7 Fase yang Wajar Dialami Saat Harus Mengganti Mimpimu

#IDNTimesLife Bukan karena kamu kurang usaha

Apa mimpi yang paling ingin kamu raih saat ini? Apa pun mimpimu, semangat terus, ya! Dengan doa dan usaha yang gigih, semoga mimpimu dapat teraih.

Namun jika kamu malah lagi terpuruk lantaran mimpimu kandas, mudah-mudahan artikel ini dapat membantumu merasa lebih baik. Kamu gak perlu merasa lemah hanya karena sekarang masih sangat sedih. Lumrah kok, kalau kamu mengalami fase-fase di bawah ini:

1. Merasa capek, putus asa, dan malu akibat mimpi yang tak teraih

7 Fase yang Wajar Dialami Saat Harus Mengganti MimpimuIlustrasi lelah dan putus asa (unsplash.com/joyceromero)

Jahat banget bila ada yang asal menyebutmu kurang usaha sehingga gak berhasil mewujudkan mimpi. Ibaratnya, kamu bahkan sudah berusaha sampai kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki.

Akan tetapi, siapa juga sih, yang bisa tahu takdir terbaiknya ada di bidang apa? Begitu pula denganmu. Bukannya berhasil, kamu malah harus terus menelan pahitnya kegagalan sampai akhirnya kamu terjebak di jalan buntu.

Kamu jadi merasa semua usaha dan doamu selama ini sia-sia. Energimu telah terkuras habis dan kamu malu pada semua orang dengan atau tanpa mereka mengolok-olokmu secara langsung.

2. Serba tidak nyaman dan bingung mau melakukan apa

7 Fase yang Wajar Dialami Saat Harus Mengganti MimpimuIlustrasi bingung harus melakukan apa (unsplash.com/bryanpapazov)

Pada titik ini, energimu sebenarnya mulai pulih. Kamu gak lagi cuma ingin rebahan dan mengunci diri di kamar. Hanya saja, kamu kehilangan arah.

Kamu gak tahu apa yang harus dilakukan setelah ini. Hidupmu terasa seperti kapal yang mati mesin di tengah lautan, terombang-ambing oleh gelombang.

Kamu berharap bisa melihat rasi bintang dengan jelas, tetapi langit tertutup mendung tebal. Maka kalaupun kamu bisa mendayung, kamu tidak tahu harus mendayung kapalmu ke arah mana.

3. Butuh dukungan teman atau keluarga

7 Fase yang Wajar Dialami Saat Harus Mengganti MimpimuIlustrasi dukungan teman (unsplash.com/yasirslash)

Berbicara tentang mimpi sudah pasti itu sesuatu yang sangat berharga bagimu. Maka saat mimpi itu harus kandas, kesedihannya mungkin tak bisa kamu tanggung seorang diri.

Kamu membutuhkan penguatan dari orang-orang terdekatmu. Apabila mereka belum tahu akan apa yang terjadi padamu, kamu tergerak untuk menghubungi mereka dan menceritakannya.

Namun kalau mereka sudah tahu, mereka mencoba menularimu optimisme akan hari esok, terlepas dari apa pun yang terjadi saat ini. Walaupun dukungan mereka gak mengubah takdir pupusnya mimpimu, kamu akan tetap merasa jauh lebih baik.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Gak Butuh Support Orang Lain untuk Wujudkan Mimpi 

4. Mulai tenang dan memikirkan berbagai kesempatan yang bisa dicoba

dm-player
7 Fase yang Wajar Dialami Saat Harus Mengganti MimpimuIlustrasi memikirkan pilihan lain (unsplash.com/maite_one)

Berkat dukungan orang-orang di sekitarmu, semangatmu mulai timbul. Sekalipun seumpama baterai, semangatmu masih belum penuh, kamu mulai dapat memikirkan dengan jernih berbagai peluang yang ada.

Kamu gak lagi berkutat pada mimpi lamamu. Kamu telah menatap lurus ke depan meski rasa trauma akan kegagalan membuatmu agak ragu untuk memutuskan kesempatan yang hendak diambil.

5. Bekerja atau melakukan sesuatu dengan keterpaksaan demi tak hidup berpangku tangan

7 Fase yang Wajar Dialami Saat Harus Mengganti MimpimuIlustrasi bekerja dengan terpaksa (unsplash.com/steffenmaximilian)

Paham kok, sangat tidak mudah untuk move on dari mimpi lama yang terasa segalanya bagimu. Oleh sebab itu, sekalipun kamu telah menatap lurus pada masa depan, sulit bagimu untuk tiba-tiba menjalankan kegiatan baru dengan sukacita.

Bisa dibilang, di fase ini yang menjadi kekuatanmu hanyalah kesadaran bahwa hidupmu harus tetap berjalan dan berguna. Sementara berpangku tangan saja justru akan membuat hidupmu sia-sia.

Sekalipun terasa sekadar sebagai rutinitas yang belum bisa kamu nikmati, teruslah melakukan kesibukan barumu. Itu mencegah pikiranmu terbang ke mana-mana atau kamu kembali sedih mengingat mimpi lamamu.

6. Melihat titik cerah, ternyata suatu bidang menjanjikan juga bila ditekuni

7 Fase yang Wajar Dialami Saat Harus Mengganti MimpimuIlustrasi menekuni suatu bidang (unsplash.com/dohoanganh)

Inilah buah yang akan kamu petik dari kemauanmu untuk terus menggerakkan hidup walau mimpi pertama telah hancur berkeping-keping. Perlahan-lahan, kamu akan tercerahkan.

Kesibukan yang mulanya dilakukan dengan terpaksa sebatas untuk membunuh waktu ternyata menjanjikan masa depan yang baik untukmu. Maka rasa terpaksa berubah menjadi semangat untuk melakukannya dengan lebih bersungguh-sungguh.

Bisa juga, kegiatan itu mempertemukanmu dengan orang-orang baru atau peluang lain yang kembali mengubah jalan hidupmu. Mana pun yang terjadi padamu, di titik ini kamu telah memiliki mimpi baru untuk dikejar. Rasanya akan seperti terlahir untuk kali kedua.

7. Puas, bahagia, dan telah menerima jalan hidupmu

7 Fase yang Wajar Dialami Saat Harus Mengganti MimpimuIlustrasi puas dan bahagia (unsplash.com/varietou)

Pada akhirnya kamu membuktikan sendiri bahwa gagal berkali-kali bukan berarti selamanya kamu gak akan berhasil. Entah dengan satu mimpi atau ganti mimpi, kamu tetap punya jatah keberhasilan.

Bidang yang sekarang kamu geluti barangkali sangat berlainan dengan bidang yang menjadi mimpimu dahulu. Namun di sinilah kamu meraih kesuksesanmu. Kamu menjadi yakin telah berada di jalur yang tepat meski pernah tersesat.

Kamu tidak lagi menyesali mimpi lamamu yang tak terwujud dan justru bersyukur sebab semua pengalaman buruk itu mengantarkanmu pada takdir terbaikmu. Dengan jalan hidup yang gak mulus ini, kamu malah mampu menyemangati orang-orang yang sedang berada di fase 1. 

Bila mimpi pertamamu kandas, kamu harus berubah haluan. Kuatkan dirimu agar bisa sampai di fase terakhir, ya! Jangan terhenti di fase pertama atau kedua. Ayo, kamu pasti sanggup!

Baca Juga: 5 Pola Pikir yang Bisa Membuatmu Gagal dalam Memperjuangkan Mimpi

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya