Kuncinya Ada di Kamu, Jangan Biarkan 5 Hal Ini Merusak Kebahagiaanmu
Unsplash.com/enginakyurt
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebahagiaanmu di atas segalanya. Bukan berarti kamu harus menjadi egois. Namun menjaga kebahagiaan itu gampang-gampang susah. Jika kamu lengah sedikit saja, kadang kebahagiaanmu langsung hancur seperti pecahnya gelas yang terjatuh.
Ada banyak hal di luar sana yang bisa mengganggu rasa bahagiamu. Tetapi kuncinya tetap ada di kamu. Kalau kamu berkeras gak mengizinkan, hal-hal dari luar itu gak akan sampai mengubah kebahagiaanmu menjadi kesedihan yang berlarut-larut.
Apa saja peran dari diri sendiri yang membahayakan kebahagiaanmu itu? Simak ulasannya berikut ini.
1. Terlalu memikirkan tindakan orang lain yang bahkan gak memikirkan perasaanmu
Unsplash.com/neal_johnsonKalau seseorang betul-betul memikirkan perasaanmu, setiap tindakannya padamu akan lebih berhati-hati. Maka jika yang terjadi sebaliknya, dia seperti begitu mudah untuk membuatmu merasa tersiksa, buat apa kamu malah terus memikirkannya?
Bersikap gak peduli sering kali bisa menjadi strategi pertahanan diri yang paling mudah sekaligus jitu dari upaya orang lain merisakmu.
2. Pencapaianmu berkurang nilainya hanya karena kamu merayakannya sendirian
Unsplash.com/kpzhnvKamu pasti berharap orang-orang terdekatmu merayakannya bersamamu. Sayangnya, kenyataan kadang gak seperti itu. Ada kalanya orang-orang terdekatmu justru gak suka dengan pencapaianmu. Mungkin mereka merasa iri atau gak suka dengan pilihan hidupmu yang berbeda dari harapan mereka.
Apa pun itu, pencapaianmu memang milikmu. Jadi bukan masalah bila cuma kamu yang merayakannya. Justru yang menjadi masalah adalah bila kamu sendiri gak merasa bangga dengannya terlepas dari apakah orang lain ikut berbahagia untukmu atau tidak.
3. Sangat mencemaskan masa depan seolah-olah semuanya sudah pasti akan seburuk itu
Unsplash.com/themalickiEditor’s picks
Padahal bersama kemungkinan buruk selalu ada kemungkinan yang sebaliknya, kan? Ketimbang mengalami kecemasan berlebih karena fokus pada hal-hal buruk yang belum tentu terjadi, lebih baik membayangkan kebalikannya bukan?
Biar kamu lebih fokus dalam usahamu mewujudkan kemungkinan terbaiknya. Inilah cara untuk mengantisipasi kemungkinan buruk di masa depan.
Baca Juga: 9 Potret Bahagia Luka Modric Bersama Keluarga yang Family Man Abis!
4. Gak bisa memberikan titik terakhir untuk penyesalanmu
Unsplash.com/henortqaKalau kamu bisa menyesali kekeliruanmu, itu bagus. Daripada seolah-olah gak terjadi apa-apa. Namun menyesal saja gak akan mengubah keadaan. Kamu harus melakukan banyak upaya perbaikan. Dan untuk bisa melakukannya, terlebih dahulu kamu harus menyudahi penyesalanmu dan bersungguh-sungguhlah dalam tindakan.
Kalau selama ini kamu selalu menyia-nyiakan kesempatan sehingga hidupmu jalan di tempat, sekarang kamu harus lebih aktif. Kalau pernah menyakiti orang yang sebenarnya baik sekali padamu, mintalah maaf dan jadilah pribadi yang lebih baik lagi pada siapa pun.
5. Tenggelam dalam kesedihan akibat kandasnya hubungan padahal inilah awal hidup yang baru
Unsplash.com/lordmauiGak ada orang yang gak sedih saat hubungan asmaranya harus kandas. Namun sadarilah pula bahwa perpisahan ini sekaligus mengakhiri konflik di antara kalian. Mungkin juga penderitaanmu selama ini. Masing-masing jadi bisa melanjutkan hidup, kan?
Bahkan berpisah dari pasangan yang perangainya buruk adalah keselamatan besar untukmu. Juga pembuka pintu untukmu dapat menemukan orang yang lebih baik darinya, jodoh sejatimu. Kalaupun kamu ingin melajang, kehidupan melajang yang berkualitas jelas lebih baik ketimbang berpasangan tetapi hubungannya gak sehat.
Menjaga kebahagiaan bukan berarti mati-matian menghindari semua yang gak enak dalam hidup ini. Hal-hal seperti itu bahkan tak terelakkan bukan? Tetapi milikilah keyakinan bahwa kamu selalu memegang kendali penuh untuk membatasi seberapa jauh hal-hal buruk itu boleh memengaruhimu. Yakin kamu pasti bisa!
Baca Juga: 6 Tanda Pesahabatanmu Membuatmu Cemas dan Tidak Bahagia
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
