5 Alasan Orang Tak Mengunggah Berita Duka Keluarganya di Media Sosial

Cara untuk menenangkan diri dan cepat pulih

Terkadang kita dikejutkan oleh teman di dunia maya yang membuat status tentang kepergian anggota keluarga beberapa minggu bahkan beberapa bulan sebelumnya. Kita menjadi setengah tidak percaya dan kadang melontarkan pertanyaan, "Kok tidak mengabari?"

Pertanyaan yang wajar, tetapi lebih bagus lagi jika kita belajar memahami kondisi psikisnya saat itu dan sekarang. Meninggalnya pasangan, anak, atau orangtua bukanlah ujian yang ringan. Hindari terkesan menyalahkannya karena tidak berkoar-koar di medsos. Berikut jawaban untuk pertanyaan kita:

Baca Juga: 5 Etika saat Memotret dan Mengunggah Foto Makanan di Media Sosial

1. Kebanyakan teman di medsos gak mengenal dekat dirinya dan keluarganya

5 Alasan Orang Tak Mengunggah Berita Duka Keluarganya di Media Sosialilustrasi suasana duka (pexels.com/cottonbro studio)

Kita boleh saja sudah mengenal lama seseorang baik di dunia maya maupun nyata. Namun, bagaimana dengan ribuan temannya yang lain di medsos? Kenyataan hanya sedikit sekali kawan di media sosial yang mengenal dengan baik dirinya serta keluarganya.

Jadi, buat apa menggemparkan orang sebanyak itu dengan berita dukanya? Dia pasti akan mengabari sejumlah teman dekat dan berita menyebar dengan sendirinya. Minimal teman sekantor atau sekampus pasti tahu. Akan tetapi, untuk ia mengunggah kabar duka itu di media sosial terasa berlebihan.

2. Dalam situasi duka gak sempat membuka medsos apalagi membalas komentar

5 Alasan Orang Tak Mengunggah Berita Duka Keluarganya di Media Sosialilustrasi suasana duka (pexels.com/RODNAE Productions)

Apalagi jika ia kehilangan pasangan. Tentu ia harus menenangkan anak-anak yang masih kecil bahkan tetap mengurus mereka. Jika anaknya yang meninggal, dia juga perlu menguatkan pasangannya yang mungkin sangat syok. 

Begitu pula bila ia harus mengurus proses pemakaman orangtua dari awal sampai akhir. Jangankan media sosial, banyak telepon dari keluarga besar pun mungkin tidak diangkat. Kalaupun ia sebenarnya masih bisa mengunggah status di tengah suasana duka, boleh jadi dia akan kesulitan membalas setiap komentar.

Sekalipun teman-teman di dunia maya memaklumi lamanya ia membalas komentar, dia sendiri merasa gak enak. Kesannya, dia mengabaikan orang-orang yang sudah berbaik hati menunjukkan kepedulian dan memberi dukungan.

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Mengunggah Kesedihan di Media Sosial, Cari Simpati?

dm-player

3. Cara untuk menenangkan diri dan belajar menerima kenyataan

5 Alasan Orang Tak Mengunggah Berita Duka Keluarganya di Media Sosialilustrasi suasana duka (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setiap orang punya cara masing-masing untuk menyembuhkan dirinya dari kesedihan. Ada orang yang merasa lebih cepat pulih apabila menceritakan rasa dukanya sesering mungkin. Namun ada pula yang ingin mundur sejenak dari keramaian di sekitarnya.

Tak terkecuali, keramaian jagat maya. Orang yang tidak secepatnya mengabarkan berita duka keluarganya barangkali sedang berusaha menenangkan diri serta belajar menerima realitas. Jika ia bercerita, dia justru bakal kembali menangis tak terkendali.

4. Ia baru akan mengabarkan di medsos setelah duka cukup terangkat

5 Alasan Orang Tak Mengunggah Berita Duka Keluarganya di Media Sosialilustrasi suasana duka (pexels.com/Liza Summer)

Semua ada waktunya, termasuk kapan seseorang akan membuka dukanya ditinggal anggota keluarga di media sosial. Bisa hanya beberapa hari atau bahkan beberapa bulan kemudian. Kita tak perlu mempermasalahkan lamanya ia tidak mengabarkan berita duka itu.

Sebagai teman yang baik, bukankah kita senang melihatnya cukup baik-baik saja sekarang? Bagian terburuk dari kehilangan orang yang dikasihi telah berlalu. Pelan-pelan dia sudah mulai mampu menata hidupnya kembali.

5. Tipe orang yang memang gak suka mengunggah kehidupan pribadi

5 Alasan Orang Tak Mengunggah Berita Duka Keluarganya di Media Sosialilustrasi suasana duka (pexels.com/cottonbro studio)

Apa yang bisa kita harapkan dari tipe orang yang memang gak cukup terbuka di media sosial? Dia saja tidak pernah membuat status tentang hari-harinya atau pendapatnya atas isu yang tengah ramai dibicarakan. 

Sangat kecil kemungkinannya ia akan membuat status tentang berpulangnya anggota keluarga. Kalaupun akhirnya kita tahu dari teman yang lain dan ingin menyampaikan belasungkawa, jangan tahu-tahu menulis di dinding akun Facebook-nya. Japri saja, sesuai dengan karakternya yang tertutup.

Berpulangnya anggota keluarga merupakan kenyataan yang tidak mudah untuk dihadapi. Orang bahkan bisa merasa gak mampu lagi melanjutkan hidup. Suasana duka begitu dalam dan panjang. Tugas kita sebagai teman di dunia maya hanyalah memberi support setelah ia sanggup menceritakannya melalui status medsos.

Baca Juga: 5 Alasan Orang Gak Like Postingan Kamu di Media Sosial, Jangan Baper

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya