5 Risiko Memaksakan Diri Bergaya Mewah padahal Gaji Seadanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gaya hidup masyarakat memang sangat dipengaruhi perubahan zaman. Dengan adanya media sosial seperti sekarang, banyak orang jadi gemar pamer harta kekayaannya untuk menunjukkan bahwa ia adalah kalangan berada.
Tak pelak, bagi sebagian orang bisa timbul keinginan seperti mereka. Kalau memang faktanya kaya sih tak mengapa. Yang jadi masalah, saat keinginan bergaya hidup mewah tak sesuai dengan gaji yang ada. Jika tetap memaksakan, maka hal berikut ini bisa jadi akibatnya.
1. Terlilit hutang
Solusi yang sering diambil bagi mereka yang ingin tampil bergaya dengan mewah tapi gaji masih seadanya adalah dengan mengambil cicilan. Mulai dari HP, baju, sampai jalan-jalan ke luar negeri dibayar dengan kredit.
Hal itu membuat hutang bertumpuk-tumpuk, dan gaji hanya numpang lewat, karena telah habis buat bayar cicilan bulanan.
2. Tekanan batin
Walaupun orang lain akan menilai bahwa dia bahagia dengan berbagai kemewahan yang terlihat lewat media sosial, tapi nurani tak bisa dibohongi. Senyum manis di bibir hasil dari foto di tempat-tempat wisata bergengsi, hanyalah kamuflase semata.
Di dalam hatinya tak merasakan kebahagiaan sejati karena hidup berselimutkan topeng. Dari luar tampak berkecukupan, tapi isi ATM berkata lain. Gaji yang sebenarnya sudah besar, tidak sanggup membiayai gaya hidup yang selangit.
3. Tak ada tabungan
Editor’s picks
Akibat gaya hidup boros, gaji hanya dihabiskan untuk bayar cicilan barang-barang konsumtif. Tak tersisa untuk investasi, bahkan buat tabungan, yang sangat penting sebagai dana cadangan sewaktu-waktu ada hal tak terduga.
Akibatnya, walau gaji lebih dari mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi kondisi keuangannya sangat rentan. Jika perusahaan tiba-tiba saja pailit atau ia kena PHK, ia akan bangkrut seketika.
Baca Juga: 7 Gaya Hidup Modern yang Merusak Otak, Mulai Hindari Kebiasaan Ini
4. Memicu sikap sombong
Karena gaya hidup mewahnya lahir dari keinginan untuk diakui dan dipicu gengsi, membuat ia sangat ‘gila’ posisi. Orang yang dipandang tak sesuai dengan levelnya akan dianggap angin lalu saja. Sikap manis hanya diperuntukkan bagi mereka yang berada.
5. Mencoreng nama baik diri sendiri dan keluarga
Risiko lain yang bisa terjadi dengan hidup berpura-pura kaya adalah, sewaktu-waktu akan ketahuan aslinya juga. Ketika itulah ia akan malu karena ternyata gaya hidup mewahnya hanyalah tipu-tipu belaka. Aslinya, keadaan ekonomi pontang-panting akibat lebih besar pasak daripada tiang.
Yang parahnya, kalau sampai keluarga juga ketiban malu. Tetangga jadi pada tahu kalau anaknya terlilit hutang karena selalu didatangi debt collector.
Sangat manusiawi jika ingin hidup nyaman layaknya orang-orang yang berkelimpahan. Yang perlu diingat, jangan dipaksakan.
Cobalah bersabar sambil terus berusaha bekerja keras dan cerdas. Jika konsisten, maka impian untuk bisa hidup mewah pun akan tercapai. Orang tua pun akan senang melihat anaknya sukses. Tentu inilah yang kita idam-idamkan, bukan?
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Perlu Memulai Gaya Hidup Minimalis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.