Untuk Kalian, Orangtua Terbaik Sepanjang Masa. Maafkan Aku Belum Bisa Membuat Kalian Bahagia

Untuk orangtuaku, terima kasih telah memberikan kasih sayang yang tak pernah putus.

Artikel ini merupakan karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.


 

Rasanya baru kemarin aku bermain kejar-kejaran, belajar naik sepeda, menangis mengganggu pekerjaan mama, dan meminta papa untuk membelikan radio untuk hiburanku saat itu. Masa kecil yang sederhana tapi, sangat indah untuk dikenang. Aku selalu merepotkan kalian.

Ketika menginjak masa remaja saat aku mengenakkan putih abu-abu, aku masih saja membuat kalian khawatir, kadang aku merengek agar bisa berjalan-jalan dengan teman-temanku saat malam. Tapi, dengan tegas papa melarang. Ah, aku merasa dipenjara.

Meski penuh keterbatasan, kalian tak pernah lelah berusaha untuk membahagiakanku.

Untuk Kalian, Orangtua Terbaik Sepanjang Masa. Maafkan Aku Belum Bisa Membuat Kalian BahagiaDokumen pribadi

Papa seperti malaikat penjagaku dari SD sampai kuliah bahkan sampai aku bekerja. Aku selalu ditemaninya jika kemana-mana, papa tidak peduli teman-teman menganggapnya bodyguard atau apalah. Sedangkan mama, sosok yang sampai sekarang masih menganggap aku seperti anak kecil. Belaian lembutnya masih kurasakan sampai saat ini, mama masih mengatur makananku, mengatur pakaianku. Ah, rasanya aku terlalu dicintai, tapi aku yang terlambat untuk menyadarinya.

Tidak ada yang menginginkan terlahir sebagai anak satu-satunya, aku diktakdirkan sebagai anak tunggal sebenaranya bahagia, sedih, sekaligus khawatir. Bahagia karena aku satu-satunya kesayangan mereka. Sedih karena tidak bisa seperti teman-teman yang lain yang berbagi suka dan duka dengan saudara kandungnya. Khawatir tidak bisa membahagiakan orang tuaku.

Kalian orangtua terbaik sepanjang masa, dengan hidup yang jauh dari kemewahan kalian bekerja keras untuk membahagiakanku. Papa hanya lulusan SD, bekerja sebagai buruh berusaha mencukupi semua kebutuhanku. Mamapun demikian hanya lulusan SD dan membantu papa bekerja serabutan bisa membuat aku seperti saat ini.

Bukan hanya merawat dan membesarkanku, kalian mengusahakan agar aku bisa mengenyam pendidikan seperti anak-anak yang lain. Akupun sampai sekarang, belum percaya bahwa aku kini telah menyelesaikan pendidikanku di universitas meskipun hanya S1. Tapi aku bangga karena di luar sana banyak anak yang tidak mampu seperti aku memimpikan bisa melanjutkan pendidikan.

Maafkan aku, yang hingga detik ini belum bisa membalas dan membahagiakanmu.

dm-player
Untuk Kalian, Orangtua Terbaik Sepanjang Masa. Maafkan Aku Belum Bisa Membuat Kalian Bahagiasuduthukum.com

Meskipun kini aku telah menyelesaikan pendidikanku, kalian masih direpotkan olehku. Aku yang bekerja sebagai guru honorer masih selalu meminta bantuan untuk hanya sekadar memberi uang jajanku ketika uang gaji yang tidak seberapa telah kubelikan beberapa macam kebutuhanku. Ya, kalian sangat menyayangiku.

Sekarang aku merasa bersalah, belum bisa membahagiakan kalian. Aku masih saja merepotkan kalian, aku masih saja meminta ini dan itu. Sungguh dari dalam lubuk hati yang paling dalam aku merasa seperti anak yang tidak berguna. Bagaimana tidak, di usia yang memasuki seperempat abad ini aku masih bergantung pada kalian.

Papa, maafkan aku. Sampai sekarang engkau masih mengantarkan aku ke sana ke mari, memberi aku uang jajan. Sesungguhnya saat ini aku mencari sosok lelaki sepertimu, lelaki yang bisa melindungi aku, lelaki yang tak akan menyakiti aku. Aku masih menunggu lelaki itu, lelaki yang akan melindungi dan menyayangi aku setulus hatinya, lelaki yang berani melamarku.

Ibu, maafkan aku. Sampai saat ini kau masih saja memperhatikanku. memarahi aku ketika telat makan dan merawat aku saat aku sakit. Kadang kau mengomel dan bertanya, “Kapan aku akan menikah?” Aku hanya bisa tersenyum dan hanya bisa berdo’a agar mama selalu sehat dan bisa melihat aku menikah nanti.

Percayalah bahwa di setiap doa dan harapan yang kupanjatkan, nama kaliahlah yang pertama kali aku sebut.

Untuk Kalian, Orangtua Terbaik Sepanjang Masa. Maafkan Aku Belum Bisa Membuat Kalian Bahagiamuslimgirl.com

Sampai saat ini, aku tak henti memikirkan kebahagiaan kalian. Aku tak tahu sampai kapan aku akan merepotkan kalian. Tapi, percayalah dalam setiap harapan dan doaku kepada Tuhan, kalian yang pertama kali kusebut. Entah apa jadinya jika aku tidak dapat membahagiakan kalian, sungguh aku sangat menyesalinya.

Akupun sangat berharap suatu saat nanti, kalian akan bahagia. Bukan hanya dengan materi tapi mulai dari sekarang aku akan mengikuti semua perintah kalian bahkan untuk harus mengorbankan perasaanku aku akan mau. Aku tahu semua yang kalian atur dalam hidupku ujung-ujungnya untuk kebahagiaanku juga.

Untuk orangtuaku, terima kasih telah memberikan kasih sayang yang tak pernah putus. Aku hanya bisa berdoa kalian akan sehat selalu, bisa melihat perkembangan kehidupanku nantinya. Kini aku memasrahkan semua pada kehendakNYA, aku hanya berusaha menjadi anak yang baik untuk kalian.

 

#CintaDalamKata

Untuk Kalian, Orangtua Terbaik Sepanjang Masa. Maafkan Aku Belum Bisa Membuat Kalian BahagiaIDNtimes.com

Topik:

Berita Terkini Lainnya