5 Alasan Penundaan yang Tepat, Tak Selalu Buruk Akibatnya

Tidak perlu terlalu kaku dengan jadwal kerja

Menunda pengerjaan suatu tugas kerap dipandang buruk. Saran yang mungkin sering kamu dengar ialah lawan keinginan buat menunda-nunda dan segeralah membereskannya. Namun, apakah nasihat itu selalu tepat?

Ternyata ada kalanya kamu memang perlu menunda sesuatu. Jangan langsung merasa bersalah bila kamu gak bisa atau enggan melakukannya sekarang juga. Analisis dulu alasanmu sudah tepat atau belum. Jika situasinya seperti di bawah ini, menunda lebih baik ketimbang tergesa-gesa mengerjakannya.

1. Ada bahan atau data yang belum lengkap

5 Alasan Penundaan yang Tepat, Tak Selalu Buruk Akibatnyailustrasi bekerja (pexels.com/olia danilevich)

Jika tanpa bahan atau data itu, pekerjaan masih bisa dicicil, cicillah. Ini akan meringankan bebanmu. Nanti kamu tinggal melanjutkan sisanya apabila bahan atau data yang diperlukan telah tersedia.

Namun jika kurangnya bahan atau data amat memengaruhi penyelesaian tugas, gak perlu memaksakan diri untuk mengerjakannya sekarang juga. Daripada hasilnya salah atau tidak akurat, sabarlah sedikit sampai bahan atau datanya lengkap.

2. Tugas lain perlu lebih diprioritaskan

5 Alasan Penundaan yang Tepat, Tak Selalu Buruk Akibatnyailustrasi bekerja (pexels.com/Startup Stock Photos)

Dalam kondisi tugasmu gak cuma satu atau dua, kemampuan membuat prioritas menjadi utama. Tidak mungkin kamu mengerjakan semuanya bersama-sama. Tak perlu ragu untuk menunda suatu tugas demi pekerjaan lain yang lebih mendesak.

Toh, pada akhirnya nanti dirimu tetap mengerjakan semuanya. Cuma harus secara bertahap supaya kamu gak kewalahan. Apabila seluruh pekerjaan digarap berbarengan, takutnya malah hasilnya berantakan.

Baca Juga: 5 Pesan bagi Kamu yang Selalu Menunda Waktu untuk Pengembangan Diri

3. Butuh istirahat dulu

5 Alasan Penundaan yang Tepat, Tak Selalu Buruk Akibatnyailustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
dm-player

Penyelesaian tugas penting, tetapi kondisi fisik dan psikismu juga gak boleh dinomorduakan. Kenali batas kemampuanmu dalam bekerja. Saat rasa lelah telah begitu kuat, istirahat saja dulu.

Mengerjakan apa pun dengan kondisi tubuh yang gak prima tidak bakal maksimal. Proses penggarapannya pun lebih lama karena konsentrasimu rendah. Jika kamu beristirahat dulu, nanti dirimu dapat mengerjakannya dengan lebih cepat dan tepat.

4. Tahu akan ada momen yang lebih baik

5 Alasan Penundaan yang Tepat, Tak Selalu Buruk Akibatnyailustrasi berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Beberapa hal hanya akan memberi hasil terbaik kalau dilakukan di waktu yang tepat. Misalnya, ketika kamu hendak meluncurkan produk tertentu. Barangkali tidak sepanjang tahun produk tersebut akan disambut dengan baik oleh masyarakat.

Perhatikan momennya daripada puncak dari kerja kerasmu ini malah gagal total. Toh, selagi kamu menundanya, dirimu tak hanya diam dan menunggu. Kamu dapat mengerjakan hal lain sehingga waktumu tetap produktif.

5. Terlalu ragu

5 Alasan Penundaan yang Tepat, Tak Selalu Buruk Akibatnyailustrasi berpikir (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kamu harus meninggalkan keraguan. Akan tetapi, apakah itu berarti dirimu kudu menyangkal setiap rasa ragu dan bertindak melawan kata hati? Tidak. Hatimu bisa jadi sedang memberi petunjuk yang benar.

Buat skala atas rasa ragu itu. Mana yang lebih tinggi, kemungkinan positif atau negatifnya? Selama peluang baik dari melakukan sesuatu masih lebih besar, lawanlah keraguan itu. Namun jika kemungkinan buruk yang dapat dipetakan lebih atau sama besar daripada peluang baik, tunda dulu.

Penundaan ini penting agar kamu tidak mengambil bahaya yang sesungguhnya telah ada tanda-tandanya. Apabila setiap rasa ragu dilibas, kamu bakal sering menyesali sesuatu. Batinmu setelah melakukannya, "Sebenarnya aku sudah merasa gak yakin ..."

Bedakan antara penundaan karena rasa malas dengan penundaan yang penuh pertimbangan seperti di atas. Melakukan sesuatu dengan baik tak bermakna secepat-cepatnya. Pahami alasan di balik keinginanmu menunda pengerjaan sesuatu agar kamu tahu apakah itu tepat atau tidak.

Baca Juga: 5 Tips Melawan Kebiasaan Menunda Pekerjaan, Bikin Ketagihan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya