5 Komentar Tak Pantas pada Perempuan yang Bekerja, Jangan Ditiru!

Dilarang keras merendahkan kemampuannya

Makin banyaknya perempuan yang bekerja ternyata belum juga berhasil meniadakan komentar yang kurang menyenangkan terhadap mereka. Komentar tersebut sering kali merendahkan kemampuan kaum hawa dalam menjalankan karier.

Yuk, bersama-sama kita lawan komentar-komentar miring itu. Sudah seharusnya semua orang belajar menghargai pilihan hidup dan kontribusi perempuan yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan. 

Apabila kamu mendapati komentar negatif seperti di bawah ini tengah ditujukan pada perempuan yang bekerja atau dirimu sendiri, jangan ragu untuk melawannya. Beri orang itu pencerahan seperti dalam uraian berikut ini.

1. "Suaminya ke mana?"

5 Komentar Tak Pantas pada Perempuan yang Bekerja, Jangan Ditiru!ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Komentar seperti ini mengesankan setiap perempuan yang bekerja adalah korban dari suami yang tidak bertanggung jawab. Dengan demikian, sama halnya mengatakan bahwa perempuan tidak perlu bekerja kalau memiliki suami yang menjalankan perannya dengan baik.

Padahal, bekerja boleh jadi menjadi pilihan mereka sendiri. Di samping untuk mencari nafkah, juga agar mereka dapat mengaktualisasikan diri serta mengaplikasikan ilmu dan skill yang dimiliki.

2. "Kesayangan Bos, nih"

5 Komentar Tak Pantas pada Perempuan yang Bekerja, Jangan Ditiru!ilustrasi perempuan dan atasannya (pexels.com/Kindel Media)

Komentar menyindir begini biasanya dilontarkan apabila bosnya pria dan cukup dekat dengan karyawan perempuan. Tidak dimungkiri, memang ada beberapa atasan pria yang tidak profesional dalam membangun hubungan dengan karyawatinya.

Akan tetapi, jangan pula menjadikan perempuan sebagai bulan-bulanan kecemburuan pribadi. Alih-alih menyindir karyawan perempuan, mengapa tidak berani menegur sikap sang bos jika memang dianggap salah?

Baca Juga: 5 Situasi yang Mengharuskanmu untuk Membalas Komentar Negatif

3. "Jangan modal cantik doang"

5 Komentar Tak Pantas pada Perempuan yang Bekerja, Jangan Ditiru!ilustrasi perempuan di kantor (pexels.com/fauxels)
dm-player

Bahkan pekerja pria pun pasti tak akan suka kalau ada yang mengomentarinya, "Jangan modal ganteng doang." Sebab komentar semacam ini meniadakan kemampuan mereka dalam bekerja.

Meski dalam hati bertanya-tanya sampai sejauh mana kemampuan kerja seorang perempuan, tahanlah lidah dan saksikanlah sendiri sepak terjangnya. Jangan belum apa-apa sudah menggiring opini seakan-akan dia tak kompeten di bidangnya.

4. "Seharusnya di rumah saja"

5 Komentar Tak Pantas pada Perempuan yang Bekerja, Jangan Ditiru!ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Chevanon Photography)

Siapa yang mewajibkan perempuan untuk selalu di rumah saja? Lagi pula, jika dia memiliki tanggungan atau bahkan seandainya itu hanya dirinya sendiri, apakah dia juga tetap tak boleh bekerja di luar rumah?

Itu rumah dia. Kenapa orang lain berlagak mengatur keberadaannya? Perempuan tidak diciptakan untuk terus terkurung di rumah sejak lahir sampai menutup mata.

Jika yang dikhawatirkan adalah keselamatan perempuan ketika beraktivitas di luar rumah, maka tugas semua orang ialah bahu-membahu membuat dunia ini lebih aman bagi mereka. Bukan malah membuat dunia tampak makin menakutkan.

5. "Buruan nikah aja, deh"

5 Komentar Tak Pantas pada Perempuan yang Bekerja, Jangan Ditiru!ilustrasi bersama teman kerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Perempuan bekerja yang belum atau tidak menikah saja tak merugikan orang lain. Jadi, mengapa mereka harus buru-buru menikah? Komentar seperti di atas juga seperti memandang pekerjaan sebagai beban berat untuk perempuan.

Dan pernikahan menjadi jalan pintas untuk membebaskan perempuan dari beban tersebut. Perlu diketahui bahwa banyak sekali perempuan yang sangat menikmati pekerjaannya, lho.

Pun pernikahan tidak sepantasnya dilakukan hanya untuk menghindari tanggung jawab mencari nafkah buat diri sendiri atau keluarga. Perempuan dan pekerjaannya tak boleh diremehkan, pernikahan juga tidak boleh dijadikan mainan.

Tampaknya, edukasi tentang hak perempuan memang masih perlu terus disebarluaskan. Sampai tidak ada lagi komentar-komentar seperti di atas dan digantikan dengan sikap yang lebih menghormati.

Baca Juga: 5 Komentar Nyelekit tentang Pekerjaan yang Gak Boleh Kamu Utarakan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya