5 Pentingnya Konsistensi dalam Berkarya, Mood Harus Dibangun

#IDNTimesLife Jangan kalah oleh rasa malas atau pesimisme

Salah satu rintangan dalam berkarya secara konsisten ialah mood-mu sendiri. Kalau kamu lagi gak mood, rasanya tak mampu melakukan apa-apa lagi. Bahkan komitmen buat menyelesaikan karya yang baru setengah jadi pun melemah.

Masalahnya, jika kamu selalu kalah oleh mood-mu, kemungkinan besar kamu akan selamanya berhenti berkarya. Mood itu harus dibangun agar konsistensimu dalam berkarya selalu terjaga.

Berikut lima alasan kenapa menjaga konsistensi dalam berkarya menjadi penting. Siap-siap melanjutkan proyekmu yang terbengkalai, ya!

1. Kalau berhenti nanti sukar untuk memulai kembali

5 Pentingnya Konsistensi dalam Berkarya, Mood Harus Dibangunilustrasi fokus berkarya (pexels.com/Anastasiya Vragova)

Nah, kamu pasti sudah merasakannya sendiri. Tadinya, kamu berhenti hanya untuk beristirahat. Namun, lama-kelamaan masa vakummu terus memanjang. 

Sampai kamu tak tahu lagi bagaimana harus kembali berkarya. Pikiran terasa beku dan kamu tak mampu menemukan ide. Bila pun kamu punya ide, rasanya tak ada satu saja yang layak untuk dieksekusi.

Padahal, sebenarnya itu tidak lebih dari perasaanmu saja. Semua ide tetap dapat diubah menjadi karya. Dengan catatan kamu tak buru-buru pesimis dengan hasilnya nanti.

2. Konsisten berkarya sama dengan terus berlatih

5 Pentingnya Konsistensi dalam Berkarya, Mood Harus Dibangunilustrasi menulis (pexels.com/Anete Lusina)

Latihan itu penting. Kamu dapat melihat pentingnya latihan pada atlet-atlet dunia. Berkali-kali memenangi kejuaraan saja tak membuat mereka berhenti berlatih. 

Artinya, makin kamu merasa karyamu belum seberapa, makin kamu harus getol dalam berkarya. Itulah caramu melatih diri. Wajar kok, kalau kadang kamu merasa capek atau tak mengalami kemajuan yang berarti.

Namun, melihat hasil dari latihan itu memang gak bisa dari hari ke hari. Kemajuannya baru akan tampak jelas bila kamu konsisten berkarya dari tahun ke tahun. Jadi, jangan berhenti, ya!

Baca Juga: 5 Bukti Kamu adalah Sosok Berkarakter Kuat, Selalu Konsisten! 

3. Peluang memperoleh penghasilan yang cukup dari karyamu menjadi besar

dm-player
5 Pentingnya Konsistensi dalam Berkarya, Mood Harus Dibangunilustrasi fokus berkarya (pexels.com/cottonbro)

Perkara cuan yang tak segera mengikuti karya adalah salah satu penurun semangatmu. Benar, kan? Ini dialami oleh banyak orang, kok. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya memilih banting setir.

Pertanyaannya, sudahkah kamu konsisten dalam berkarya selama bertahun-tahun? Jika masih hitungan bulan apalagi minggu, jangan kaget kalau hasilnya masih jauh dari impian.

Secara skill saja mungkin kamu masih kurang. Sekali lagi, ini bukan sinyal buat kamu berhenti. Justru harus terus maju sampai kamu memperoleh penghasilan seperti yang diinginkan dari karya-karyamu itu. Pokoknya, pantang menyerah sebelum cuan maksimal!

4. Sebagai panggilan jiwa, melakukannya memberikan kepuasan batin

5 Pentingnya Konsistensi dalam Berkarya, Mood Harus Dibangunilustrasi bekerja di luar ruangan (pexels.com/Felicity Tai)

Ketika kamu lagi capek-capeknya berkarya dan hasilnya gak kunjung sesuai dengan ekspektasi, kamu pasti merasa berhenti adalah yang terbaik. Akan tetapi, bila berkarya menjadi panggilan jiwamu, suatu saat kamu bakal menyesalinya.

Penyebabnya, berhenti berkarya ternyata lebih menyiksamu. Kepuasan hidupmu menurun dan kamu merasa iri pada orang-orang yang teguh dalam berkarya. Ternyata, tidak semua hal di dunia ini perkara uang, kan?

5. Daripada capek menjelaskan tentang dirimu, biarkan orang mengenal kamu melalui karya-karyamu

5 Pentingnya Konsistensi dalam Berkarya, Mood Harus Dibangunilustrasi fokus berkarya (pexels.com/George Milton)

Setiap orang sebenarnya punya kebutuhan untuk dikenal oleh orang lain. Bukan sebatas nama, alamat, atau siapa saja keluarganya. Namun juga cara pandangnya tentang berbagai hal, kemampuan-kemampuannya, hal-hal yang disukai dan tidak disukainya, serta banyak lagi.

Bila kamu akan menjelaskan yang sebanyak itu pada orang lain, tak ada yang mau mendengarnya. Terlalu panjang dan mungkin saja kamu cuma berbual. Akan tetapi jika kamu punya banyak karya, hampir semua tentang dirimu sudah menjadi nyawa dari karya itu.

Kamu tidak perlu lagi repot-repot mendefinisikan dirimu. Orang lain pun lebih nyaman karena karyamu dapat mereka nikmati atau gunakan. Karyamu adalah penjelasan tentang siapa kamu dengan cara yang paling ringkas dan bermanfaat.

Bicara konsistensi dalam berkarya bukan artinya kamu tidak boleh merasa capek, bosan, dan mengambil jeda. Berkarya secara konsisten sesimpel kamu tetap menghasilkan karya secara berkala dan bukan berhenti total atau hanya berkarya ketika kamu ingin.

Di dalam konsistensi ada kedisiplinan dan rasa tanggung jawab atas apa pun yang dikerjakan. Jadi, menunggu mood yang sesuai untuk berkarya bukanlah cara membangun konsistensi. Tak jarang kamu benar-benar harus memaksakan diri. 

Baca Juga: 5 Manfaat dari Hobi Menulis yang Jarang Diketahui, Perhatikan!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya