5 Cara Etis Menawar saat Belanja, Jangan Kejam! 

Pedagang juga perlu cari untung

Dalam jual beli, tawar-menawar merupakan hal yang wajar. Dari sisi pembeli, menawar memungkinkan mereka mendapatkan harga yang lebih sesuai dengan isi kantong. Sementara dari sisi penjual, memberi pembeli kesempatan untuk menawar diharapkan akan menaikkan penjualan.

Meski demikian, tawar-menawar tidak boleh dilakukan secara sembarangan, lho. Sebagai pembeli, kamu tetap harus paham etikanya. Sebab bila tidak, selain barang yang diinginkan tak diperoleh, penjual pun mungkin akan marah. Tawarlah dagangan mereka dengan cara yang baik, yaitu:

Baca Juga: 5 Sikap Etis Saat Merayakan Keberhasilan di Kantor, Suaranya Dikontrol

1. Tanya dulu harganya boleh ditawar atau tidak

5 Cara Etis Menawar saat Belanja, Jangan Kejam! ilustrasi pedagang (pexels.com/Brett Sayles)

Sekalipun kamu berbelanja di pasar tradisional, belum tentu semua pedagang mau harga dagangannya ditawar. Alasannya, ia telah mematok keuntungan yang tak seberapa. Kalau harga tersebut masih ditawar, nanti dia rugi.

Kamu bisa bertanya apakah harganya dapat diturunkan atau tidak. Bila tidak, jangan berkeras menawar. Jika harganya memang tak sesuai dengan keinginanmu, cari penjual yang lain saja.

2. Jangan menawar terlalu rendah

5 Cara Etis Menawar saat Belanja, Jangan Kejam! ilustrasi pedagang (pexels.com/Francisco Sanchez)

Kalaupun pedagang telah mengatakan kamu boleh menawar, kira-kira juga dong dalam mengajukan harga. Jangan asal menginginkan harga semurah-murahnya. Bagaimanapun, penjual memerlukan keuntungan untuk membiayai hidupnya.

Sebaiknya, menawarlah di kisaran 20 sampai 30 persen di bawah harga awal yang disebutkan pedagang. Misal, suatu barang dijual dengan harga 100 ribu rupiah. Kamu bisa coba menawarnya menjadi 70 atau 80 ribu rupiah.

Baca Juga: 5 Alasan Etis untuk Gak Mencampuri Rencana Keuangan Orang Lain

3. Selama menawar, dilarang merendahkan kualitas barang yang dijual

dm-player
5 Cara Etis Menawar saat Belanja, Jangan Kejam! ilustrasi berbelanja (pexels.com/cottonbro)

Barangkali kamu sendiri sering mendengar orang yang menawar harga berkata, "Masa barang begini saja mahal amat?" Jika yang dimaksudnya sayuran misalnya, biasanya mengacu pada kesegarannya yang kurang atau adanya lubang-lubang bekas ulat.

Walau hal itu benar, merendahkan dagangan orang bukanlah sikap yang baik. Penjual pasti akan tersinggung. Terlebih bila kamu hanya mengada-ada dan kualitas dagangannya memang bagus. Jangan sampai kamu diusir dari lapaknya!

4. Serius hendak membeli bila harganya cocok

5 Cara Etis Menawar saat Belanja, Jangan Kejam! ilustrasi berbelanja (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Setelah lama menawar dan penjual mengabulkan keinginanmu, malah kamu gak jadi membelinya. Meski ini merupakan hakmu, pahamilah bahwa kamu telah membuang-buang waktu dan energi pedagang.

Jadilah pembeli yang baik. Jika penjual sudah menyepakati harga yang kamu ajukan, jangan mempermainkannya dengan batal membeli. Jangan sampai rezekimu sendiri jadi kerap terhambat lantaran kamu juga suka menghambat rezeki orang.

5. Jika harga sudah disepakati, jangan minta bonus ini itu

5 Cara Etis Menawar saat Belanja, Jangan Kejam! ilustrasi berbelanja (pexels.com/Darya Sannikova)

Pedagang telah mau menurunkan harga dagangannya sesuai dengan keinginanmu saja sudah luar biasa. Seharusnya kamu berterima kasih atau membeli beberapa buah sekaligus untuk menyenangkan hati penjual.

Bukan justru minta dikasih bonus ini itu alias bersikap serakah. Bukankah dengan penjual rela harga dagangannya ditawar berarti keuntungannya telah berkurang? Apabila ia masih harus memberimu berbagai bonus, bisa-bisa dia gak untung dan malah rugi.

Sebagai pembeli, kamu kudu paham bahwa pedagang juga mencari uang untuk keluarganya. Oleh karena itu, kamu tidak boleh keterlaluan dalam menawar. Bila perlu, cari tahu dulu harga normalnya supaya kamu tidak menawar kelewat rendah. Selamat berbelanja. 

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Kecanduan Belanja, Pernah Jadi Shopaholic?

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya