5 Sikap Gak Tega yang Kurang Tepat, Jangan Dibiasakan, Ya!

Sering kali dilandasi rasa sayang

Mudah merasa gak tega biasanya dianggap sebagai sifat yang baik. Ini menandakan kelembutan hati, peka dengan kondisi orang lain. Namun ternyata, gak selamanya gak tegaan itu baik, lho.

Malah bisa buruk buat diri sendiri maupun orang lain jika gak tepat situasinya atau sudah berlebihan. Bahkan meski rasa gak tega kita didasari oleh besarnya kasih sayang. Seperti lima rasa gak tega berikut ini yang gak boleh dijadikan kebiasaan.

1. Gak tega mengajari anak kemandirian dan tanggung jawab

5 Sikap Gak Tega yang Kurang Tepat, Jangan Dibiasakan, Ya!Pexels.com/gustavo-fring

Padahal dua hal itu penting banget untuk kehidupan anak di masa depan. Seiring pertambahan usianya, dia harus bisa mandiri dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Bila tidak, dia akan selalu bergantung pada orang lain. 

Ingat, kita gak akan selamanya ada di dekat anak. Jangan sampai karena kita gak pernah mengajarkan kemandirian, dia jadi beban buat orang lain. Dia juga jadi gak tahu kalau dirinya mampu melakukan sendiri begitu banyak hal.

Lalu tentang tanggung jawab. Bila bukan kita yang mengajarinya, siapa lagi? Jangan sampai anak yang kita sayangi tumbuh menjadi pribadi berkarakter pengecut. Sukanya lempar batu, sembunyi tangan atau bahkan menyalahkan orang lain demi mengamankan diri sendiri.

2. Terlalu gak tega melihat kesulitan orang lain, malah menolong orang yang gak tepat

5 Sikap Gak Tega yang Kurang Tepat, Jangan Dibiasakan, Ya!Pexels.com/samantha-garrote-862406

Secara umum, orang yang sedang kesusahan memang perlu dibantu. Akan tetapi kita tetap perlu berhati-hati. Bukannya pelit, tetapi ternyata memang gak semua orang layak terus mendapatkan bantuan.

Misalnya, pemalas yang gak pernah mau berusaha mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Dia mengalami kesulitan keuangan dan kita memberikan pinjaman. Bukannya digunakan sebaik mungkin untuk modal usaha, malah habis untuk membeli yang gak penting bahkan buruk untuk dirinya sendiri.

Seperti minuman keras atau berjudi. Kalau seperti ini dan dia datang lagi untuk meminta pinjaman, apakah kita akan tetap 'membiayai' sifatnya yang malas dan menyia-nyiakan hidup? Masih banyak orang lain yang lebih layak ditolong.

Baca Juga: Kamu Orang yang Gak Enakan? Perhatikan 5 Hal Ini

3. Gak tega menolak cinta, malah terjebak dalam hubungan asmara yang gak bikin bahagia

5 Sikap Gak Tega yang Kurang Tepat, Jangan Dibiasakan, Ya!Pexels.com/thatguycraig000
dm-player

Kadang-kadang masih ada kekhawatiran kita akan mengalami nasib buruk jika menolak cinta seseorang. Entah karena orangnya gak terima cintanya bertepuk sebelah tangan atau karena kita seperti menyia-nyiakan anugerah dicintai.

Namun bayangkan bila kita asal saja menerima cinta seseorang, mau menjadi pacar atau bahkan pasangannya sehidup semati. Bagus bila cinta bisa tumbuh seiring waktu. Bagaimana jika tidak?

Kita pasti akan sangat menderita. Bukan hanya itu, pasangan kita pun bisa merasa jauh lebih sakit ketimbang bila dahulu kita jujur saja dan menolak cintanya. Belum lagi bila kita malah jadi tergoda untuk berselingkuh. Wah, makin gak keruan nih!

4. Gak tega memberitahukan pahitnya kebenaran sehingga menyenangkan orang dengan kebohongan

5 Sikap Gak Tega yang Kurang Tepat, Jangan Dibiasakan, Ya!Pexels.com/minhle17vn

Misalnya, kita kehilangan pekerjaan. Otomatis kita juga kehilangan penghasilan, kan? Namun kita merasa berat sekali untuk menceritakannya pada pasangan. Kita gak mau pasangan khawatir.

Akibatnya, hidup berjalan seperti biasanya. Gak ada usaha menekan pengeluaran bahkan mungkin pasangan punya ide untuk liburan bersama yang tentu membutuhkan biaya besar. Kita juga jadi gak leluasa mencari pekerjaan baru karena gak mau ketahuan olehnya.

Mau sampai kapan kita bersandiwara? Bagus jika pekerjaan baru cepat didapatkan. Kalau tidak, situasinya pasti akan makin rumit. Padahal bila kita segera memberi tahu pasangan, dia bisa membantu kita melalui masa sulit ini.

5. Gak tega pada diri sendiri sehingga menolak belajar dan bekerja lebih keras

5 Sikap Gak Tega yang Kurang Tepat, Jangan Dibiasakan, Ya!Pexels.com/d-ng-h-ng-1470123

Ini cuma beda tipis antara terlalu sayang sama diri sendiri dengan aslinya memang malas. Makanya, kita harus jeli membedakannya. Jangan sampai dengan dalih gak mau hidup ngoyo, kita malah jadi gak maksimal dalam belajar dan bekerja.

Kalau itu terjadi, masa depan kita sendiri yang menjadi taruhannya. Kemampuan kita gak berkembang, penghasilan pun gak pernah naik atau justru terus mengalami penurunan. Lama-lama kita gak bisa survive di tengah kerasnya hidup.

Mumpung masih muda, sudah seharusnya kita memanfaatkannya untuk giat belajar dan bekerja. Sejauh kita masih tahu kapan waktu untuk beristirahat, pasti masih aman. Capek fisik maupun psikisnya masih dalam batas wajar dan mudah diatasi dengan beristirahat secukupnya.

Mengubah sifat terlalu mudah gak tega memang butuh ketegasan pada diri sendiri. Jangan terlalu lembek dan mengutamakan perasaan. Logika harus digunakan untuk mengimbangi perasaan agar apa yang kita lakukan tetap masuk akal.

Baca Juga: Bisa Usir Ragu dalam Hubungan, 5 Cara Simpel Mencintai Diri Sendiri

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya