6 Alasan Hakiki Kamu Gak Perlu Mengomentari Tubuh Orang Lain 

Bahkan komentar positif pun bukan gak ada bahayanya 

Gendut banget, terlalu kurus, gak proporsional, bahkan sampai ke bagian-bagian tubuh yang sangat pribadi. Apa lagi yang biasa kamu komentari soal tubuh orang lain? Siapa pun yang kamu komentari, itu sebenarnya sangat gak pantas.

Bahkan jika itu tokoh masyarakat alias public figure, bukan berarti kamu boleh suka-suka mengomentarinya. Kenapa? Ini 6 alasannya.

1. Tubuh mereka milik mereka 

6 Alasan Hakiki Kamu Gak Perlu Mengomentari Tubuh Orang Lain Pexels.com/dariabuntaria

Yuk, belajar menghargai kepemilikan. Bukan hanya harta benda melainkan juga tubuh orang lain. Sembarangan mengomentari tubuh orang lain sama dengan penyerobotan. Kalau harta kita diserobot orang saja kita kesal, apalagi tubuh?

Yang boleh mengomentari tubuh mereka hanyalah orang-orang yang memang sudah mendapatkan izin langsung darinya. Misalnya, saat mereka bertanya pendapat orang terdekat atau sedang mengonsultasikan kesehatan. Di luar itu, lebih baik kamu diam.

2. Meski katamu gak apa-apa, pasti kamu juga gak suka kalau tubuhmu terus dikomentari, kan?

6 Alasan Hakiki Kamu Gak Perlu Mengomentari Tubuh Orang Lain Unsplash.com/serjosoza

Saat kamu balik ditanya memangnya kamu suka jika tubuhmu dikomentari orang lain bahkan yang sama sekali gak kamu kenal, kamu mungkin akan seketika menjawab gak masalah. Tetapi jujur saja, itu gak lebih dari usaha biar kamu terlihat siap dengan risiko atas komentarmu pada tubuh orang lain, kan?

Biar kamu terdengar adil. Namun kenyataannya, saat itu benar-benar terjadi, kamu pasti mencak-mencak. Responsmu ini gak keliru. Yang keliru tetaplah kesukaanmu mengomentari tubuh orang lain. Jadi biar adil sungguhan, hentikan saja kebiasaan buruk itu ya? Gak ada manfaatnya juga mengomentari tubuh orang lain.

3. Senang mengomentari tubuh orang lain cuma menunjukkan kedangkalanmu 

6 Alasan Hakiki Kamu Gak Perlu Mengomentari Tubuh Orang Lain Pexels.com/dariabuntaria

Suka gak suka, inilah kesan yang tercipta bila kamu sering mengomentari tubuh orang lain. Lebih-lebih jika kamu melakukannya di depan orang banyak, termasuk di media sosial. Maaf banget nih, tetapi kalau kamu gak sedangkal itu, penglihatanmu akan lebih jauh ketimbang sekadar yang tampak.

Alih-alih sibuk mengomentari tubuh orang lain, kamu akan mencoba melihat pada kualitas diri mereka. Kamu juga gak akan kekurangan bahan untuk dibicarakan atau dituliskan di media sosial. Kamu punya begitu banyak topik lain yang lebih bermutu ketimbang sekadar membahas tubuh orang lain.

dm-player

Baca Juga: Gaya Hidup 5 Zodiak ini Simpel dan Serba Sederhana, Minimalis Abis

4. Bisa bikin orang trauma, merasa diri mereka sangat buruk 

6 Alasan Hakiki Kamu Gak Perlu Mengomentari Tubuh Orang Lain Pexels.com/masharaymers

Ketika kamu sibuk mengomentari tubuh orang lain, tanpa sadar kamu seperti telah memisahkan tubuh itu dari jiwanya. Di pikiranmu, tubuh itu tak lebih dari benda mati. Maka dikomentari seperti apa pun, kamu mengira gak mungkin ada perasaan yang terluka.

Atau kamu tahu seseorang terluka oleh komentarmu, tetapi kamu justru menganggap orang itu yang terlalu baper. Seharusnya, dia gak perlu marah. Jika kamu masih beranggapan seperti ini, lagi-lagi maaf, apakah kamu juga gak lebih dari tubuh tanpa perasaan?

5. Kamu juga gak sempurna, kan? 

6 Alasan Hakiki Kamu Gak Perlu Mengomentari Tubuh Orang Lain Unsplash.com/hamblr

Benar gak nih, kalau kebanyakan komentar tentang tubuh orang lain itu bersifat negatif? Kurang begini, kurang begitu, pokoknya ada-ada saja yang dipersoalkan. Tajam sih, tetapi faktanya kamu juga belum tentu sudah memenuhi ekspektasimu tentang tubuh yang ideal bukan?

Bahkan jika kamu merasa kamu sudah sempurna, bisa jadi itu cuma perasaanmu. Ingat, lain mata lain pandangan, lain kepala lain pikiran. Akan lebih mudah bagi semua orang jika kita bisa belajar menerima siapa pun sebagaimana adanya mereka. Persis seperti keinginan kita sendiri untuk diterima dengan apa adanya.

6. Bahkan jika komentarmu selalu penuh pujian, malah bisa bikin orang ketakutan kalau-kalau bentuk tubuhnya berubah 

6 Alasan Hakiki Kamu Gak Perlu Mengomentari Tubuh Orang Lain Pexels.com/exten

Jika 5 poin sebelumnya mengarah pada komentar yang negatif tentang tubuh orang lain, bagaimana jika komentar yang positif? Efeknya mungkin gak kentara seperti komentar negatif, tetapi tetap ada potensi bahayanya. Seseorang yang terlalu sering dipuji secara fisik bisa mengalami kecemasan berlebih kalau-kalau suatu saat tubuhnya berubah.

Akibatnya, dia mungkin akan melakukan diet ketat yang sebenarnya gak perlu. Kesehatan fisik maupun psikisnya bisa terancam karenanya. Atau, dia jadi merasa rendah diri karena orang-orang hanya fokus pada tubuhnya. Padahal dia ingin dilihat lebih dari itu. Dia ingin orang melihat kecerdasannya, sikapnya, dan hal-hal lain yang gak cuma soal fisik.

Mengomentari tubuh orang lain memang sudah menjadi kebiasaan gak sedikit orang. Namun setelah kamu mengetahui 6 alasan di atas, jangan lagi menganggapnya biasa dan ikut melestarikannya ya?

Baca Juga: Kedamaian Hidup akan Didapat jika Mau Membiasakan 5 Hal Positif Ini

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Berita Terkini Lainnya