Meski Rezeki Sudah Ada yang Mengatur, Jangan Begini Juga Ya! 

#IDNTimesLife Jangan jadikan pembenaran untuk bermalas-malas

Pasti kamu sudah sering kan, mendengar kalimat seperti sebagian judul di atas? Ya, rezeki memang sudah ada yang mengatur. Namun jangan menelannya mentah-mentah ya!

Sebab kalau gak berhati-hati, kamu malah bisa menjelma sosok yang pasif banget dan itu menghancurkan hidupmu. Sekalipun setiap orang sudah punya jatah rezeki masing-masing, kamu gak boleh berperilaku seperti di bawah ini.

1. Malasnya minta ampun karena yakin rezeki akan datang sendiri 

Meski Rezeki Sudah Ada yang Mengatur, Jangan Begini Juga Ya! Unsplash.com/jasonyoder

Duh, coba deh lihat lagi orang-orang di sekitarmu. Mereka yang sudah jauh lebih sukses daripada kamu, kaya raya, juga masih bekerja setiap hari kok. Gak malu kalau kamu bermalas-malas saja?

Gak mungkin juga kan, uang buat kamu mencukupi kebutuhan sehari-hari berjatuhan dari langit seperti hujan? Jadi, kamu harus tetap berusaha ya! Jemput rezekimu. Masih muda masa loyo?

2. Masih mau usaha sih, tetapi sekadarnya banget! 

Meski Rezeki Sudah Ada yang Mengatur, Jangan Begini Juga Ya! Unsplash.com/shaquzum

Ini sedikit lebih baik daripada poin sebelumnya. Namun ingat, cuma sedikit. Jadi gak seharusnya kamu lakukan. Soalnya, dengan usaha yang maksimal saja, untuk mendapatkan hasil yang memuaskan tetap butuh waktu.

Apalagi kalau usahamu cuma sekenanya? Bekerja kayak buat formalitas saja. Biar gak kelihatan menganggur dan harus menjawab pertanyaan banyak orang. Jangan begini ya! Curahkan seluruh kemampuan terbaikmu dalam pekerjaanmu.

3. Saban melihat orang kaya, kesal sama hidup yang terasa gak adil 

Meski Rezeki Sudah Ada yang Mengatur, Jangan Begini Juga Ya! Unsplash.com/ilienerwise

Justru karena hidup itu adil, kalau kamu gak menunjukkan totalitas dalam usahamu, kamu juga gak akan mendapatkan apa-apa. Cuma dapat capeknya. Sementara orang yang lebih kaya darimu, selain mungkin mendapat warisan, pasti juga bekerja jauh lebih keras dan cerdas daripada kamu.

dm-player

Ya, warisan dari orangtua juga bisa bikin orang kaya raya. Namun kalau gak diimbangi kemampuan mengelolanya, pasti bakal bangkrut juga. Gak bertahan lama. Jadi kalau dia kayanya awet, ketimbang iri dan merasa hidup gak adil, kamu belajar saja padanya. Biar ketularan!

Baca Juga: Bukan Nolak Rezeki, Tapi Tunda Punya Anak jika 5 Hal Ini Gak Terjamin!

4. Usaha mau, tetapi berfoya-foya karena yakin gak bakal bangkrut 

Meski Rezeki Sudah Ada yang Mengatur, Jangan Begini Juga Ya! Unsplash.com/aminsureal

Begini, lho. Meski rezeki sudah ada yang mengatur, hukum sebab akibat itu kental banget dalam kehidupan manusia. Jadi, sebelum hasil harus ada proses atau usahanya. Begitu pula soal pengeluaran.

Kalau kamu bisa berhemat dan mengatur keuanganmu dengan baik, sebagai hasilnya, hidupmu akan tercukupi. Semuanya aman-aman saja. Sebaliknya kalau hobimu berfoya-foya, sebesar apa pun jatah rezekimu sebenarnya, jangan heran kalau nanti keuanganmu tahu-tahu minus.

5. Jadi gak merasa perlu meningkatkan kemampuan diri 

Meski Rezeki Sudah Ada yang Mengatur, Jangan Begini Juga Ya! Unsplash.com/dadan25

Bahaya banget sih, kalau kamu berpikir kemampuanmu gak akan memengaruhi rezekimu. Hidupmu pasti gak maju-maju bahkan akan makin tertinggal. Kamu akan tergilas zaman, tergeser dari posisimu oleh orang-orang baru dengan kemampuan yang lebih baik.

Sebaliknya, makin cakap kamu di suatu bidang, tentu hasil kerjamu akan makin baik. Kamu jadi punya prestasi dan orang-orang akan memberimu kepercayaan lebih. Itu artinya, lebih banyak pintu rezeki akan terbuka untukmu.

Keyakinan bahwa rezeki sudah ada yang mengatur memang memberikan ketenangan. Kamu jadi gak perlu ngoyo dalam menjalani hidup dan gak gampang stres. Namun jangan sampai lengah ya!

Bagaimanapun, usahamu amatlah penting untuk mengubah nasibmu. Giatlah dalam berusaha daripada kelak hanya bisa menyesali malangnya nasibmu.

Baca Juga: Siap-siap Minta Traktir, 5 Shio Ini Diramal Punya Rezeki Melimpah 2021

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Berita Terkini Lainnya