5 Alasan Kamu Tak Boleh Sembarangan Menceritakan Mimpi Besarmu

Mungkin mereka akan menyebutmu pungguk merindukan bulan

Saat kamu punya mimpi besar, tak jarang kamu jadi terlalu bersemangat dan ingin menceritakan gagasan serta keyakinanmu pada siapa pun. Barangkali kamu merasa perlu mencari dukungan. Mungkin kamu juga berharap orang lain menjadi lebih mengerti jalan yang kamu pilih. Atau, sesederhana kamu hanya ingin berbagi cerita.

Sayangnya, bisa jadi itu justru kurang bijaksana dan dapat merugikan dirimu sendiri. Bahkan bukan tidak mungkin cerita tentang mimpi besarmu malah bisa menghentikan langkahmu dalam mewujudkannya. Ini alasannya:

1. Hanya segelintir orang yang bisa memahami mimpi besar

5 Alasan Kamu Tak Boleh Sembarangan Menceritakan Mimpi BesarmuPixabay.com/StockSnap-894430

Mimpi besar sering sekali sulit dimengerti oleh kebanyakan orang. Bahkan orang-orang terdekatmu seperti keluarga dan sahabat pun belum tentu menjadi bagian dari segelintir orang yang bisa memahami mimpi besarmu sekalipun kamu telah menjelaskannya panjang lebar. Bukannya memahami dan mendukung, orang-orang tak jarang justru seketika menghakimi mimpimu dan kemampuanmu mewujudkannya.

Mungkin mereka akan mengatakan mimpimu terlalu mustahil untuk terwujud. Mungkin mereka akan menyebutmu pungguk merindukan bulan. Mungkin mereka akan bilang kamu tidak punya kemampuan yang cukup untuk dapat mengubah mimpi sebesar itu menjadi nyata.

Bahkan jika kamu bukan orang yang rapuh, terus-menerus digoyahkan seperti ini bisa membuat semangatmu kendur juga. Semua yang mereka katakan dapat memengaruhimu, membuat seolah-olah itu memang benar, dan kamu jadi makin meragukan dirimu sendiri. Itulah yang pada akhirnya membuat langkahmu terhenti dan mimpi besarmu berantakan di kejauhan.

2. Sebagian orang terlalu berhasrat menjadikan segala sesuatunya kompetisi

5 Alasan Kamu Tak Boleh Sembarangan Menceritakan Mimpi BesarmuPixabay.com/StockSnap-894430

Kompetisi sebenarnya bukan sesuatu yang buruk. Kompetisi bahkan bagus untuk melecut siapa pun belajar dan berusaha lebih giat lagi supaya menjadi lebih baik. Namun menjadikan segala sesuatunya sebagai persaingan adalah bencana. Hasrat berkompetisi yang terlalu besar kadang berujung menghalalkan segala cara untuk melemahkan yang dianggapnya sebagai pesaing.

Dalam hal mimpi besarmu, menceritakannya pada orang-orang yang berjiwa terlalu kompetitif mungkin hanya akan memberi mereka ide untuk bagaimana caranya membuatmu gagal. Bisa dengan melemahkanmu melalui kalimat-kalimat bernada pesimis seperti dalam poin 1, bisa juga sampai mencuri gagasanmu yang brilian itu.

3. Mimpi besar dan semangatmu mewujudkannya mungkin membuat orang lain iri

5 Alasan Kamu Tak Boleh Sembarangan Menceritakan Mimpi BesarmuPixabay.com/maya_7966-1170035
dm-player

Sebenarnya sih, perasaan iri orang lain padamu bukan urusanmu. Tetapi bisa menjadi urusan pelik buat kamu ketika karena rasa irinya itu, ia melakukan berbagai cara untuk menghalangimu mewujudkan mimpi besarmu. Orang iri senang menciptakan suasana yang tidak kondusif untuk orang lain.

Sementara itu, kamu sedang berjuang memusatkan perhatian untuk mewujudkan mimpi besarmu. Sedikit saja suasana yang tidak kondusif akan membuatmu sangat terganggu. Bahkan jika ia tidak melakukan tindakan nyata yang mengganggumu; raut irinya saat berjumpa denganmu akan tetap menusuk perasaanmu, membuatmu tidak nyaman, dan mengganggu fokusmu. Apalagi kalau ia termasuk dalam lingkaran teman dekatmu dan kamu tipe perasa.

Baca Juga: 5 Bentuk Dorongan yang Membuatmu Yakin Menggapai Mimpi Besarmu

4. Kamu kecanduan menceritakan mimpi besarmu dan melalaikan tugas utamamu untuk mewujudkannya

5 Alasan Kamu Tak Boleh Sembarangan Menceritakan Mimpi BesarmuPixabay.com/StockSnap-894430

Ya, saat punya mimpi besar, rasanya sungguh enak membagikannya pada orang lain. Mimpi besar yang memenuhi kepala serasa mendapatkan penyaluran dengan diceritakan pada sebanyak mungkin orang. Apalagi kalau mereka memberikan tanggapan yang positif.

Celakanya, bukan tidak mungkin kamu sendiri malah jadi terlena karenanya. Terlalu asyik menceritakan setiap detail dari mimpi besarmu justru membuatmu lupa akan tugasmu yang lebih utama yaitu berusaha secara nyata untuk mewujudkannya. Padahal, mimpi besar selalu tidak mudah untuk diraih. Kalau waktumu habis hanya untuk berbagi cerita dengan orang lain, kapan mimpi besarmu akan terwujud?

5. Saat mimpi besarmu tak terwujud, kamu mungkin panen cemoohan

5 Alasan Kamu Tak Boleh Sembarangan Menceritakan Mimpi BesarmuPixabay.com/geralt-9301

Siapa pun pasti ingin mimpi-mimpinya terwujud. Namun jalan hidup orang siapa yang tahu, kan? Bila kamu telanjur menceritakan mimpi besarmu pada banyak orang, tetapi karena satu dan lain hal mimpi itu tidak terwujud, bukan tidak mungkin kamu akan menjadi bulan-bulanan cemoohan sebagian dari mereka.

Bahkan jika sebenarnya kamu tidak merasa terlalu buruk oleh kegagalanmu itu karena kamu telah memiliki mimpi besar lain untuk dikejar, cemoohan tetaplah cemoohan. Itu bisa membuatmu merasa buruk, rendah diri, atau justru tersinggung dan marah. Lalu jika sudah sampai di batas kemampuanmu menerima dan mengatasinya, itu bisa meruntuhkan ketangguhanmu.

Nah, itulah 5 alasan kenapa kamu perlu lebih selektif dalam memilih pada siapa kamu akan menceritakan mimpi besarmu. Mencari dukungan dari orang sekitar memang penting sebagai penguat. Tetapi yang lebih penting lagi adalah tidak memberi kesempatan untuk masuknya orang-orang yang tak sabar menunggumu gagal atau munculnya suasana yang melemahkan ikhtiarmu.

Ceritakan mimpi besarmu hanya pada orang yang tepat atau lebih baik sama sekali tidak usah. Simpan untuk dirimu sendiri dan sering-sering konsultasikan pada Tuhan. Tetap semangat dan positif!

Baca Juga: 7 Anak Muda Ini Meninggalkan Zona Nyaman Demi Mimpi Besar Mereka, Kamu Berani Gak?

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya