5 Peribahasa tentang Kekayaan, Pelajari biar Makin Bijaksana Atur Uang

Hindari punya sifat serakah ya

Menjadi orang kaya memang cita-cita semua orang, ya? Paling tidak, gak ada orang yang sengaja membangun mimpi untuk hidup dalam kesulitan ekonomi. Hanya saja, jalan menjadi kaya memang tidak mudah.

Ada banyak sekali faktor yang membuat kekayaan orang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu pun perlu terus mengartikan ulang kekayaan yang sesungguhnya agar tak melulu tentang total harta benda yang dimiliki.

Nah, lima peribahasa di bawah ini cocok sekali untuk mencerahkan pikiranmu mengenai kekayaan. Yuk, langsung saja dipelajari agar kamu terhindar dari sikap boros  atau terlalu mencemaskan kondisi keuanganmu.

1. Gajah mati, tulang setimbun

5 Peribahasa tentang Kekayaan, Pelajari biar Makin Bijaksana Atur Uangilustrasi lansia yang kaya (pexels.com/Ron Lach)

Ada orang mati meninggalkan banyak utang yang harus diselesaikan oleh ahli warisnya. Namun, tak sedikit pula yang mewariskan banyak harta pada anak-anaknya. Yang terakhir inilah yang seperti peribahasa 'gajah mati, tulang setimbun'.

Artinya, orang kaya yang meninggal dunia akan mewariskan banyak harta. Apabila kelak kamu memperoleh harta warisan yang tak sedikit, kamu wajib bersyukur sebab tak semua orang merasakannya. Gunakanlah dengan bijaksana supaya tak habis begitu saja.

Kalaupun orangtuamu tak meninggalkan harta sepeser pun, berterima kasihlah pada mereka karena telah mendidikmu dengan baik. Juga jangan lantas julid pada orang yang kaya karena warisan. Itu memang sudah menjadi haknya sebagai anak orang kaya, kan?

2. Ringan tulang, berat perut

5 Peribahasa tentang Kekayaan, Pelajari biar Makin Bijaksana Atur Uangilustrasi bekerja di kafe (pexels.com/Kampus Production)

Pernah gak sih, kamu khawatir sekali mengenai rezekimu di esok hari? Kalau-kalau gak ada uang buat makan atau bayar kos-kosan.

Redakan kegelisahanmu dengan selalu mengingat peribahasa ini yang berarti siapa pun yang rajin bekerja pasti akan mendapatkan rezekinya. Jadi, kamu tinggal memastikan diri untuk selalu berusaha.

Jangan gengsi buat melakoni pekerjaan apa pun asal halal, meski beberapa orang mungkin mengejekmu. Juga jangan bermalas-malasan sebab itu dapat memutuskan aliran rezekimu. Kamu menjadi dipecat, misalnya.

Baca Juga: 5 Tips Bijak Mengelola Keuangan untuk Milenial agar Hidup Lebih Mapan 

3. Emas berpeti, kerbau berkandang

dm-player
5 Peribahasa tentang Kekayaan, Pelajari biar Makin Bijaksana Atur Uangilustrasi menghitung uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Nah, kalau peribahasa yang satu ini maknanya ialah setiap harta benda harus disimpan baik-baik di tempatnya masing-masing. Bukan sekadar uang disimpan di dompet, melainkan terkandung arti yang lebih dalam yaitu kamu akan menggunakannya untuk apa saja?

Contoh, setelah kamu berhasil mengumpulkan cukup banyak uang, apakah kamu hanya akan menumpuknya di tabungan atau mulai berinvestasi saham maupun properti?

Dengan begitu berinvestasi, uangmu tak hanya tidak hilang melainkan dapat bertambah seiring waktu.

4. Padi sekepuk hampa, emas seperti loyang, kerbau sekandang jalang

5 Peribahasa tentang Kekayaan, Pelajari biar Makin Bijaksana Atur Uangilustrasi orang yang tampak kaya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah kamu sering tertipu oleh penampilan orang? Dia terlihat kaya, tetapi ternyata semua barang yang digunakannya bukanlah miliknya seperti hasil meminjam atau milik majikannya.

Orang seperti inilah yang dimaksud dalam peribahasa 'padi sekepuk hampa, emas seperti loyang, kerbau sekandang jalang'. Makanya, lain kali kamu harus lebih berhati-hati. Jangan menilai orang hanya dari penampilannya. Apalagi sampai membedakan perlakuan antara orang yang penampilannya mewah dengan orang yang sederhana.

Kalau kamu salah mengira dan telanjur membuat orang yang sederhana amat tersinggung, kamu rugi sendiri!

5. Seperti anjing menggonggong tulang

5 Peribahasa tentang Kekayaan, Pelajari biar Makin Bijaksana Atur Uangilustrasi orang yang sangat kaya (pexels.com/cottonbro)

Berusaha untuk memiliki kehidupan yang lebih baik termasuk dari segi finansial tentu sudah seharusnya dilakukan oleh siapa pun. Namun, jangan sampai kamu malah jatuh dalam sifat tamak atau serakah. Nanti kamu sesuai dengan peribahasa seperti anjing menggonggong tulang.

Kamu tidak pernah puas dengan apa-apa yang telah dimiliki. Akibatnya, harta sebukit pun belum membuatmu bahagia. Kamu ingin harta segunung. Akan tetapi setelah harta segunung berhasil dimiliki, kamu kembali menginginkan harta selautan. Gak ada habisnya!

Adalah sifat manusia untuk tertarik pada kekayaan. Hanya saja, jaga diri agar kekayaan tak sampai membutakanmu, ya! Sebab kekayaan memengaruhi kebahagiaan, tetapi bukan penentunya.

Baca Juga: 5 Pedoman Keuangan yang Salah Kaprah dan Menyesatkan  

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya