5 Alasan untuk Gak Tergoda Gambaran Kesuksesan Instan

#IDNTimesLife Salah-salah kamu capek sama hidup sendiri

Zaman sekarang kayaknya jarang banget ada orang yang gak punya akun media sosial, ya? Media sosial memang banyak manfaatnya. Bukan cuma buat menghubungkan kita dengan teman, saudara, bahkan idola yang gak mudah ditemui di dunia nyata.

Media sosial juga bisa mendukung pekerjaan kita bahkan menjadi tempat berjualan. Namun melalui media sosial juga kita bisa kebanjiran cerita kesuksesan orang yang sepertinya mudah sekali didapat. Gambaran kesuksesan instan inilah yang perlu diwaspadai karena...

1. Kita bisa jadi gak cermat melihat pencapaian pribadi seseorang dengan bawaan dari keluarganya

5 Alasan untuk Gak Tergoda Gambaran Kesuksesan InstanIlustrasi wanita merenung (unsplash.com/fhmi29)

Ini gak sama dengan mempermasalahkan privilese yang dimiliki seseorang. Hanya saja jika dua hal ini dicampuradukkan, otomatis pencapaian seseorang akan tampak jauh lebih hebat ketimbang yang sesungguhnya.

Memang sukar memberi batas yang jelas antara pencapaian pribadi dengan hal-hal yang tampak sebagai pencapaian pribadi tetapi sebenarnya bawaan dari keluarganya. Akan tetapi paling tidak, kita bisa mempertimbangkan apakah seseorang benar-benar memulai perjalanannya dari titik nol atau tidak.

2. Dengan kondisi yang berbeda, kita bisa pesimis pada hidup sendiri

5 Alasan untuk Gak Tergoda Gambaran Kesuksesan InstanIlustrasi wanita murung (unsplash.com/maramateff)

Melanjutkan pembahasan poin sebelumnya nih. Kita mulai dari titik nol. Orang lain mulai dari angka 4 atau 5. Untuk sampai di angka 9, tentu saja kita menjadi butuh waktu lebih banyak dan usaha lebih keras ketimbang dia.

Kalau hal sesederhana ini gak masuk dalam pertimbangan, kita akan bertindak kurang masuk akal. Misalnya, membuat target yang terlalu muluk untuk diri sendiri sekalipun mudah buat orang lain.

3. Mencoba meniru dan hasilnya gak sama, kita bisa putus asa dan membenci nasib baik orang lain

5 Alasan untuk Gak Tergoda Gambaran Kesuksesan InstanIlustrasi seorang pria (unsplash.com/yogendras31)

Mencontoh hal-hal baik dari hidup orang lain tentu boleh-boleh saja. Namun dalam melakukannya gak boleh asal. Misalnya, kita ingin mencontoh seseorang yang di usia muda sudah menjadi pemimpin perusahaan.

Namun kita mengabaikan fakta bahwa itu perusahaan keluarga sehingga dia memang dipersiapkan untuk meneruskan kepemimpinan orangtua. Atau mungkin dia didorong sangat kuat untuk membuat perusahaan sendiri sebelum kelak menggantikan posisi orangtua di perusahaan keluarga.

dm-player

Ayo, kita tiru semangatnya. Boleh juga berharap suatu saat bisa membesarkan usaha yang dimiliki. Namun jangan tinggalkan akal sehat dan terobsesi. Nanti merasakan sendiri kenyataan yang dihadapi gak semudah bayangan, kita putus asa dan kesal pada 'buruknya' nasib sendiri dan baiknya nasib orang lain.

Baca Juga: 5 Tips Terhindar dari Sikap Iri Hati pada Kesuksesan Orang Lain

4. Kita gak tahu kerja keras dan proses di baliknya

5 Alasan untuk Gak Tergoda Gambaran Kesuksesan InstanIlustrasi kerja keras di balik layar (unsplash.com/windows)

Siapa juga yang gak tergiur mendengar seseorang mendapatkan penghasilan ratusan juta bahkan lebih setiap bulannya 'hanya' dari membuat konten? Namun kita sering gak memikirkan kerja keras di baliknya sehingga kalaupun meniru, kita sekadar coba-coba.

Padahal, di balik konten yang bagus dan disukai banyak orang pasti juga ada persiapan yang panjang. Dari materi, perlengkapan, sampai penyuntingan sedemikian rupa. Pun sang pembuat konten sangat mungkin telah berkali-kali gagal dengan konten-konten lain dan di berbagai platform.

Sampai akhirnya ia menemukan jenis konten dan platform yang lebih sesuai untuk digeluti. Dia berusaha keras untuk secara rutin membuat dan menyiarkan kontennya sehingga orang-orang gak terlalu lama menunggu konten baru darinya.

5. Bikin kita tambah semangat bekerja atau malah lesu?

5 Alasan untuk Gak Tergoda Gambaran Kesuksesan InstanIlustrasi wanita bekerja (unsplash.com/anubhawalia)

Sejauh kita bisa merasa terinspirasi dari cerita-cerita kesuksesan orang lain, tentu gak masalah. Malah bagus biar kita tambah semangat dalam berusaha. Juga jangan lupa akan poin 1 dan 4 biar semangat kita bisa diarahkan ke usaha dan harapan yang masuk akal.

Namun bila gambaran kesuksesan instan itu bikin kita sangat mencemaskan perjalanan hidup sendiri, segera jaga jarak dari cerita-cerita seperti itu. Kecemasan yang berlebihan bakal menurunkan kebahagiaan. Waktu kita pun hanya akan habis untuk merasa cemas. 

Sekali lagi, kita sama sekali gak perlu sibuk mempersoalkan privilese orang. Yang selalu perlu dilakukan adalah berhati-hati dalam merespons gambaran kesuksesan siapa pun yang rasanya mudah sekali diperoleh. Cari tahu proses di baliknya dan pelajari.

Terapkan yang masih mungkin diterapkan dalam proses kita sendiri. Selebihnya, kita harus percaya pada waktu yang tepat untuk setiap orang dalam mencapai kesuksesan. Kita juga harus tetap punya standar kesuksesan sendiri. Bukan mengejar-ngejar standar kesuksesan orang lain.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk jika Gak Konsisten Berusaha Meraih Kesuksesan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya