5 Pemikiran Gak Baik Saat Akan Berutang, Harus Dikoreksi!

Jangan ada niat buruk

Meminjam uang atau apa pun memang bukan sesuatu yang terlarang. Kadang kan, ada kebutuhan mendesak yang nilainya besar dan kita gak mampu membiayai semuanya sendirian. Maka kita mencoba mencari pinjaman.

Hanya saja, selain jangan dijadikan kebiasaan, kita juga harus memiliki niat baik terkait utang itu. Bukan malah belum apa-apa sudah berpikir seperti di bawah ini.

1. 'Dia kan, kaya. Keterlaluan kalau gak mau kasih pinjaman.'

5 Pemikiran Gak Baik Saat Akan Berutang, Harus Dikoreksi!Ilustrasi pria duduk di tangga (unsplash.com/possessedphotography)

Ada banyak alasan kenapa seseorang enggan memberikan pinjaman. Salah satunya jelas, uangnya gak ada. Kalaupun uangnya ada, haknya juga untuk tetap menolak memberikan pinjaman. Mungkin dia sudah terlalu sering punya pengalaman buruk uangnya gak dikembalikan.

Pun orang kaya bukan berarti gak punya kebutuhan, kan? Malah sering kali kebutuhannya jadi berlipat-lipat. Sekalipun buat kita, kebutuhannya banyak yang sekunder atau tersier, baginya bisa jadi terasa sebagai kebutuhan primer. Kita harus bisa menghormati ini.

2. 'Sudah kaya, baik lagi. Gak akan jadi masalah kalau aku gak mengembalikannya.'

5 Pemikiran Gak Baik Saat Akan Berutang, Harus Dikoreksi!Ilustrasi perempuan dan permen karet (unsplash.com/quinten149)

Lho, belum apa-apa kok sudah punya niat gak akan mengembalikan pinjaman? Wah, benar-benar bahaya nih. Nanti gara-gara gak membayar utang yang nilainya sebenarnya gak seberapa, hidup kita malah jadi penuh masalah.

Meski pemberi pinjaman kaya raya dan baik banget, membayar utang tetaplah kewajiban kita. Gak bisa ditawar-tawar lagi. Kalau kita enggan membayar utang, orang lain juga jadi enggan memberikan pinjaman lagi. Baik pada kita maupun pada siapa pun.

Baca Juga: Boleh Berutang jika Kamu Memenuhi 5 Syarat Berikut, Harus Mampu Bayar!

3. 'Aku kan, pernah membantunya. Jadi, sudah seharusnya dia ganti membantuku.'

dm-player
5 Pemikiran Gak Baik Saat Akan Berutang, Harus Dikoreksi!Ilustrasi seseorang berpikir (unsplash.com/karinahalley)

Kalau orang yang pernah kita bantu gak bisa ganti membantu kita, bukan berarti dia jahat, lho. Barangkali, bantuan yang kita butuhkan memang di luar kemampuannya. Dia juga ingin bisa membantu, tetapi apa boleh buat?

Justru kita sendiri yang harus meluruskan cara berpikir. Gak perlu menolong orang lain dengan harapan dia kelak akan ganti menolong kita. Percayalah, perbuatan baik kita akan tetap mendapat balasan kok. Meski belum tentu langsung dari orang yang pernah ditolong.

4. 'Dia kan, masih lajang. Belum punya banyak kebutuhan.'

5 Pemikiran Gak Baik Saat Akan Berutang, Harus Dikoreksi!Ilustrasi orang bersantai (unsplash.com/rexcuando)

Mau masih lajang atau sudah menikah, mau baru punya anak satu atau banyak, semua orang tetap punya kebutuhan. Sedikit atau banyaknya cuma dia yang tahu. Jadi, kita gak boleh seenaknya saja memanfaatkan status lajangnya.

Meski lajang, dia mungkin harus membantu menafkahi orangtua atau adik. Atau cuma menafkahi diri sendiri, tetapi harus banyak menabung karena belum punya rumah. Sementara kita yang sudah menikah dan punya beberapa anak sudah memiliki yang belum dimilikinya, yaitu rumah. 

5. 'Habis ngutang, diam-diam saja deh. Biar dia lupa.'

5 Pemikiran Gak Baik Saat Akan Berutang, Harus Dikoreksi!Ilustrasi pria memberi isyarat diam (unsplash.com/biggshott)

Kalau orang gak menagih utang, bukan berarti dia lupa, lho. Sangat mungkin dia ingat, cuma sengaja menunggu kesadaran dan niat baik kita. Mungkin juga dia gak enak kalau mau menagih.

Maka sudah seharusnya kita sebagai peminjam tahu diri. Bahkan jika dia lupa pernah memberikan pinjaman, kitalah yang harus mengingatkannya. Bukan malah kegirangan dan memanfaatkannya untuk melarikan diri dari tanggung jawab.

Bila memang kita harus berutang, pastikan kita menjadi pengutang yang baik. Yaitu dengan gak memiliki niat buruk sedikit pun sebelum berutang dan berusaha sebaik mungkin menunaikan kewajiban kita untuk membayarnya.

Baca Juga: Bukan Meringankan, 5 Alasan Berutang Justru Memperberat Beban Hidupmu

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya