5 Pelajaran dari Ditinggalkan Teman saat Berjuang, Jadikan Kamu Hebat

Jangan terlalu dipikirkan ya!

Ketika kamu berjuang, pasti ada harapan teman-teman akan selalu ada buatmu. Mereka menjadi salah satu sumber semangatmu dalam memperjuangkan sesuatu.

Namun kenyataannya, sebagian dari mereka justru perlahan-lahan meninggalkan kamu. Semoga kepergian mereka gak menurunkan semangatmu, ya. Lekaslah beradaptasi dengan keharusan buat berjuang sendiri.

Jangan pula terlampau menyalahkan mereka dan belajarlah memaklumi. Ambil pelajarannya sebagai berikut.

1. Prosesmu panjang sehingga tak semua orang mampu bersabar di sisimu

5 Pelajaran dari Ditinggalkan Teman saat Berjuang, Jadikan Kamu Hebatilustrasi pria bersedih (pexels.com/Timur Weber)

Kamu saja kadang merasa bosan dengan proses yang harus dilalui. Apalagi orang lain yang menyaksikannya. Film yang terlalu panjang akan gagal menahan seluruh penontonnya tetap di tempat masing-masing.

Bahkan seandainya kamu yang di posisi mendampingi orang lain berproses, dirimu barangkali juga sama tak sabarnya. Hindari meminta hal-hal yang kamu sendiri tidak mampu memberikannya pada orang lain. Dengan atau tanpa ditemani oleh orang lain, tetaplah berjuang.

2. Ambil sisi baiknya yaitu kamu dapat lebih fokus dalam kesendirian

5 Pelajaran dari Ditinggalkan Teman saat Berjuang, Jadikan Kamu Hebatilustrasi mini catur (pexels.com/Karolina Grabowska)

Makin berat perjuanganmu, makin kamu perlu berkonsentrasi. Semangat dari orang lain bukannya gak penting. Akan tetapi, fokusmu pada sesuatu yang tengah diperjuangkan lebih utama. Kalau kamu selalu dikelilingi teman-teman, nanti dirimu cuma sibuk berkeluh kesah.

Sulit untukmu menahan diri dari kesukaan bercerita segala hal terkait perjuanganmu. Soalnya dengan begitu, kamu mendapatkan lebih banyak perhatian dan semangat. Namun kekurangannya adalah tanpa sadar dirimu membuang banyak waktu.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Terjebak Relasi Pertemanan Manipulatif

dm-player

3. Bisa pula mereka hanya memberimu ruang untuk bertumbuh

5 Pelajaran dari Ditinggalkan Teman saat Berjuang, Jadikan Kamu Hebatilustrasi seorang pria (pexels.com/Shazard R.)

Kamu tidak menyadari pentingnya sendiri sejenak agar dapat berkonsentrasi dalam berjuang. Namun, kawan-kawanmu lebih mengerti apa yang sesungguhnya dirimu butuhkan buat sekarang. Kehadiran mereka di dekatmu boleh jadi malah merugikanmu.

Ibaratnya, apabila kamu ingin tanamanmu tumbuh dengan optimal, harus ada jarak yang cukup antartanaman. Begitu pula dirimu memerlukan ruang untuk bertumbuh. Teman-teman bukannya meninggalkanmu. Mereka cuma ingin kamu lebih bebas dalam mengembangkan potensi diri.

4. Sama sepertimu, mereka pun harus memperjuangkan sesuatu

5 Pelajaran dari Ditinggalkan Teman saat Berjuang, Jadikan Kamu Hebatilustrasi perempuan sedih (pexels.com/Christina Chekhomova)

Tentu kamu akan cukup sering disergap subjektivitas. Dirimu merasa bahwa perjuanganmu jauh lebih berat daripada perjuangan kawan-kawan. Maka dari itu, mereka seharusnya lebih menunjukkan dukungannya padamu.

Seperti apa pun pandanganmu atas tingkat kesulitan dalam perjuanganmu serta orang lain, intinya mereka juga harus berjuang. Kamu kudu lebih mandiri dan siap kalau orang lain gak selalu ada untukmu. Luaskan juga pandanganmu terkait arti menemanimu berjuang. Itu tak hanya berarti orang lain diam di sampingmu, tapi dapat pula kalian sama-sama berjuang untuk kehidupan masing-masing.

5. Teman-temanmu terseleksi

5 Pelajaran dari Ditinggalkan Teman saat Berjuang, Jadikan Kamu Hebatilustrasi duduk sendiri (pexels.com/MBARDO .)

Jika kamu merasa kecewa sekali karena perginya beberapa orang dekatmu membuktikan mereka cuma mau masa senang bersamamu, tariklah napas lega. Kini kamu mengerti hal itu berkat pengalamanmu ditinggalkan oleh mereka. Tak semua orang yang disebut sebagai kawan bakal mampu menemanimu dalam suka dan duka.

Tidak sedikit kok, teman yang cuma mau bersenang-senang denganmu dan gak peduli pada apa pun yang lagi dirimu upayakan. Kawan model begini sebaiknya tak menempati lingkaran pertemanan yang paling dekat denganmu. Kamu dapat mengganti posisinya dengan orang lain yang sikap setia kawannya lebih teruji.

Seiring waktu kamu bakal lebih sering berjuang sendirian. Walaupun terasa berat di awal, lama-kelamaan dirimu pun akan terbiasa. Kemampuanmu dalam berjuang serta menyemangati diri pasti meningkat jika tidak terlalu bergantung pada dukungan orang lain.

Baca Juga: 5 Keuntungan Membatasi Circle Pertemanan Dekat, Terasa Lebih Tenang

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya