3 Alasan Menikah Bukan Faktor Penentu Kesuksesan Hidup Seseorang

Menikah bukan hanya untuk mendapat validasi orang

Selama ini, pernikahan masuk ke dalam fase hidup manusia yang dianggap sangat perlu oleh sebagian besar orang. Setelah sekolah dan bekerja, langkah selanjutnya adalah menikah. Bahkan, setelah menikah pun, punya anak dianggap sebagai keharusan bagi sepasang suami istri. Sedari lama manusia memiliki paradigma seperti ini.

Namun, menikah ternyata bukan solusi dari permasalahan hidup. Tidak semua masalah hidup atau karakter manusia bisa diselesaikan dengan cara menikah. Berikut adalah tiga alasan kenapa menikah juga bukan faktor yang menentukan seseorang itu sukses atau tidak.

1. Menikah adalah proses belajar seumur hidup untuk setiap aspeknya

3 Alasan Menikah Bukan Faktor Penentu Kesuksesan Hidup Seseorangilustrasi pasangan (pixabay.com/AdinaVoicu)

Setelah kalian menikah, lantas bukan berarti masalah selesai. Memang ucapan orang lain untuk sementara akan mereda begitu sudah menikah. Tapi, di dalam rumah tangga itu sendiri adalah proses belajar seumur hidup yang harus dijalani suami istri jika mau bertahan dalam rumah tangga. Sedangkan diperlukan kedewasaan untuk menerima proses belajar ini.

Berinteraksi dengan orang lain yang notabenenya adalah pasangan sendiri ternyata tidak mudah. Seiring berjalannya waktu, mungkin ditemukan beberapa hal yang tidak mengenakkan hati dari tingkah laku pasangan yang berubah. Tak jarang juga kamu akan terkejut karena baru mengetahui sikap asli atau sikap yang tiba-tiba muncul dalam diri pasangan. 

Baca Juga: 5 Tanda Pernikahan Butuh Perhatian Lebih, Konflik Berulang!

2. Faktor kesuksesan setiap orang berbeda-beda 

dm-player
3 Alasan Menikah Bukan Faktor Penentu Kesuksesan Hidup Seseorangilustrasi ketulusan (pixabay.com/Leo_Fontes)

Ukuran dunia dalam menentukan seseorang sukses atau tidak rata-rata adalah kekayaan dan jabatan. Namun di balik itu semua, setiap orang pastinya memiliki standar kesuksesan masing-masing. Hal itu karena setiap orang memiliki latar belakang keluarga dan sistem pendidikan yang berbeda. 

Dari pola pikir ini kamu akhirnya yang menentukan kesuksesan untuk diri sendiri. Buatlah standar kesuksesan diri sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Karena ketika terus mengikuti standar dari kacamata orang lain, itu akan melelahkan jiwa raga sendiri. 

3. Menikah bukan ajang perlombaan

3 Alasan Menikah Bukan Faktor Penentu Kesuksesan Hidup Seseorangilustrasi hubungan asmara (pixabay.com/scottwebb)

Yang terakhir, menikah bukanlah ajang perlombaan. Hal ini bukan dinilai dari siapa yang paling cepat menikah dan siapa yang akan paling kaya setelah menikah. Menikah merupakan proses janji dan komitmen untuk mengarungi hidup bersama.

Artinya, bukan sekadar prosesi yang dijadikan ajang perlombaan. Untuk memutuskan ingin menikah atau tidak diperlukan pemikiran yang matang dan itu semua hasil dari cinta yang dirasakan. Ke depannya, dalam pernikahan sendiri akan mengundang banyak masalah yang justru lebih banyak ketimbang masih sendiri. 

Menikah merupakan keputusan individu yang memerlukan pemikiran matang. Mematok kesuksesan seseorang dari sisi menikah atau tidak bukan lagi sesuatu hal yang cocok diterapkan zaman digital seperti sekarang. Sukses atau tidak, menikah atau tidak, kembali lagi merupakan hasil keputusan individu tanpa paksaan siapa pun. 

Baca Juga: 5 Hal Kecil yang Membahagiakan dalam Pernikahan, Gak Melulu soal Uang

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya