5 Rasa Tersinggung yang Tidak Perlu saat Menerima Paket

Yang penting barangnya selamat sampai tujuan

Setuju gak nih, kalau menunggu paket tiba adalah salah satu kegiatan yang paling mendebarkan dan bikin tak sabar? Rasanya, kamu ingin cepat-cepat menerima lalu membukanya.

Nah, jangan rusak sensasi menyenangkan ketika menerima paket dengan rasa tersinggung yang sebetulnya tidak penting, ya! Apalagi seketika memarahi kurirnya atau mencela pengirim paket.

Apa sajakah rasa tersinggung yang tidak perlu itu? Mari lanjutkan membacanya dan jadikan bahan introspeksi kalau sampai sekarang kamu masih kerap kesal karenanya.

1. Kurir tidak turun dari sepeda motor

5 Rasa Tersinggung yang Tidak Perlu saat Menerima Paketilustrasi kurir bersepeda motor (pexels.com/Kindel Media)

Sebagai bentuk kesopanan, kurir memang sebaiknya turun dari sepeda motor guna menyerahkan paket padamu. Akan tetapi, kamu juga kudu lihat-lihat kondisi kurirnya dong. 

Coba amati sepeda motornya. Apabila kurir membawa banyak sekali barang di boncengan maupun di antara jok dengan kemudi, sudah tentu ia kesulitan untuk naik turun dari sepeda motor. 

Maklumi saja. Kan, kamu yang tak membawa apa-apa bisa dengan mudah mendekatinya untuk mengambil paketmu. Perkara gampang gak usah dibikin rumit, ya!

2. Teman atau saudara mengemas paket dengan kertas bekas

5 Rasa Tersinggung yang Tidak Perlu saat Menerima Paketilustrasi menerima paket (pexels.com/Kampus Production)

Misalnya, membungkus paket dengan kertas bekas kalender. Kamu yang terbiasa mengemas paket dengan amplop atau kertas kado baru menjadi merasa dilecehkan. 

Padahal, pilihan ini bukan tak ada alasannya, lho. Biasanya memang disengaja untuk sekalian memanfaatkan barang bekas yang masih dapat dipakai. Bukan dimaksudkan buat menghinamu.

Ini berbeda dengan ketika kamu berbelanja melalui marketplace. Sudah semestinya pesananmu dikemas menggunakan kertas, kardus, atau plastik baru sebab kamu membelinya.

3. Pengirim paket tidak mencantumkan gelar akademikmu

dm-player
5 Rasa Tersinggung yang Tidak Perlu saat Menerima Paketilustrasi menerima paket (pexels.com/Liza Summer)

Bukankah cukup dengan nama serta alamat lengkap, paketmu juga akan sampai? Sementara itu, gelar akademik lebih tepat dicantumkan untuk keperluan-keperluan akademik juga. 

Terutama jika gelarmu panjang sekali. Pengirim paket barangkali tak hafal semuanya dan merasa ribet. Walaupun kamu sudah susah-susah berkuliah untuk mendapatkan gelar itu, tak usah dipermasalahkan, ya!

Baca Juga: 5 Tips Memberi Feedback Negatif tanpa Membuat Tersinggung

4. Kurir meminta fotomu ketika menerima paket

5 Rasa Tersinggung yang Tidak Perlu saat Menerima Paketilustrasi menerima paket (pexels.com/Kampus Production)

Kalau kamu telah sering menerima paket, kamu pasti mengerti bahwa foto tersebut diperlukan sebagai bukti bahwa paket telah diterima. Baik penyedia jasa ekspedisi maupun pengirim paket membutuhkannya untuk memastikan barang sudah sampai.

Jadi, kamu tidak perlu merasa seakan-akan sedang dicurigai menerima paket yang bukan milikmu. Apalagi berpikir kurirnya bakal menyalahgunakan fotomu. Mau buat apa juga?

5. Kurir baru datang berjam-jam setelah status paketmu dalam perjalanan menuju rumah

5 Rasa Tersinggung yang Tidak Perlu saat Menerima Paketilustrasi menerima paket (pexels.com/Kindel Media)

Sekalipun rasanya sudah tak sabar untuk melihat paketnya, pahami bahwa paket yang harus diantarkan seorang kurir setiap harinya banyak sekali. Alamatnya bisa berjauhan bahkan beberapa sukar ditemukan.

Belum lagi ditambah kemacetan di jalan, hujan deras, atau kendala lain yang dialami kurir. Kamu sabar saja, nanti paketmu juga pasti sampai, kok. Toh, kamu tak harus menunggunya tanpa melakukan apa-apa.

Kamu bisa tidur dulu atau menunggu paketmu sambil melakukan berbagai kegiatan. Kalaupun harus pergi, kamu dapat berpesan pada orang yang ada di rumah. Ketika kurir menelepon, kamu juga bisa memintanya untuk meletakkan paket di teras atau menitipkannya pada tetanggamu.

Bagian terpenting yang harus kamu syukuri dan hargai adalah paketnya sampai dengan selamat. Barangnya tidak rusak atau ada yang hilang. Hal-hal seperti di atas tak perlu dianggap sebagai masalah. Setuju?

Baca Juga: 5 Tips Memulai Hidup Santai Biar Gak Mudah Tersinggung Perkataan Orang

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya