Alasan Gak Perlu Bertanya Soal Keluarga pada Teman yang Gak Akrab 

2. Kamu mungkin gak akan siap bila mendengar kondisi keluarganya gak seperti bayanganmu 

Unsplash.com/madeinbanglo

Kondisi keluarga temanmu yang amat berbeda dari keluargamu mungkin akan membuatmu terkaget-kaget. Antara percaya dan gak percaya. Kamu gak yakin keluarga yang gak ideal itu ada di dunia nyata. Apalagi jika berdasarkan cerita temanmu, kondisi keluarganya benar-benar parah.

Kamu mengira yang seperti itu hanya ada dalam film atau cerita. Kalaupun memang ada di dunia nyata, itu pasti hanya menimpa orang-orang yang jauh darimu. Kalau sudah begini, bagaimana kamu akan merespons?

3. Sedikit saja responsmu keliru, bisa amat menyinggung temanmu 

Unsplash.com/jaust466

Setelah memancing topik yang sensitif bagi orang lain, gak mungkin dong kamu diam saja? Dia sudah mengatakan tentang keluarganya dengan apa adanya dan sekarang kuncinya ada di kamu. Kamu seperti berdiri di tepi jurang.

Sedikit saja responsmu gak tepat, kamu akan menyakiti hati temanmu. Nada tidak percayamu atau justru komentarmu yang terkesan menghakimi temanmu dan keluarganya akan membuatnya selamanya kehilangan respek dan kepercayaan padamu.

Baca Juga: 7 Topik Obrolan yang Bikin Hubunganmu Makin Dewasa, Coba Yuk!

4. Kalau dia ternyata yatim piatu atau bahkan gak pernah tahu orang tua kandungnya, pertanyaanmu akan membuatnya sedih 

Unsplash.com/eggbank

Kedewasaan kamu dan temanmu bukan berarti kalian gak punya perasaan, kan? Tetap bisa merasa sedih, marah, dan sebagainya. Jika orang tua temanmu sudah berpulang, pertanyaanmu bisa jadi membangkitkan memori kehilangan itu. Dan kalau kamu belum pernah mengalaminya, percayalah, melepas kepergian orang yang amat kamu sayangi dan menyayangimu sangatlah tidak mudah.

Duka itu tajam, gelap, dan bertahan sangat lama dalam diri setiap orang. Seperti lumpur yang mengendap di sungai dan pertanyaanmu tak ubahnya ranting yang mengaduk-aduknya, membuat air kembali keruh. Belum lagi jika temanmu ternyata dibesarkan oleh orang tua angkat karena ditinggalkan orang tua kandungnya. Bisakah kamu merasakan bila ada di posisinya?

5. Yuk, belajar untuk menilai dan menerima orang lain sebagai satu pribadi, terlepas dari latar belakang keluarganya 

Unsplash.com/lolygalina

Semua akan ada waktunya. Termasuk kapan kamu akan mengetahui latar belakang keluarga seseorang. Kamu gak perlu repot-repot mempercepatnya. Bila seiring pertemanan kalian, dia merasa nyaman denganmu, dengan sendirinya dia pasti akan menceritakan soal keluarganya. Namun jika itu tak pernah terjadi, sadarlah bahwa kamu bukan siapa-siapanya, gak berhak untuk tahu segala tentang hidupnya.

6. Banyak banget bahan obrolan yang lebih netral 

Unsplash.com/alanw

Kalau kamu sebaiknya gak asal bertanya soal keluarga pada teman yang gak terlalu akrab, terus kamu harus mengobrolkan apa dong? Tenang, banyak banget kok bahan obrolan yang netral. Jika kalian teman kuliah atau kerja, ya obrolkan saja perkuliahan atau pekerjaan kalian. Bisa juga makanan dan berita terkini.

Bila kamu selalu mampu mengangkat topik-topik netral dalam percakapan, lawan bicaramu akan merasa lebih nyaman. Sebaliknya jika kamu senang mengangkat topik sensitif atau yang sebetulnya privasi, temanmu akan selamanya menjaga jarak darimu. Sekarang sudah mengerti, kan?

Baca Juga: 5 Tipe Orang Perusuh yang Paling Tak Disukai dalam Diskusi dan Obrolan