6 Godaan saat Akan Melakukan Decluttering, ayo Kuatkan Tekad!

Kamu butuh tekad, jangan terus beralasan

Menyortir barang-barang yang telanjur memenuhi rumah atau kamarmu memang gak mudah, bukan? Satu sisi, kamu ingin segera mengeluarkan barang-barang yang tak lagi dibutuhkan.

Namun, di sisi lain ada saja godaan yang membuatmu gagal melaksanakan rencana decluttering. Supaya decluttering tak lagi sekadar rencana, ayo kuatkan tekad dalam menghadapi enam godaan yang lazim dialami ini.

1. Rasa malas atau kesibukan

6 Godaan saat Akan Melakukan Decluttering, ayo Kuatkan Tekad!ilustrasi memilah pakaian (unsplash.com/sweetpagesco)

Jika godaannya rasa malas, ingatlah bahwa seiring dengan bertambahnya barangmu, kamu akan makin enggan untuk melakukan decluttering. Bagaimana tidak, melihat isi lemari saja kamu langsung bingung hendak memulai dari mana.

Jadi, mumpung sekarang belum separah itu, mulailah melaksanakan rencana decluttering. Nah, apabila kesibukanmu tinggi, hari libur menjadi satu-satunya kesempatan untuk melakukannya.

Jika tidak bisa selesai dalam satu hari, kamu bisa menyicilnya. Boleh juga mengerahkan bala bantuan, seperti adik atau kakakmu. Perlahan tapi pasti, barang-barang yang tak lagi kamu gunakan akan musnah juga dari rumah atau kamarmu.

2. Tiba-tiba merasa semuanya adalah barang kesayangan

6 Godaan saat Akan Melakukan Decluttering, ayo Kuatkan Tekad!ilustrasi membereskan pakaian (pexels.com/ketut-subiyanto)

Jangan malu mengakui munculnya perasaan ini. Banyak kok, orang yang mengalaminya. Cara untuk mengatasinya adalah dengan bersikap tegas pada diri sendiri. Barang kesayangan yang asli hanyalah yang paling sering kamu gunakan. Selain itu, bukan.

Jangan sampai kamu tergoda menjadikan semuanya sebagai barang kesayangan.  Sebab, akhirnya tak satu pun barang berhasil kamu keluarkan dari rumah atau kamar kosmu. Gagal, deh misi decluttering-mu.

3. Berpikir kamu telah mengeluarkan banyak uang saat membelinya

6 Godaan saat Akan Melakukan Decluttering, ayo Kuatkan Tekad!ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/anntarazevich)

Benar, untuk membeli barang sebanyak itu tentu kamu mengeluarkan uang yang tak sedikit. Apalagi kalau banyak di antaranya bermerek terkenal. Namun, justru karena itulah semakin cepat kamu melakukan decluttering, makin mungkin pula uangmu kembali. Kamu bisa menjual barang-barang yang masih bagus.

Meski hasil penjualannya mungkin tak menyamai harga saat kamu membelinya, itu masih lebih baik daripada semuanya hanya berdebu di rumah. Jika barangnya telah mengalami kerusakan walaupun belum pernah dipakai, harganya bakal tambah anjlok.

dm-player

Baca Juga: 5 Ide Kreatif Manfaatkan Pakaian Lama, biar Gak Menumpuk di Lemari

4. Yakinlah suatu saat kamu bakal kembali menggunakannya

6 Godaan saat Akan Melakukan Decluttering, ayo Kuatkan Tekad!ilustrasi decluttering (pexels.com/shvets-production)

Yuk, belajar bersikap kritis pada diri sendiri. Setiap pemikiran seperti ini muncul, kejar dirimu dengan pertanyaan kapan pastinya kamu akan menggunakan barang itu? Pakaian, misalnya. Apakah kamu akan menggunakannya minggu depan, satu bulan lagi, atau sekadar menunggu keajaiban kamu kembali sekurus saat masih kuliah?

Padahal, model pakaiannya juga sudah mulai ketinggalan zaman dan berat badanmu yang sekarang justru lebih ideal. Daripada mengikuti ukuran yang tidak jelas dan hanya sekadar alasan, lebih baik disingkirkan saja.

5. Berpikir cukup dengan menyimpan semuanya di suatu tempat, masalahmu kelar

6 Godaan saat Akan Melakukan Decluttering, ayo Kuatkan Tekad!ilustrasi tumpukan sepatu (unsplash.com/jakobowens1)

Contohnya, menyimpan semua sepatumu dalam kardus besar lalu membawanya ke gudang. Apakah ini benar-benar menyelesaikan masalahmu mengenai rumah yang terasa makin penuh? Tidak.

Kamu belum melakukan apa-apa selain menggeser barang-barangmu. Suatu saat, gudang itu akan menjadi problem berikutnya. Selain gudang bertambah penuh, tikus dan kecoa malah bersarang di kardus-kardus penyimpananmu, lho.

6. Berdalih kapan-kapan kamu akan memberikannya pada orang lain

6 Godaan saat Akan Melakukan Decluttering, ayo Kuatkan Tekad!ilustrasi tumpukan celana (unsplash.com/ohleighann)

Sama seperti poin 4, desak dirimu untuk menjawab pertanyaan, "Kapannya itu kapan?". Bila sekadar kapan-kapan, bisa jadi selamanya kamu tidak akan pernah melakukannya. Kamu cuma bakal terus menundanya. Padahal, bukankah lebih cepat diberikan pada orang lain justru lebih baik? Pastikan juga kamu memang sudah tahu siapa orang yang layak menerimanya.

Apabila sebenarnya kamu belum punya kandidatnya, hubungi saja tempat jual beli barang bekas. Sebab, setiap ketidakjelasan dalam alasanmu ialah godaan untuk menggagalkan misi decluttering. Sekalipun kamu harus tahan godaan, jangan pula menyamakan decluttering dengan asal membuang barang-barangmu. Sayang, kan?

Juallah barang yang masih dapat dijual atau berikan pada orang lain yang membutuhkan. Dengan begini, barang-barangmu menjadi lebih bermanfaat dan hunianmu gak penuh sesak lagi.

Baca Juga: 5 Tips Belanja Pakaian Bekas Online, biar Gak Kena Tipu!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya