6 Alasan Kepedulianmu Bikin Orang Risi, Ubah Caranya, ya!

Sudah semestinya kepedulianmu dibalas orang dengan ucapan terima kasih. Namun di balik ucapan terima kasih seseorang, belum tentu dia nyaman dengan caramu memedulikannya. Bahkan bisa jadi ia lebih suka kalau kamu bersikap cuek saja.
Wah, kenapa begitu, ya? Apa yang kurang tepat dari kepedulianmu? Ayo, cari tahu jawabannya dan bagaimana seharusnya kamu bersikap ketika kepedulianmu bikin orang risi.
1. Dia tahu kamu naksir
Rasa cinta otomatis bikin kamu peduli pada segala tentangnya. Menurutmu, ia seharusnya senang karena ada yang memperhatikannya bahkan siap membantunya. Akan tetapi, belum tentu begini yang dirasakannya.
Kepedulianmu justru dapat dianggapnya sebagai beban. Khususnya kalau dia tak punya perasaan yang sama denganmu. Ia takut jika kamu akan menyalahartikan penerimaannya atas bentuk kepedulianmu.
2. Kamu jadi terlalu banyak bertanya
Bertanya memang salah satu cara paling umum untuk menunjukkan kepedulian. Biasanya diawali dengan pertanyaan, "Apakah kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?"
Sampai di situ, orang masih merasa cukup nyaman dengan kepedulianmu. Akan tetapi bila kamu tidak kunjung berhenti menanyakan ini itu, mungkin ia mulai tidak menjawab sebagian besarnya. Jawabannya menyangkut privasi yang perlu dijaga atau ia sekadar capek.
3. Dirimu tampak sangat mencemaskannya
Sama seperti pertanyaan, orang yang mencemaskanmu juga tanda bahwa dia peduli padamu. Hanya saja, beberapa orang merasa tidak enak bila menjadi beban pikiran bagi kawan atau saudaranya. Dia khawatir persoalannya terlalu menyita pikiranmu.
Maka bila kamu hendak menunjukkan kepedulian pada orang lain, alangkah baiknya belajar dulu mengontrol raut cemasmu. Usahakan tetap tenang di hadapannya sekalipun kamu amat bersimpati atas apa pun yang menimpanya.
Baca Juga: 5 Bentuk Apresiasi ke Orang Lain yang Bikin Risih, Jangan Lakukan!
4. Kamu langsung menyebarkan masalahnya dan menggalang donasi
Sikapmu yang cepat tanggap terkadang malah bikin orang menyesal telah memberitahukan problemnya. Tanpa menanyakan dulu kebutuhan atau kesediaannya, dirimu langsung berinisiatif untuk mengabari lebih banyak orang.
Tujuanmu bagus, yaitu agar kalian dapat bersama-sama memberinya dukungan. Termasuk bantuan berupa uang yang menurutmu diperlukan. Akan tetapi, ini bisa membuat penerimanya malah malu berat.
5. Kepedulianmu tidak setulus kelihatannya
Dari mana orang akhirnya tahu tentang sifat tidak tulusmu? Biasanya di ujung kalimat atau tawaran bantuanmu. Suasana hatinya yang cenderung negatif membuatnya lebih peka dengan sinyal-sinyal gak tulus dari kepedulianmu.
Meski tawaran bantuanmu sesungguhnya dibutuhkannya, jangan kaget apabila ia menolak. Berurusan dengan orang yang kurang tulus sangat merepotkan di kemudian hari. Hindari mencoba mencari keuntungan sekecil apa pun ketika kamu menunjukkan kepedulianmu pada sesama.
6. Peduli sekaligus mentertawakan
Seringnya sih, ini reaksi otomatismu saja. Biasanya, orang yang gemar bercanda agak sulit mengubah pembawaannya menjadi amat serius dalam waktu singkat. Termasuk ketika mendengarkan cerita kawan yang sedang punya masalah.
Kamu mungkin menangkap titik lucu dari apa yang dialaminya. Tawamu pun barangkali tak terlalu keras. Namun, itu tetap membuatnya mengernyit dan merasa makin buruk. Bahkan sekalipun setelahnya kamu jelas-jelas menolongnya.
Kalau seseorang merasa kurang nyaman dengan kepedulianmu, kamu gak selalu bersalah, kok. Kenyamanan memang tidak bisa dipaksakan. Faktor kurang akrab saja dapat membuat orang tak nyaman denganmu.
Terpenting kamu tidak secara sengaja melakukan hal-hal yang mengusiknya. Semoga orang lain dapat memaklumi serta tetap fokus pada maksud baikmu. Jangan lantas takut menunjukkan kepedulian, ya!
Baca Juga: 5 Sikap Cuek yang Bisa Ditiru, Batasi Kepedulian daripada Ribet
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.