5 Penyebab Capek Pikiran, Mengistirahatkan Badan Belum Cukup

Kamu perlu teman bicara dan sikap agak masa bodoh

Lelah pikiran memang memengaruhi keadaan fisik. Kamu akan merasa kurang sehat dan lesu. Akan tetapi, makan dan tidur yang cukup pun tak memperbaiki keadaanmu.

Selain kondisi tubuh tetap terasa kurang fit, pikiran juga penuh sesak. Kenali kemungkinan penyebabnya sehingga kamu dapat belajar mengatasinya dengan tepat. Lelah pikiran yang terus dibiarkan bisa menimbulkan gangguan mental dan kesehatan fisik yang serius. Berikut penyebab pikiranmu terasa capek.

1. Belajar terlalu keras

5 Penyebab Capek Pikiran, Mengistirahatkan Badan Belum Cukupilustrasi capek pikiran (pexels.com/Sarah Dietz)

Misalnya, ketika kamu mendekati waktu ujian sekolah dan seleksi masuk perguruan tinggi. Keinginan untuk lulus ujian membuatmu belajar ekstra keras. Kamu sama sekali tak memberi waktu istirahat yang cukup buat diri sendiri.

Tiada hari tanpa belajar. Kamu terlalu sering belajar hingga larut malam. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, kegiatan utamamu hanyalah belajar. Sebaiknya, kamu tetap mengalokasikan waktu yang memadai buat rehat.

2. Tekanan pekerjaan

5 Penyebab Capek Pikiran, Mengistirahatkan Badan Belum Cukupilustrasi capek pikiran (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk kamu yang gak lagi di fase pelajar atau mahasiswa, masalah pekerjaan kadang menjadi penyebab lelah pikiran. Target yang ditetapkan tempat kerjamu mungkin sangat tinggi. Belum lagi berbagai tanggung jawab yang dibebankan padamu.

Konflik antar teman juga bisa menambah permasalahan. Begitu pula atasan yang tidak memedulikan suara anak buah. Energimu terkuras cuma buat memikirkan pekerjaan.

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Pikiran Kotor untuk Kesehatan Mental

3. Cemas akan masa depan

5 Penyebab Capek Pikiran, Mengistirahatkan Badan Belum Cukupilustrasi capek pikiran (pexels.com/Stella Shvetsova)
dm-player

Masa depan yang tidak menentu bisa bikin kamu overthinking. Utamanya ketika usiamu masih antara 20 sampai 25 tahun. Krisis usia seperempat abad membuatmu serba gak nyaman dalam menjalani hidup.

Ada rasa tidak percaya diri dengan keadaanmu saat ini. Juga ketidaktahuan akan seperti apa kehidupanmu beberapa tahun dari sekarang. Kamu merasa sulit untuk membuatnya lebih baik sehingga takut selamanya hidup dalam kesuraman.

4. Minimnya penghasilan dan banyaknya tanggungan

5 Penyebab Capek Pikiran, Mengistirahatkan Badan Belum Cukupilustrasi capek pikiran (pexels.com/Timur Weber)

Buat kamu yang sudah berkeluarga atau menjadi tulang punggung keluarga untuk orangtua dan saudara-saudara, hal ini memang rentan bikin stres. Penghasilanmu gak bisa dinaikkan dengan cepat, sedangkan kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggunganmu juga tak mungkin direm.

Kalau situasinya seperti ini, lebih baik kamu mengomunikasikannya dengan anggota keluarga. Orang-orang yang sudah cukup besar mesti membantumu untuk mencari uang. Ini lebih efektif dan adil ketimbang cuma kamu yang pontang-panting menafkahi semua orang.

5. Memikirkan orang-orang terdekat

5 Penyebab Capek Pikiran, Mengistirahatkan Badan Belum Cukupilustrasi capek pikiran (pexels.com/Sami Abdullah)

Walaupun secara finansial mereka tidak membebanimu, bukan berarti kamu bebas dari capek pikiran. Kamu masih bisa stres karena mengkhawatirkan orangtua yang sedang sakit atau saudara yang punya masalah serius.

Meski mereka tidak mengeluh secara langsung padamu, kamu tetap kepikiran terus. Apalagi kalau dirimu menjadi tempat curhat mereka. Kehidupan pribadimu tidak ada yang kurang, tetapi pikiran rasanya capek.

Meski bukan penyakit, lelah pikiran jangan dibiarkan berlama-lama. Bukan cuma kebahagiaanmu yang berkurang gara-gara pikiran gak fresh. Produktivitasmu pun dapat terus menurun. 

Kamu perlu belajar untuk tidak memikirkan segalanya atau berlebihan dalam memikirkan sesuatu. Agak masa bodoh bisa menyelamatkan mentalmu. Jangan lupa untuk memiliki teman bicara supaya pikiranmu tak terlalu penuh.

Baca Juga: 5 Cara Pikiran Tetap Fokus dengan Cepat saat Lelah

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya