5 Pantangan buat Kamu yang Ingin Bermental Kuat, Jangan Suka Ngeluh

2. Gampang merasa capek dalam memperjuangkan kehidupan sendiri

ilustrasi rasa lelah (pexels.com/3864819)

Untuk kehidupan sendiri, jangankan capek, kamu bahkan harus siap babak belur. Maksudnya, memperjuangkan kehidupan sendiri memang sudah menjadi kewajibanmu. Kecuali kamu gak sayang pada diri sendiri.

Kamu tidak bisa menyerahkan tugas itu pada siapa pun. Bahkan tidak pada saudara-saudaramu sebab mereka semua punya tugas yang sama pada diri sendiri. Jadi, secapek-capeknya, nikmati saja.

Toh, semua hasilnya juga buat dirimu. Bila memperjuangkan kehidupan sendiri saja gampang capek, kamu gak akan mampu menjadi sandaran bagi siapa pun termasuk pasangan dan anak-anakmu kelak.

Baca Juga: 5 Pelajaran Berharga di Balik Rasa Lelah ketika Kamu Sedang Berjuang

3. Terlalu mengharapkan dukungan dari orang lain

ilustrasi lelah dan menyerah (pexels.com/mikoto)

Bayangkan ini sebagai sebuah kereta api. Orang-orang yang mendukungmu ialah rangkaian gerbongnya. Namun sepanjang apa pun rangkaian gerbong itu, tetap tidak akan bergerak kalau tak ada lokomotifnya.

Siapa lagi yang menjadi lokomotifnya jika bukan dirimu? Maka dari itu, salah besar apabila kamu menggantungkan diri pada dukungan orang lain. 

Dukungan mereka dalam hidupmu memang penting agar kamu tambah bersemangat dalam memperjuangkan apa saja. Namun apa pun yang terjadi, kamulah penentunya. 

Tidak didukung oleh satu orang pun bukan masalah bila kamu sanggup memotivasi diri sendiri. Jadi, jangan lagi menjadikan minimnya dukungan dari orang-orang di sekelilingmu sebagai pembenaran atas loyonya kamu dalam menjalani hidup, ya!

4. Suka mengeluh dan berpangku tangan

ilustrasi seorang pria (pexels.com/evelina-zhu-3179888)

Tidak pernah ada ceritanya mengeluh dapat betul-betul mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik. Beberapa kali, keluhanmu mungkin berhasil mengundang simpati orang.

Mereka jadi mengulurkan tangan padamu. Akan tetapi, ini tidak akan terjadi terus-menerus. Bahkan orang yang paling pemurah pun lama-kelamaan bakal berpikir ulang untuk kembali membantumu.

Kesukaanmu mengeluh menunjukkan kamu hanya suka dikasihani dan terlalu menggantungkan harapan pada orang lain. Lihat saja, seiring dengan makin seringnya kamu mengeluh, kamu pasti juga makin malas-malasan dalam berusaha.

5. Membenci keberhasilan orang lain

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/renthel-cueto-3159246)

Semua orang berhak untuk berhasil sejauh ada usaha. Kalau orang lain lebih cepat mencapai keberhasilannya daripada kamu atau ia seperti tak pernah gagal, cari tahu penyebabnya.

Apakah kamu sudah berusaha sebaik bahkan lebih keras dan cerdas darinya? Apakah kamu juga telah berdoa setiap waktu karena itu pun bagian dari usaha?

Jangan-jangan, selama ini orang lain juga kerap mengalami kegagalan, bahkan lebih sering daripada kamu. Hanya saja, mereka tak mengeluhkannya sehingga kamu tidak mengetahuinya.

Dengan menjauhi kelima hal di atas, sangat mungkin untuk kamu dapat memiliki mental yang kuat. Kamu gak akan lagi gampang gentar ketika menghadapi kerasnya hidup.

Baca Juga: 5 Rasa Malas Ini Baik untuk Kesehatan Mental, Gak Melulu Buruk