Jangan Tunggu Nanti, Kamu Bisa Sukses Sekarang dengan Jualan Online

2. Memanfaatkan semua fitur eCommerce tersebut

Shutterstock/Ko Aum Lee

Sebagai pembeli, aplikasi eCommerce pasti mereka gunakan untuk mencari dan membeli barang kebutuhannya. Tapi sebagai penjual, aplikasi eCommerce ini justru sebagai lapaknya untuk berjualan. Tapi kamu juga harus jeli ya, apalagi di Lazada saat ini sudah punya fitur menarik lainnya.

Bagi Mega, fitur seperti Store Deco dapat dijadikan sebagai fitur atau tools gratisan yang bisa banget menaikkan penjualan. Pokoknya, semakin banyak kamu menggunakan fitur yang ada, maka semakin ‘membludak’ deh penjualannya!

Selain itu, Mega juga bercerita bahwa ia sering banget menggunakan fasilitas LazLive, dimana melalui teknologi tersebut, Mega bisa memperkenalkan dan memasarkan barang-barangnya secara online (live streaming) kepada lebih banyak konsumen.

3. Lihat momen ‘emas’ sebagai strategi penjualan

IDN Times/Lazada

Kamu nggak bisa seakan ‘menyuruh’ para calon konsumenmu untuk suka terus-terusan dengan produk yang kamu jual itu. Mungkin di awal pembukaan toko online sudah ada banyak yang beli, tapi bisa jadi bulan depan malah sebaliknya. Makanya, kamu harus tahu nih momen ‘emas’ para seller online.

Kamu perlu catat beberapa momennya, seperti kampanye atau event tertentu yang digalakkan oleh eCommerce tersebut biasanya ada momen-momen tertentu dalam setahun, termasuk ketika hari ulang tahun eCommerce. Percayalah, jauh sebelum tanggal itu disebutkan, para pembeli sudah setia menunggunya. Apalagi, disaat adanya penerapan physical distancing ini, belanja online menjadi satu alternatif banyak orang, bisa menjadi sebuah kesempatan yang baik juga untuk berjualan.

4. Jangan pernah ‘lelah’ untuk belajar

IDN Times/Lazada

Di atas langit, masih ada langit. Kamu nggak boleh langsung puas begitu saja dengan apa yang sudah kamu peroleh. Walaupun Mega sudah menjalani bisnis online ini selama lebih dari dua tahun dan mempekerjakan banyak karyawan, bukan berarti dia sudah cukup belajar. Semangat untuk mengembangkan mereknya, justru membuat Mega semakin konsisten belajar. 

Ternyata kuncinya hanya satu, melihat dan mengikuti tren yang disukai para target konsumennya lalu sharing deh dengan orang yang memang ahli di bidang tersebut. Butuh contoh konkritnya? Mengingat konsumen Lova ini didominasi oleh anak muda dan ibu-ibu muda, jadi Mega nggak pernah ‘lelah’ untuk berguru dengan orang yang ahli di bidang fashion.

Tak hanya itu, di platform eCommerce seperti Lazada, tersedia juga banyak channel untuk penjual seperti Mega mengembangkan bisnisnya. Dimulai dari ikutan Lazada Sellers Club, agar bisa bertemu dan sharing pengalaman dan pengetahuan dengan sesama penjual lainnya. Selain itu juga Mega bisa mengikuti program-program pelatihan (baik online maupun offline) yang diberikan oleh sesama penjual ataupun ahli dari tim Lazada untuk meningkatkan pengetahuan dan juga kemampuan berjualan. 

5. Pahami konsep “3 Jangan” ini

IDN Times/Lazada

Jangan menyerah, jangan ragu, dan jangan malas. Di akhir perbincangan seru dengan Mega, ia tanpa sadar menyebutkan ketiga konsep tersebut. Jangan mudah menyerah meski di awalnya terasa sangat sulit, ingatlah ini pasti akan membuahkan hasil kok. 

Jangan ragu untuk mencoba menjualkan barang produkmu di Lazada, sebab apapun produk yang dijual di eCommerce ini pasti akan membawa kesuksesan untuk setiap seller yang bergabung.

Terakhir, jangan malas! Kalau kamu saja malas dan memilih untuk menundanya besok hari, tanpa sadar hal ini yang justru menghambat bisnis online-mu bisa berkembang. Ingat, nggak ada usaha yang mengkhianati hasil, jadi kamu perlu memberikan penawaran terbaik dari sekarang!

Siap berbisnis bersama Lazada?