5 Alasan Penting untuk Menghentikan Cara Hidup yang Berantakan

#IDNTimesLife Bukan cuma rumah jadi tampak kumuh

Siapa bilang kebiasaan berantakan hanya terkait dengan penataan isi rumah? Terbiasa menjalani hidup dengan cara yang berantakan bahkan bisa memengaruhi seluruh aspek dalam hidupmu, lho.

Berantakan soal penataan rumah bakal bikin rumahmu terkesan jorok, jauh dari rapi. Namun lebih jauh lagi, hubunganmu dengan orang lain bahkan masa depanmu juga bisa terdampak. Nih, simak lima alasan utama untukmu segera menghentikannya.

1. Lupa letak barang sampai janji sama orang sudah biasa

5 Alasan Penting untuk Menghentikan Cara Hidup yang BerantakanIlustrasi seorang perempuan (unsplash.com/brookecagle)

Apakah kamu sering bingung mencari barang saat dibutuhkan? Padahal kamu juga yang terakhir memakainya. Mau menyalahkan orang jadi gak masuk akal, kan? Seringnya ini terjadi tentu karena kamu terbiasa meletakkan segala sesuatu gak pada tempatnya.

Kamu jadi gak ingat terakhir kali meletakkannya di mana. Bukan cuma letak barang yang gagal kamu ingat, janji sama orang pun bisa sama saja. Akibatnya, orang lain sering merasa dipermainkan olehmu. Cobalah berubah, ya! Jangan cuma minta maaf terus.

2. Bakal sulit menentukan prioritas kegiatan sehari-hari

5 Alasan Penting untuk Menghentikan Cara Hidup yang BerantakanIlustrasi menyusun rencana (unsplash.com/brandsandpeople)

Kamu tahu harus melakukan begitu banyak hal. Namun pengetahuan tentangnya menjadi percuma jika kamu gak bisa membuat daftar prioritas. Kamu malah bisa mengerjakan yang gak mendesak untuk dikerjakan dan mengabaikan yang benar-benar penting.

Atau bahkan, kamu terlalu bingung untuk memutuskan hendak mulai dari mana. Akibatnya, waktumu habis dan kamu malah belum mengerjakan satu pun. Jika begini terus, terbayang kan, bakal betapa kacaunya hari-harimu?

3. Berantakan dalam pengelolaan keuangan benar-benar membahayakan hidupmu

5 Alasan Penting untuk Menghentikan Cara Hidup yang BerantakanIlustrasi seorang perempuan (unsplash.com/chrisghinda)

Kamu tahunya ada penghasilan ya digunakan. Gak pernah membuat rencana pengeluaran dan menetapkan besaran yang harus ditabung. Gak heran kalau kamu cuma merasa kaya di awal bulan.

dm-player

Begitu akhir bahkan baru tengah bulan, kamu sudah merasa miskin. Bingung kenapa penghasilanmu yang sebenarnya banyak tahu-tahu tinggal sisa-sisa. Padahal ini karena begitu kamu mendapatkannya, keran pengeluaranmu langsung terbuka penuh.

Baca Juga: 7 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Risiko Terserang Depresi

4. Keliru menetapkan tujuan hidup

5 Alasan Penting untuk Menghentikan Cara Hidup yang BerantakanIlustrasi seseorang berdiri (unsplash.com/smartphotocourses)

Nah, bisa sefatal ini lho, kalau kamu gak lekas menghentikan cara hidupmu yang berantakan. Pikiranmu selalu gak fokus. Kegiatan sehari-hari saja sering gak berjalan lancar, apalagi urusan sebesar menetapkan tujuan hidup.

Kamu berpikir tujuan hidupmu adalah A. Namun setelah beberapa saat berjalan menuju ke sana, kamu baru sadar kalau ternyata tujuan hidupmu sepertinya B. Lalu kamu berganti arah. Terus saja seperti itu sampai waktumu habis dan kamu gak pernah sampai di mana pun.

5. Cenderung membuat suasana hatimu gampang memburuk

5 Alasan Penting untuk Menghentikan Cara Hidup yang BerantakanIlustrasi seorang perempuan (unsplash.com/seteph)

Cara berpikirmu yang gak bisa fokus dan hari-harimu yang jadi berantakan otomatis akan membuat suasana hatimu juga memburuk. Semua tampak kacau dan kamu gak tahu dengan pasti apa yang harus dilakukan.

Kamu hanya mencoba-coba berbagai upaya tetapi tak satu pun benar-benar berhasil untuk mengatasinya. Belum lagi pulang-pulang mendapati rumah atau kos-kosanmu juga berantakan. Mau beristirahat pun, rasanya malah tambah sumpek.

Apalagi dompet tipis karena pengelolaan keuanganmu juga kacau seperti dalam poin 3. Makin gak keruan, kan? Makanya, mulailah mencoba merapikan hidupmu dalam segala aspek.

Keteraturan bakal membuatmu merasa lebih memiliki kendali dalam hidup. Apa pun yang menjadi cita-citamu juga akan menjadi lebih mudah tercapai. Bagaimana, sudah siap berubah?

Baca Juga: 5 Makna Dibalik Ajaran Makan untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Makan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Berita Terkini Lainnya