5 Kualitas Diri yang Buatmu Dinilai sebagai Teman Berharga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suka gak suka, pada akhirnya kamu akan tetap dinilai lalu dikategorikan oleh orang-orang yang mengenalmu. Paling tidak, ada tiga kategori besar dalam pertemanan. Pertama, teman yang mudah sekali dilupakan.
Kedua, gak mudah dilupakan tetapi gak juga punya arti lebih dalam ingatan. Ketiga, teman yang amat berharga sehingga hubungan denganmu benar-benar harus dijaga.
Dan bila kamu punya lima kualitas diri seperti di bawah ini, sangat mungkin kamu akan menempati kategori ketiga itu. Waktu berjalan, bukannya dilupakan, kamu justru terus dicari teman-teman lamamu.
1. Bukan tipe orang yang suka meninggalkan
Saat seseorang dilimpahi kesenangan, banyak orang akan mengaku sebagai teman-temannya. Bahkan meski orang itu gak yakin mengenal mereka.
Namun ketika dia dalam kondisi sulit, mudah saja untuk siapa pun tiba-tiba berkata, "Ah, bukan betul-betul sohibku ini. Jadi, bukan urusanku." Bayangkan rasanya menjadi orang itu bila mendengarnya.
Maka wajar, jika kamu dengan sifatmu yang gak pernah meninggalkan teman saat mereka kesulitan dianggap sangat istimewa. Itu bukti kamu bukan orang yang sekadar mau cari untung. Mereka tahu kamu orang yang tulus dan setia.
2. Kesederhanaanmu menginspirasi
Sederhana mungkin terlihat sebagai sifat yang gak menonjol. Akan tetapi tahukah kamu? Kesederhanaanmu itu akan membekas lebih lama dalam benak orang-orang yang pernah mengenalmu.
Sederhana dalam membawa diri, bukan cuma penampilan, sekalipun kamu sebenarnya memiliki banyak hal yang bisa dipamerkan. Sifat ini akan menunjukkan betapa bijaksananya kamu. Kamu mampu menahan diri dari menampilkan segalanya karena kamu menghargai orang-orang di sekitarmu.
Baca Juga: 5 Trik Awal yang Harus Kamu Lakukan jika Ingin Perbaiki Kualitas Diri
3. Kamu tipe teman yang suportif sekaligus sportif
Editor’s picks
Gak ada orang yang perlu waswas menjadi temanmu. Mereka tahu kamu gak akan berusaha mencurangi mereka bahkan sekalipun kalian sedang bertanding. Bukannya mencurangi, kamu bahkan selalu menyemangatinya juga.
Kamu gak pernah sibuk mencemaskan orang-orang akan mengalahkanmu dalam hal apa pun. Kamu hanya berfokus pada meningkatkan kemampuan diri. Bila memang kamu harus kalah dari orang yang lebih hebat darimu, kamu merasa telah kalah dengan terhormat.
4. Kamu luwes bergaul dengan siapa pun, gak mempermasalahkan berbagai perbedaan
Luwes bergaul dengan siapa pun gak hanya bisa dilakukan oleh orang berkepribadian ekstrover. Orang yang introver pun bisa, sekalipun mereka cenderung membentuk lingkar pertemanan terdekat yang kecil.
Intinya sih, bila kamu luwes dalam bergaul dengan siapa pun, kamu gak hanya mau berteman dengan orang-orang yang semirip mungkin denganmu. Entah secara fisik, kekayaan, budaya, dan sebagainya.
Kamu selalu bersikap terbuka pada orang dengan berbagai latar belakang. Kamu tidak mendahulukan prasangka dan berbagai stereotip yang hanya akan sangat membatasi pergaulanmu.
5. Gak pelit ilmu
Gak sedikit orang yang berilmu. Namun seberapa banyak, sih, yang benar-benar mau membagikan ilmunya? Gak jarang makin pintar malah makin pelit. Kalau ditanya apa pun, bilangnya gak tahu.
Sekalinya menjawab, ternyata sengaja memberikan jawaban yang salah. Duh, takut amat sih, ilmunya diambil orang? Padahal, ilmu itu seperti benih. Hanya dengan banyak disebar, akan banyak pula yang tumbuh kian besar sampai bisa dipanen.
Maka jika kamu gak pelit berbagi ilmu, kamu seperti cahaya yang menghapus kegelapan. Orang tidak tahu menjadi tahu. Kebiasaan orang bahkan bisa berubah, dari buruk menjadi baik berkat ilmu yang kamu bagikan.
Kalau kamu punya lima kualitas diri di atas, tentu saja orang-orang malah akan rugi sendiri bila menjauhimu. Berteman denganmu membuat mereka merasa diterima dengan apa adanya dan mereka pun kian bertumbuh.
Baca Juga: Agar Kualitas Dirimu bisa Bertambah, Lakukan 5 Hal Positif Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.