Lakukan 5 Hal Ini saat Melihat Pelecehan Seksual di Kendaraan Umum
ilustrasi naik kereta (pexels.com/Anna Shvets)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan kendaraan umum memang dianjurkan untuk mengurangi kemacetan di jalan raya. Akan tetapi, tidak dapat dimungkiri bahwa dari segi keamanan, alat transportasi ini sangatlah kurang, terutama bagi penumpang perempuan.
Bahaya yang paling sering mengintai penumpang perempuan dalam alat transportasi massal adalah pelecehan seksual. Penjagaan tidak hanya harus dilakukan oleh petugas, tapi juga oleh sesama penumpang. Tunjukkan kepedulian serta sikap melindungimu terhadap korban pelecehan seksual dengan cara sebagai berikut.
1. Jika korban tidur, segera bangunkan
ilustrasi tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)Membiarkan korban terus tertidur ketika ada orang yang berniat atau sedang berbuat jahat kepadanya sama dengan memberi keleluasaan pada pelaku. Oleh karena itu, jangan ragu buat menghampiri tempat duduk korban serta membangunkannya.
Terus lakukan ini meski pelaku pelecehan seksual telah menghentikan aksinya saat menyadari kamu memperhatikannya dan bahkan mendekati korban. Kamu bisa memberi jarak antara pelaku dan korban, beri tahu apa yang sudah dilakukan pelaku kepadanya, dan arahkan dia untuk pindah tempat duduk.
2. Tegur pelaku dengan tegas dan keras
ilustrasi kereta (pexels.com/Darya Sannikova)Selain membangunkan korban yang berada dalam posisi tidur, pelaku pelecehan seksual juga tidak boleh dibiarkan begitu saja. Teguran yang tegas dan keras darimu akan memberinya efek kejut. Sebab, umumnya, korban pelecehan seksual mengalami syok yang luar biasa sehingga tidak bisa memberikan teguran. Di sinilah peran orang sekitar dibutuhkan.
Jangan menganggap bahwa diamnya korban berarti bahwa ia membiarkan pelecehan seksual terjadi padanya. Pahami kondisi psikis korban yang merasa terintimidasi oleh pelaku. Kamu bisa berkata dengan lantang pada pelaku, "Jangan kurang ajar!", atau, "Apa yang sedang Anda lakukan?". Hal ini juga akan membuat penumpang lain sadar akan tindakan pelaku.
Baca Juga: 5 Tanda Pelecehan Seksual yang Jarang Perempuan Sadari, Harus Ditindak
3. Beri tahu penumpang lain tentang apa yang terjadi
Editor’s picks
ilustrasi kereta (pexels.com/Andrew Taylor)Teguran tegas dan kerasmu tentunya menarik perhatian penumpang yang lain. Namun, belum tentu mereka mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi. Itulah kenapa, lanjutkan teguranmu dengan penjelasan singkat tentang apa yang telah kamu lihat. Misalnya, "Kenapa Anda pegang-pegang?" atau, "Yang barusan Anda lakukan itu pelecehan!".
Apabila kamu takut karena pelaku tampak berbahaya dan jumlah penumpang tidak terlalu banyak, ubahlah strategi. Beri tahu dulu penumpang di kanan dan kirimu agar kamu mendapatkan dukungan dan perlindungan. Barulah kamu atau kalian bersama-sama menegur pelaku.
4. Panggil petugas
ilustrasi di dalam kereta (pexels.com/zydeaosika)Pelaku pelecehan seksual harus mendapatkan sanksi hukum. Kalau pelaku hanya ditegur secara lisan dan tetap berkeliaran bebas, ia akan membahayakan banyak orang. Itulah kenapa, panggillah petugas guna mengamankannya.
Bila penumpang lain tidak ada yang berinisiatif buat memanggil petugas, korban pun bisa kehilangan keberanian. Ia takut dianggap berlebihan apabila melaporkan tindak pelecehan yang dialaminya. Kasus tersebut wajib ditangani petugas yang berwenang buat mencegah terulangnya perbuatan serupa oleh orang yang sama dan tentunya melindungi korban.
5. Ambil foto dan video pelaku
ilustrasi merekam (pexels.com/Ketut Subiyanto)Mengambil foto dan video pelaku pelecehan seksual penting agar orang-orang dapat mengenali wajahnya. Hal ini juga untuk memudahkan petugas mencarinya kalau-kalau dia berhasil melarikan diri. Namun buat menyebarluaskannya, diperlukan kehati-hatian.
Sebaiknya kamu tetap memberitahukan terlebih dahulu pada petugas agar mereka yang mengambil tindakan. Hindari pula asal menyebarkan foto dan video pelecehan seksual padahal wajah korban terlihat dengan jelas. Ini akan membuka identitas korban, membuatnya sangat malu atau bahkan merasa tidak aman seandainya orang terdekat pelaku mendendam.
Seringnya pelecehan seksual terjadi di kendaraan umum membutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Peningkatan pengawasan oleh petugas serta sikap saling menjaga antarpenumpang mutlak diperlukan. Jangan diam saja, ya!
Baca Juga: Memahami Perbedaan Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
