5 Alasan Kebaikan Perlu Disebarluaskan, Jangan Takut Disebut Pamer

#IDNTimesLife Kebaikan sekecil apa pun bisa menginspirasi

Apakah kamu sering berbuat baik atau melihat kebaikan di sekitarmu, tetapi ragu untuk menyebarluaskannya? Kalau itu kebaikanmu sendiri, kamu khawatir dikira pamer. Sedang bila itu perbuatan baik orang lain, dirimu juga tak mau dianggap berlebihan karena menceritakannya ke sana kemari.

Pamer memang bukan sikap yang baik. Akan tetapi, menyebarluaskan kebaikan perlu dan bisa dilakukan tanpa niat pamer. Kikis keraguanmu dalam menyebarkan kebaikan dengan menyimak uraian di bawah ini.

Baca Juga: 5 Hal Sederhana di Hari Ibu, Bukti Ketulusan Cinta!

1. Biar kamu tambah semangat dalam berbuat baik

5 Alasan Kebaikan Perlu Disebarluaskan, Jangan Takut Disebut Pamerilustrasi membagikan makanan (pexels.com/RDNE Stock project)

Untuk berbuat baik diperlukan energi yang tidak sedikit. Dari mana kamu mendapatkannya? Selain menumbuhkan semangat dalam diri, tentu dirimu juga memerlukan dukungan dari luar.

Sedikit komentar positif orang lain akan meyakinkanmu bahwa apa yang dilakukan sudah tepat. Kamu jadi punya semangat buat meneruskannya. Bahkan sebelum ada yang berkomentar positif, dirimu telah terlebih dahulu tertantang untuk kembali berbuat baik.

2. Agar kebaikan itu menginspirasi orang lain

5 Alasan Kebaikan Perlu Disebarluaskan, Jangan Takut Disebut Pamerilustrasi memisahkan sampah (pexels.com/cottonbro studio)

Orang yang belum melakukan suatu kebaikan bukan berarti sama sekali tidak menginginkannya. Terkadang ia hanya memerlukan sedikit lagi dorongan untuk berani memulai misi kebaikan. Juga, contoh cara yang paling tepat buat melaksanakan kebaikan itu.

Hal baik yang dirimu lakukan mungkin terasa gampang karena kamu sudah terbiasa. Namun, orang lain boleh jadi masih kesulitan. Dengan kamu memperlihatkan caranya, ia pun menjadi tercerahkan.

Baca Juga: 5 Penyebab Trust Issue pada Kebaikan Lawan Jenis

3. Makin banyak makhluk yang tertolong

dm-player
5 Alasan Kebaikan Perlu Disebarluaskan, Jangan Takut Disebut Pamerilustrasi memberi makan binatang (pexels.com/Samet Çolakoğlu)

Dengan makin banyaknya orang yang mengikuti langkahmu, berarti akan bertambah pula makhluk yang mendapatkan manfaatnya. Orang lain tidak harus melakukan kebaikan yang sama dengan kebiasaanmu. Segala bentuk kebaikan pasti akan bermanfaat.

Bayangkan jika tanpa sadar, berbuat kebaikan sudah menjadi sebuah gerakan besar. Kehidupan ini akan lebih baik untuk semua penghuninya. Gerakan sebesar ini dapat bermula dari orang-orang yang berani memperlihatkan aksi baiknya.

4. Komentar miring berkurang setelah kamu konsisten melakukan kebaikan

5 Alasan Kebaikan Perlu Disebarluaskan, Jangan Takut Disebut Pamerilustrasi berbagi bahan makanan (pexels.com/cottonbro studio)

Apa pun yang kamu kerjakan, komentar miring pasti ada. Dirimu gak perlu fokus di situ. Pusatkan perhatianmu pada kebaikan yang dilakukan.

Komentar orang lain tak lebih dari sesuatu yang pasti mengikuti segala publikasi. Kamu tidak usah bersedih. Komentar negatif mungkin gak pernah hilang, tapi lama-kelamaan berkurang berkat konsistensimu dalam berbuat baik.

5. Daripada keburukan mendominasi media sosial

5 Alasan Kebaikan Perlu Disebarluaskan, Jangan Takut Disebut Pamerilustrasi merawat binatang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Salah satu cara menyebarluaskan kebaikan ialah melalui media sosial. Media sosialtak ubahnya sebuah wadah yang siap menampung unggahan positif maupun negatif. Jika tak ada orang yang tergerak untuk menyebarkan hal-hal positif, pasti ruang maya akan dipenuhi oleh hal-hal negatif.

Tidak ada hal lain di antara keduanya. Meski kamu hanya satu orang, pilihanmu untuk memperbanyak unggahan kebaikan di jagat maya bakal memberi dampak pada kehidupan. Minimal, memengaruhi teman-teman media sosial kamu yang berjumlah ratusan bahkan ribuan orang.

Mengunggah kebaikan diri kerap dihubungkan dengan sifat pamer. Jangan gentar karena itu cuma penilaian dari orang lain. Tetaplah berbuat dan menyiarkan kebaikan dengan tujuan yang mulia sekalipun orang lain bisa keliru memahaminya.

Baca Juga: 5 Cara Menyikapi Kebaikan Orang Lain Padamu, Berikan Hadiah Kejutan! 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya