuan dengan Tuhannya."

Ayat 9

اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَّاَثَارُوا الْاَرْضَ وَعَمَرُوْهَآ اَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوْهَا وَجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۗ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَۗ

A wa lam yasīrụ fil-arḍi fa yanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna ming qablihim, kānū asyadda min-hum quwwataw wa aṡārul-arḍa wa 'amarụhā akṡara mimmā 'amarụhā wa jā`at-hum rusuluhum bil-bayyināt, fa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn.

Artinya: "Dan tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul)? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas. Maka Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka, tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiri."

Ayat 10

ثُمَّ كَانَ عَاقِبَةَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوا السُّوْۤاٰىٓ اَنْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَكَانُوْا بِهَا يَسْتَهْزِءُوْنَ

Summa kāna 'āqibatallażīna asā`us-sū`ā ang każżabụ bi`āyātillāhi wa kānụ bihā yastahzi`ụn.

Artinya: "Kemudian, azab yang lebih buruk adalah kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan. Karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah dan mereka selalu memperolok-olokkannya."

Ayat 11

dm-player

اَللّٰهُ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Allāhu yabda`ul-khalqa ṡumma yu'īduhụ ṡumma ilaihi turja'ụn.

Artinya: "Allah yang memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya kembali; kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan."

Ayat 12

وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يُبْلِسُ الْمُجْرِمُوْنَ

Wa yauma taqụmus-sā'atu yublisul-mujrimụn.

Artinya: "Dan pada hari (ketika) terjadi Kiamat, orang-orang yang berdosa (kaum musyrik) terdiam berputus asa."

Ayat 13

وَلَمْ يَكُنْ لَّهُمْ مِّنْ شُرَكَاۤىِٕهِمْ شُفَعٰۤؤُا وَكَانُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ كٰفِرِيْنَ

Wa lam yakul lahum min syurakā`ihim syufa'ā`u wa kānụ bisyurakā`ihim kāfirīn.

Artinya: "Dan tidak mungkin ada pemberi syafaat (pertolongan) bagi mereka dari berhala-berhala mereka, sedangkan mereka mengingkari berhala-berhala mereka itu."

Ayat 14

وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَفَرَّقُوْنَ

Wa yauma taqụmus-sā'atu yauma`iżiy yatafarraqụn.

Artinya: "Dan pada hari (ketika) terjadi Kiamat, pada hari itu manusia terpecah-pecah (dalam kelompok)."

Ayat 15

فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَهُمْ فِيْ رَوْضَةٍ يُّحْبَرُوْنَ

Fa ammallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa hum fī rauḍatiy yuḥbarụn.

Artinya: "Maka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira."

Ayat 16

وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَلِقَاۤئِ الْاٰخِرَةِ فَاُولٰۤىِٕكَ فِى الْعَذَابِ مُحْضَرُوْنَ

Wa ammallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā wa liqā`il-ākhirati fa ulā`ika fil-'ażābi muḥḍarụn.

Artinya: "Dan adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami serta (mendustakan) pertemuan hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam azab (neraka)."

Ayat 17

فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ

Fa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tuṣbiḥụn.

Artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh),"

Ayat 18

وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ

Wa lahul-ḥamdu fis-samāwāti wal-arḍi wa 'asyiyyaw wa ḥīna tuẓ-hirụn.

Artinya: "dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari)."

Ayat 19

يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَيُحْيِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۗوَكَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ

Yukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa yukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa yuḥyil-arḍa ba'da mautihā, wa każālika tukhrajụn.

Artinya: "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi setelah mati (kering). Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)."

Ayat 20

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ اِذَآ اَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَ

Wa min āyātihī an khalaqakum min turābin ṡumma iżā antum basyarun tantasyirụn.

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak."

Baca Juga: Surat Al-Insan Ayat 1-31 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Ar-Rum ayat 1–20

Surat Ar-Rum Ayat 1-20 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Selain mengulas tentang kekalahan bangsa Romawi terhadap bangsa Persia, yang mana kemudian bangsa Romawi menuntut balas dendam dan berhasil menaklukan bangsa Persia, surat Ar-Rum secara umum menjadi bukti akan kekuaan Allah SWT. Adapun kandungan dari surat Ar-Rum ayat 1–20 adalah sebagai berikut:

  • Surat Ar-Rum menjelaskan tentang kewajiban untuk menyembah Allah SWT dan mengakui keesaann-Nya.
  • Menjelaskan tentang azab bagi orang yang mengolok-olok dan mendustakan ayat-ayat Allah SWT.
  • Menerangkan bahwa kelak di akhirat, manusia akan dibagi menjadi dua golongan yaitu kafir dan mukmin. Di mana keduanya ditentukan berdasarkan amalan jariyah yang dikumpulkan semasa hidup.

3. Keutamaan surat Ar-Rum

Surat Ar-Rum Ayat 1-20 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi sedang berdoa (unsplash.com/David Monje)

Surat Ar-Rum menjadi Al-Matsani untuk Rasululllah SAW karena menggantikan kitab Injil. Selain itu ada beberapa keutamaan dari surat Ar-Rum bagi orang-orang yang mengimaninya, yaitu:

  • Membaca surat ini akan memperoleh sepuluh kebaikan sebanyak jumlah malaikat yang menyucikan Allah SWT di langit dan bumi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang membaca surat ini (surat Ar-Rum), maka ia memperoleh pahala sepuluh kebaikan sejumlah malaikat yang mensucikan (membaca tasibih) Allah di langit dan bumi.” (Tafsirul Burhan, Juz6: 142).
  • Dapat menghapus segala dosa bagi siapa saja yang membaca surat ini.
  • Kian mempertebal iman bagi yang meyakini isi kandungan surat ini.

Demikian bacaan arab surat Ar-Rum ayat 1–20 yang disertai arab, kandungan, dan keutamaannya pula. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari surat ini dan menjadikannya pedoman hidup dengan istikamah. Amin.

Baca Juga: 8 Penemuan Bangsa Romawi Kuno yang Masih Digunakan hingga Kini  

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya