5 Rasa Malu saat Menganggur, Jadikan Motivasi agar Tetap Produktif

Rasa senang setelah diwisuda ternyata tak lama

Kondisi menganggur itu berat, sepakat? Baik menganggur setelah lulus kuliah atau gara-gara kehilangan pekerjaan, semuanya sulit dilalui.

Beberapa bulan pertama barangkali seseorang masih baik-baik saja. Ada rasa optimis bahwa sebentar lagi dirinya akan mendapatkan pekerjaan. Namun, ketika itu tidak kunjung terjadi, ia bakal mulai pesimis serta merasa malu pada siapa pun.

Saking malunya, orang yang menganggur cenderung menarik diri dari pergaulan. Emosinya juga menjadi tidak stabil hingga kehilangan semangat hidup. Yuk, pahami lima rasa malu berikut ini yang ditanggung oleh orang yang cukup lama tidak bekerja, padahal sangat menginginkannya. Apakah kamu sendiri tengah mengalaminya?

1. Malu pada teman seangkatan yang sudah bekerja

5 Rasa Malu saat Menganggur, Jadikan Motivasi agar Tetap Produktifilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Anna Shvets)

Teman satu angkatan ketika berkuliah menjadi standar pencapaiannya. Dia gak bisa mengabaikan kabar tentang kawan-kawan yang sudah diterima bekerja di berbagai tempat. Kian banyak teman yang telah bekerja dan kantornya mentereng, kian ia merasa malu.

Beban psikisnya bertambah apabila mereka yang lekas mendapatkan pekerjaan justru gak sepintar dirinya saat berkuliah. Mereka tentu juga memantau perkembangannya sekarang. Di mana mahasiswa yang paling cemerlang di kampus akhirnya bekerja?

Kuatnya rasa malu bisa membuatnya enggan berhubungan lagi dengan teman-teman semasa kuliah. Sedekat apa pun mereka dahulu, kini dia terus menjauh agar fakta bahwa ia masih menganggur tak diketahui. Jangankan hadir di acara reuni, chat dari teman lama pun tidak dibalasnya.

2. Malu pada tetangga yang melihatnya luntang-lantung

5 Rasa Malu saat Menganggur, Jadikan Motivasi agar Tetap Produktifilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Min An)

Dengan kondisi tidak bekerja, seseorang tentu menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan berada di rumah. Kalaupun ia bepergian, jelas tampak tak seperti orang yang bergegas untuk bekerja.

Tetangga mustahil gak mengetahui statusnya sebagai pengangguran. Mereka bahkan dapat langsung menanyakannya pada orangtuanya atau justru orangtua sendiri yang menceritakannya pada tetangga.

Dengan atau tanpa ada cibiran, orang yang menganggur beberapa bulan akan merasa tidak nyaman dengan orang-orang di sekitar tempat tinggalnya. Rasanya, setiap saat semua mata tertuju padanya.

Padahal, boleh jadi itu cuma bayangannya yang dipenuhi ketakutan dan rasa minder. Tetangga yang gak banyak bicara saja sudah membuatnya malu, apalagi tetangga yang cerewet soal status penganggurannya. Dia mungkin tambah menyembunyikan diri di kamarnya dan enggan keluar rumah.

Baca Juga: 5 Cara Beradaptasi di Tempat Kerja Saat Lama Menganggur, Jangan Panik!

3. Malu pada orangtua yang masih harus menafkahinya

dm-player
5 Rasa Malu saat Menganggur, Jadikan Motivasi agar Tetap Produktifilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ia mungkin gak terlalu malu bila orangtuanya masih cukup muda, kuat, serta kariernya bagus. Namun, andai orangtuanya sudah lansia, sakit-sakitan, dan pekerjaannya keras, tentu ada perasaan dirinya tidak lebih dari beban keluarga. Seharusnya, dia yang masih muda dan sehat bergantian menafkahi orangtua. 

Meski rasa malu ini menyiksanya, sisi positifnya adalah dia sadar akan kewajibannya pada orangtua yang makin lemah. Bukan ia malah santai saja terus dibiayai oleh orangtua bahkan menjadi malas bekerja. Negatifnya, dia bisa terlalu menyalahkan diri.

Padahal, gak semua hal yang terjadi di dunia ini berada dalam kendalinya. Ini sebabnya penting buat orang yang telah bekerja menyiapkan dana darurat. Supaya ketika ia kehilangan pekerjaan tidak otomatis kembali menjadi tanggung jawab orangtua.

4. Malu pada orang dengan tingkat pendidikan tak setinggi dirinya

5 Rasa Malu saat Menganggur, Jadikan Motivasi agar Tetap Produktifilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Ron Lach)

Kebahagiaan setelah menyelesaikan kuliah ternyata tidak bertahan lama. Dia segera dihadapkan pada sulitnya mencari pekerjaan sesuai latar belakang kuliahnya. Orang-orang di sekitarnya biasanya suka membandingkannya dengan orang lain yang tingkat pendidikannya lebih rendah dan sudah bekerja.

Menurut mereka, ia seharusnya lebih cepat bekerja dan memperoleh posisi serta gaji yang lebih tinggi dibandingkan orang berpendidikan di bawahnya. Ucapan seperti ini membuatnya sangat malu. Pendidikan yang telah susah-susah ditempuh bisa tampak sia-sia karena dipakai buat mencari pekerjaan pun tidak dapat.

Walaupun idealnya tingkat pendidikan yang lebih baik memudahkan seseorang dalam mencari pekerjaan, masih banyak faktor yang memengaruhi. Misalnya, orang dengan pendidikan kurang biasanya mau bekerja apa saja, sedangkan lulusan perguruan tinggi lebih pemilih. Pun ketika ia masih menimba ilmu di bangku kuliah, orang lain telah mulai bekerja sehingga pengalaman mereka lebih banyak.

5. Malu pada pasangan dan keluarganya

5 Rasa Malu saat Menganggur, Jadikan Motivasi agar Tetap Produktifilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Timur Weber)

Baik seseorang sudah menikah atau baru berpacaran, tetap saja ia merasa gak percaya diri jika tak punya pekerjaan. Apalagi seorang laki-laki yang konon harga dirinya terletak pada pekerjaan. Ketika jalan bareng saja, ia tak lagi bisa membayari dan malah dibayari pasangannya.

Sekalipun pasangannya tidak pernah mengeluh, dia tetap merasa gak berdaya. Ia tidak mampu membahagiakan pasangan karena untuk itu dibutuhkan uang. Rasa malu ini menjadi-jadi begitu dia berhadapan dengan keluarga besar pasangan.

Ia dapat merasa gak lagi punya muka di depan mereka. Jika masih sebatas berpacaran, ada kekhawatiran hubungan mereka tak bakal direstui. Sedang apabila mereka sudah menikah, jangan-jangan sebentar lagi pasangan diminta keluarganya buat bercerai saja.

Rasa malu yang timbul ketika seseorang menganggur lahir dari kesadarannya untuk hidup mandiri. Ia bahkan merasa punya tanggung jawab finansial pada orang-orang terdekatnya. Perasaan malu ini hanya dapat diatasi dengan tetap memiliki kegiatan yang positif dan menghasilkan uang sesedikit apa pun. Supaya predikat pengangguran tak melekat erat padanya.

Baca Juga: 7 Tipe Teman saat Kamu Menganggur, Pasti Ada yang Suka Meremehkan

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya