6 Rasa Malu yang Gak Tepat, Menyusahkan Diri Sendiri

#IDNTimesLife Yuk, belajar lebih berani!

Masih punya rasa malu itu bagus. Artinya, kamu orang yang paham etika. Hanya saja, bisa berakibat buruk juga bila rasa malumu telah berlebihan dan penyebabnya gak tepat.

Kamu malu untuk hal-hal yang seharusnya gak membuatmu malu. Atau boleh merasa malu, tetapi sedikit saja. Seperti rasa malu di bawah ini.

1. Malu membuka obrolan

6 Rasa Malu yang Gak Tepat, Menyusahkan Diri SendiriIlustrasi malu berkenalan (unsplash.com/cristina_gottardi)

Jangankan sama orang yang belum dikenal, sama saudara atau teman sendiri pun kamu begitu. Kalau gak terlebih dahulu diajak bicara, kamu diam saja. Gak heran kalau kamu susah akrab dengan siapa pun.

Bahkan orang-orang sampai mengira kamu itu sombong, gak ingin bergaul dengan mereka. Di lingkungan baru, kamu benar-benar sulit beradaptasi dan diterima oleh orang-orang lama. Gak ramah, sih!

2. Malu mengakui kesalahan dan meminta maaf

6 Rasa Malu yang Gak Tepat, Menyusahkan Diri SendiriIlustrasi malu dan tertekan (unsplash.com/hellojiro)

Sadar telah melakukan kesalahan memang bisa bikin siapa pun merasa malu. Biasanya ini terjadi jika kesalahannya terlalu konyol, seharusnya bisa melakukan sesuatu dengan jauh lebih baik, atau terjadi di depan orang banyak.

Namun jika kamu terlalu malu untuk mengakuinya, menolak minta maaf, bahkan menimpakan kesalahan pada orang lain; kamu malah akan mendapatkan cap buruk. Kamu dinilai gak bertanggung jawab dan gak punya nyali.

Baca Juga: 6 Sebab Sifat Pemalu dan Pendiam Bukan Halangan untuk Sukses

3. Malu karena sering gagal dalam usahamu mencapai kesuksesan

6 Rasa Malu yang Gak Tepat, Menyusahkan Diri SendiriIlustrasi malu dan putus asa (unsplash.com/tobolenkoph)

Beberapa orang di sekitarmu mungkin terlalu menyoroti kegagalanmu. Mereka menjadikannya bahan pembicaraan yang gak ada habisnya bahkan mengolok-olokmu.

Di tengah krisis kepercayaan diri, kamu perlu ingat bahwa gak ada seorang pun yang tahu berapa banyak ia harus mengalami kegagalan sampai akhirnya berhasil. Jadi, semangatmu gak boleh kendur.

dm-player

Mungkin saja keberhasilanmu sudah dekat sekali. Tentunya asal kamu gak memilih berhenti hanya karena malu telah gagal untuk ke sekian kalinya.

4. Malu bergaya hidup sesuai kemampuan

6 Rasa Malu yang Gak Tepat, Menyusahkan Diri SendiriIlustrasi kesedihan (unsplash.com/eugenenes)

Padahal kalau kamu bergaya hidup melebihi kemampuan, siapa yang repot? Kamu sendiri, kan? Makanya, gak usah menyiksa diri sendiri deh.

Teman-teman sejati gak akan meninggalkan atau mengejekmu cuma karena gaya hidupmu berbeda dari mereka. Gak perlu lagi memaksakan kemampuan keuanganmu demi terlihat keren dan diterima di lingkungan pergaulan yang penuh kepalsuan.

5. Malu menyatakan gagasan dan perasaanmu

6 Rasa Malu yang Gak Tepat, Menyusahkan Diri SendiriIlustrasi perempuan di balkon (unsplash.com/lbob)

Satu sisi, kamu yakin gagasanmu cukup cemerlang. Namun di sisi lain, kamu gak percaya diri buat mengungkapkannya baik secara lisan maupun langsung dalam bentuk karya. Padahal, gagasan atau karyamu bisa sangat berguna buat banyak orang.

Begitu juga soal perasaan. Memang sih, gak semua isi hatimu perlu disampaikan pada orang lain. Akan tetapi jika kamu gak pernah mengungkapkannya, bagaimana orang lain akan bisa memahamimu?

6. Malu mengakui ketidaktahuanmu

6 Rasa Malu yang Gak Tepat, Menyusahkan Diri SendiriIlustrasi rasa tertekan (unsplash.com/nkalil)

Kamu takut seketika dicap bodoh atau kurang update. Padahal di dunia yang sekompleks ini, wajar ada banyak hal yang belum kamu ketahui. Daripada sok tahu malah keliru, kan?

Sedang bila kamu mengakui ketidaktahuanmu, orang lain pasti akan lebih mudah memaklumimu jika kamu melakukan kesalahan. Mereka juga akan memberitahumu hal-hal yang perlu untuk diketahui.

Dari keenam rasa malu di atas, mana yang masih sering kamu alami? Semoga habis ini kamu gak begitu lagi dan menjadi lebih percaya diri, ya!

Baca Juga: 7 Manfaat Terbiasa Hidup Sederhana, Gak Usah Malu

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya