5 Aturan Tak Tertulis saat Mengajak Patungan, Harus Adil!

Daripada memaksa, lebih baik membeli sendiri

Ketika kamu tak memiliki cukup uang untuk mencapai suatu maksud, patungan ongkos dengan orang lain menjadi salah satu pilihannya. Dengan begini, beban biaya menjadi lebih ringan.

Akan tetapi, walaupun patungan sudah biasa dilakukan banyak orang, ada sejumlah aturan tak tertulis yang tetap perlu diperhatikan. Bila diabaikan, bisa menjadi masalah di kemudian hari. 

Tak ingin mengalaminya, kan? Makanya, scroll  uraiannya di bawah ini biar kamu tahu apa saja aturan tak tertulisnya. Syukur kalau semuanya sudah selalu kamu praktikkan.

1. Jika untuk membeli barang, siapa yang akan paling sering memakainya?

5 Aturan Tak Tertulis saat Mengajak Patungan, Harus Adil!ilustrasi bersama teman (pexels.com/cottonbro)

Saat di rumah, misalnya. Kamu mungkin membutuhkan komputer baru untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahmu. Tak punya cukup uang, kamu meminta kakakmu ikut patungan.

Masalahnya, kakakmu gak terlalu membutuhkan komputer untuk pekerjaannya. Tentu dia akan keberatan kalau harus patungan 50:50 denganmu. Sebagai orang yang akan lebih sering memakainya, mau tidak mau kamu memang harus siap patungan lebih besar.

2. Kalau buat modal usaha, hargai kemampuannya menanggung kerugian

5 Aturan Tak Tertulis saat Mengajak Patungan, Harus Adil!ilustrasi diskusi dengan teman (pexels.com/AlphaTradeZone)

Biasanya, sih, besar modal yang dimiliki juga berpengaruh pada saat kalian membagi tanggung jawab atas kerugian usaha. Pemilik modal besar memang akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Akan tetapi jika usaha merugi, dia juga harus siap menggelontorkan lebih banyak uang daripada partner-nya. Nah, kamu gak boleh nih, memaksa temanmu buat patungan melebihi kesanggupannya menanggung kerugian.

3. Jangan memaksakan kehendak

5 Aturan Tak Tertulis saat Mengajak Patungan, Harus Adil!ilustrasi bersama teman (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
dm-player

Dalam patungan, kalian harus sama-sama rela. Baik dalam jumlah uangnya maupun selera barang atau rencananya. Contohnya, kalian ingin liburan bersama agar beberapa biaya seperti kamar penginapan dan sewa kendaraan dapat dibagi dua.

Namun, bagaimana dengan tujuan wisatanya? Bagus jika kalian satu selera soal itu. Bila tidak, tentu sulit untuk membuat salah satu mau mengalah. Kalaupun pihak yang dipaksa akhirnya mau mengikuti, dia gak akan bisa menikmati liburannya. 

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Paling Ambisius Dalam Lingkungan Pertemanan 

4. Pertimbangkan besaran penghasilan masing-masing

5 Aturan Tak Tertulis saat Mengajak Patungan, Harus Adil!ilustrasi berbelanja bersama (pexels.com/cottonbro)

Contoh, harga suatu barang ialah 4 juta rupiah. Dengan patungan 50:50, masing-masing kena 2 juta rupiah. Mungkin buat kamu gak masalah karena penghasilanmu 5 juta rupiah.

Kamu masih ada sisa 3 juta buat biaya hidup dan sebagainya. Akan tetapi, gaji temanmu cuma 3 juta rupiah. Dengan sisa gaji sejuta, kebutuhannya jadi gak terpenuhi. Masa kamu tega, sih?

Oleh karena itu, akan lebih adil jika perbandingan patungannya juga diukur dari perbandingan penghasilan kalian. Kalau kamu gak rela keluar uang lebih banyak darinya, carilah teman patungan yang penghasilannya setara denganmu.

5. Perhatikan juga soal kenyamanan dan privasi

5 Aturan Tak Tertulis saat Mengajak Patungan, Harus Adil!ilustrasi bersama teman (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kalau patungannya buat biaya pengobatan orangtua kalian, tentu tidak ada masalah soal kenyamanan dan privasi. Masalah ini baru muncul bila kalian patungan untuk membeli barang atau berbagi biaya kontrakan.

Makin banyak orang yang patungan, makin kamu tak bisa mengharapkan kenyamanan dan privasi untuk diri sendiri. Berbeda sekali dengan jika kamu membayarnya secara penuh. Sudah siapkah kamu dengan risiko ini?

Sekalipun aturan tak tertulisnya cukup banyak, strategi patungan memang dapat menyelamatkan kocekmu sekaligus memudahkan tercapainya keinginan. Pintar-pintar cari teman patungan yang sesuai dengan dirimu saja.

Baca Juga: 5 Tips untuk Menjaga Hubungan Pertemanan Jarak Jauh

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya