Lepaskan Ekspektasi Sekitar! 5 Langkah Ini Dapat Membantumu Memulai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ekspektasi adalah ruang yang memberi mimpi dan harapan. Sejauh kamu terjebak di dalam ekspektasi, suara nuranimu masih menyuarakan hal yang sama. Seiring berjalannya waktu, ekspektasi orang yang melihat seseorang pada sampul luarnya saja.
Tetapi saat bagimu sudah menjadi beban yang melelahkan, coba terima nuranimu dan lepaskan ekspektasi sekitarmu. Coba lakukan ini untuk membantumu memulai jalan yang baru.
1. Berilah komentarmu untuk memilih pendidikan selanjutnya
Bersuaralah pada pendidikan yang kamu jalani, selanjutnya kamu dapat juga beropini mengenai sekolah-sekolah impian yang cocok untuk mengembangkan kemampuanmu. Memendam pendapatmu bukanlah hal yang bijak, karena kemampuanmu adalah hal yang paling kamu ketahui.
Memulai dari mempertimbangkan nilai rapor sampai kelebihanmu pada hobi misalnya, itu dapat memberi pandangan pada orang tuamu terkait perkembanganmu juga.
2. Jujurlah pada orangtua tentang kelemahan dan kelebihanmu
Memiliki kelebihan adalah anugerah yang patut dibanggakan. Tetapi jangan sampai hanya kelebihanmu yang selalu dibicarakan dan dipuji serta terus diasah. Perhitungkan juga untuk berdiskusi tentang kelemahan yang mengikutimu, jangan sampai kamu selalu menutupi kelemahanmu dan tidak jujur, karena semakin banyak kamu memberi informasi pada orang tua, mereka dapat memberi kebijakan pada setiap kemampuan dan kelemahan kamu.
Baca Juga: Terapkan 5 Prinsip Ini dalam Memulai Bisnis, Agar Tidak Pailit!
3. Berdiskusilah dengan orangtua dari hati-kehati tentang kondisimu secara fisik maupun rohani
Editor’s picks
Kondisi kesehatan tubuh adalah hal yang penting untuk kamu diskusikan juga. Melihat banyak yang menghindar untuk mengeluh pada kondisi tubuh mereka, akhirnya semua rencana menjadi tidak seimbang dan menjadi momok bagi diri sendiri.
Misalnya kemampuan kamu dalam mengolah emosi kurang, atau kondisi tidur kamu yang berantakan dan mengganggu aktivitas sehari-hari belum bisa berubah. Untuk itu jika kamu berdiskusi, kamu mendapat pengertian dari orang tua dan kamu dapat merasa adil pada diri kamu dan orang tua. Sehingga hasilnya adalah, tekanan yang ada dalam diri kamu mampu jernih dan membantu melihat kemampuanmu sesungguhnya.
4. Terimalah dirimu sendiri dengan jujur pada kemampuanmu
Ini nih bagian yang penting banget, ialah penerimaan diri. Tekanan yang dihasilkan karena tidak sejalan dengan nurani adalah bayangan yang terus mengikuti sejauh apa pun kamu berjalan. Saat hati dan pikiranmu belum selaras, mungkin ekspektasi tersebut begitu menakutkan untuk dihadapi dan dikalahkan. Jangan lengah pada setiap pujian yang mengayun-ayun sehingga kamu cepat terlelap, padahal nuranimu berteriak meminta dijawab.
5. Yakinlah kamu dapat berkembang dengan pilihanmu, dan mintalah dukungan orangtua
Meyakini kemampuan diri memang tidak mudah, apa lagi jika kamu bertumbuh dengan menyayangi pujian-pujian terhadap diri sendiri. Keputusan terberat adalah meyakini diri bahwa kemampuanmu cukup untuk menyusuri jalan yang kamu pilih sendiri bukan karena ekspektasi dari sekitar. Saat kamu merasa yakin, saya bangga terhadap kamu, dan orang tuamu pasti berjuang untuk mendukung kamu apa pun yang terjadi.
Ekspektasi memang membuai dari luarnya, tetapi saat masuk ke dalamnya dan tenggelam, lambaian tanganmu yang akan terlihat. Jangan lengah pada setiap pujian yang mengayun-ayun kamu.
Baca Juga: 6 Alasan Kenapa Seimbangkan Ekspektasi & Usaha Penting Diterapkan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.