6 Jenis Kritik Ini Sebaiknya Gak Perlu Terlalu Kamu Pedulikan

Biar semangatmu gak drop

Supaya kamu bisa terus memperbaiki diri, kamu memang perlu terbuka pada kritik. Akan tetapi, terbuka pada kritik bukan berarti kamu tidak boleh menyaring untuk memisahkan mana kritik yang memang perlu kamu dengarkan kemudian kamu tindak lanjuti dengan kritik yang tidak perlu terlalu kamu pedulikan.

Jika kamu tidak menyaring kritik, bisa-bisa kamu akan terlalu sering makan hati. Selain jelas membuatmu tidak nyaman, kritik yang tidak sehat justru bisa membuat semangatmu drop. Bahkan bukan tidak mungkin, menghentikan keberanianmu untuk terus melangkah maju dan berkarya. Berikut 6 jenis kritik yang gak perlu terlalu kamu pedulikan.

1. Kritik yang keluar konteks dan malah menyerang pribadimu

6 Jenis Kritik Ini Sebaiknya Gak Perlu Terlalu Kamu PedulikanPexels.com/juanpphotoandvideo

Kritik yang bagus adalah kritik yang fokus pada konteks atau materinya. Misal, kamu menciptakan karya berupa lagu, tulisan, foto, atau apa pun. Kemudian ada yang mengkritik karyamu. Akan tetapi kritiknya bukan menunjukkan bagian-bagian yang menurutnya kurang baik dari karyamu sehingga perlu disempurnakan lagi melainkan malah menyebut dirimu begini, begitu, tidak tahu ini, tidak tahu itu, seperti ini, seperti itu, dan seterusnya.

2. Kritik yang disampaikan dengan kata-kata yang tidak pantas

6 Jenis Kritik Ini Sebaiknya Gak Perlu Terlalu Kamu PedulikanUnsplash.com/all_who_wander

Di atas ilmu ada adab atau dengan kata lain, adab sebenarnya adalah puncak dari ilmu. Yang perlu belajar lebih banyak bukan hanya yang dikritik melainkan juga yang akan memberikan kritik. Belajar apa? Belajar cara yang baik dalam menyampaikan kritiknya. Kritik sebetul apa pun jika disampaikan dengan cara-cara yang tidak patut tentu tidak akan diterima dengan baik dan malah membuat orang tersinggung.

Apa pun maksud pengkritik dengan kata-kata tidak pantasnya, bahkan jika ia menyebut itu sebagai gayanya dalam mengkritik, ia seharusnya sadar betul bahwa kamu mungkin juga punya gayamu sendiri yang tidak suka menerima kritik yang disampaikan dengan cara demikian. Kalau pengkritik tidak bisa menghargai itu, dia juga tidak berhak memintamu memberikan kepedulian yang cukup pada kritikannya.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Tak Boleh Menjadi Seorang yang Anti Kritik

3. Kritik tanpa diimbangi apresiasi

6 Jenis Kritik Ini Sebaiknya Gak Perlu Terlalu Kamu PedulikanUnsplash.com/abigailfaith

Tidak ada hasil pekerjaan atau karya yang sepenuhnya hanya berisi keburukan. Kritik yang membangun tidak semata-mata menunjukkan kekurangan melainkan juga harus bisa mengakui sisi unggul dari materi yang dikritiknya. Bahkan jika sisi unggulnya benar-benar dianggap tidak ada, pengkritik setidaknya menghargai keberanian dan usaha penciptanya.

dm-player

4. Kritik tentang selera

6 Jenis Kritik Ini Sebaiknya Gak Perlu Terlalu Kamu PedulikanUnsplash.com/e_sykes

Selera tidak pernah bisa diganggu gugat. Apa yang menurut seseorang tidak enak, menurut orang lain bisa jadi justru sebaliknya. Tidak ada yang perlu diperdebatkan tentang ini dan pengkritik yang baik pasti tahu mana bagian yang memang bisa dikritik dan mana yang tidak perlu karena itu hanya masalah selera.

5. Kritik yang seharusnya disampaikan secara pribadi tetapi malah diumbar ke publik

6 Jenis Kritik Ini Sebaiknya Gak Perlu Terlalu Kamu PedulikanUnsplash.com/annapostovaya

Jika kritik yang seharusnya disampaikan ke kamu secara pribadi justru diumbar ke publik, sangat manusiawi kalau kamu jadi merasa dipermalukan. Kalau seperti ini, memang jadi tidak jelas apa maksud pengkritik sebenarnya. Mendorongmu untuk menjadi lebih baik melalui kritiknya atau sebenarnya kritiknya hanyalah topeng untuk mempermalukan kamu dan menunjukkan superioritasnya.

6. Kritik yang kamu sendiri tahu itu hanya mengada-ada

6 Jenis Kritik Ini Sebaiknya Gak Perlu Terlalu Kamu PedulikanPixabay.com/StockSnap-894430

Bagaimana kamu bisa tahu sebuah kritik hanyalah mengada-ada? Kamu akan dengan mudah mengetahuinya hanya dengan melihat apakah kritiknya relevan dengan materi yang dikritik atau tidak. Mungkin terdengar aneh, tetapi memang ada orang yang senang asal mengkritik, sering kali kritikannya bahkan pedas sekali, tetapi sebenarnya ia bahkan tidak menikmati apalagi mempelajari materi yang dikritiknya secara utuh.

Misalnya, mengkritik karya tulis begini begitu tetapi sebenarnya ia hanya membaca judulnya saja atau terprovokasi kritikan orang lain dan dia langsung ikut-ikutan. Atau mengkritik konten berupa tayangan, namun sebetulnya ia tidak menontonnya sampai selesai atau yang dilihatnya hanyalah potongan-potongan tayangan yang ketika disaksikan rawan memicu kesalahpahaman.

Pada dasarnya, sejauh isi kritiknya benar dan disampaikan dengan cara yang baik, kamu pun pasti bisa menerimanya dengan mudah bahkan amat berterima kasih untuk itu. Kritik yang baik dalam isi maupun penyampaiannya adalah wujud kasih sayang pengkritiknya padamu. Kamu bisa belajar banyak dari kritik seperti itu.

Namun untuk kritik-kritik yang tidak sehat seperti keenam jenis kritik di atas, kamu boleh banget memilih mengabaikannya ketimbang hatimu serasa dicabik-cabik dan membuatmu jera berkarya. Tetap semangat, ya!

Baca Juga: 5 Tips Jitu Ubah Kritik Jadi Inspirasi untuk Raih Keberhasilan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya