5 Tanda Kamu Sudah Tahu Prioritas dalam Hidupmu, Gak Ragu-Ragu Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu mungkin sudah sering mendengar tentang pentingnya mengetahui prioritasmu dalam hidup. Ya, pengetahuan akan prioritas hidup bakal mengarahkanmu pada tindakan-tindakan yang tidak membuang-buang waktu dan energi.
Waktu serta energimu ditujukan untuk prioritas tersebut. Ini membuat kemajuan dalam hidupmu akan terlihat lebih signifikan dalam waktu yang tak terlalu lama. Apakah kamu telah sungguh-sungguh tahu prioritas dalam hidupmu? Cek dari tanda-tanda di bawah ini:
1. Tidak cemas oleh prioritas orang lain
Karena kamu sudah punya prioritas sendiri dalam hidup, prioritas orang lain tidak memberimu pengaruh apa-apa. Selain bahwa kalian sama-sama punya sesuatu yang dikejar meski bentuknya berbeda.
Sedang apabila kamu belum menentukan prioritasmu sendiri, prioritas dalam hidup orang lain selalu bikin kamu kepikiran. Dirimu merasa cemas. Satu sisi, kamu merasa tertinggal dan harus segera menemukan prioritasmu sendiri.
Di sisi lain, muncul keinginan untuk mengambil jalan pintas buat meniru prioritas hidup orang lain. Padahal, apa yang mereka anggap penting dalam hidup belum tentu demikian pula untukmu.
2. Rutin mengerjakan apa yang menurutmu penting
Nah, apabila kamu hanya meniru prioritas hidup orang lain, tak akan ada motivasi yang kuat buat kamu melakukannya setiap hari. Kamu barangkali hanya sesekali melangkah menuju suatu prioritas kemudian berhenti.
Prioritas hidup tersebut tidak cocok untukmu. Maka sebaiknya, prioritas hidup ditentukan oleh dirimu sendiri. Prioritas hidup yang merupakan keputusan pribadi mendorongmu buat secara giat melakukan hal-hal yang relevan.
Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Menghargai Perbedaan Prioritas Setiap Orang
3. Punya alasan kuat mengapa sesuatu begitu berharga bagimu
Editor’s picks
Misalnya, prioritas hidupmu adalah berkarya sebanyak dan sebaik mungkin. Mengapa ini penting bagimu? Sebab menurutmu, karya adalah cara terbaik untuk mengekspresikan diri.
Dengan berkarya, kamu bisa menampilkan apa adanya dirimu sekaligus mendapatkan penghasilan. Karya-karyamu juga bukan bentuk ekspresi diri yang egois sebab orang lain dapat menikmatinya.
Adanya alasan yang kuat di balik sesuatu yang kamu anggap sebagai prioritas hidup menunjukkan dirimu tak main-main dalam menetapkannya. Meski prioritas hidup ada yang untuk jangka panjang dan pendek, semuanya memerlukan alasan kuat darimu yang menganggapnya berharga.
4. Kamu tahan dalam berproses
Bila contoh sebelumnya menggambarkan prioritas jangka panjang, contoh prioritas jangka pendek adalah mencari ekstra penghasilan. Misalnya, kamu ingin melanjutkan pendidikan S2.
Karena tidak mendapatkan beasiswa atau dukungan finansial dari orangtua, beberapa tahun ini kamu harus bekerja keras mengumpulkan uang. Selain buat biaya masuk dan uang semester sampai selesai, juga supaya kamu gak terlalu ngoyo lagi dalam bekerja ketika perkuliahan dimulai.
Jika melanjutkan pendidikan S2 dan mencari penghasilan ekstra merupakan prioritasmu buat saat ini, kamu gak mungkin menjadi pengeluh. Kamu punya daya tahan lebih untuk menjalani prosesnya demi apa yang diinginkan.
5. Kamu menyingkirkan hal-hal yang gak relevan dengan prioritas hidupmu
Begitu prioritas dalam hidupmu ditetapkan, kamu membagi hal-hal lainnya menjadi tiga kategori. Pertama, sangat penting dan mendesak. Kedua, penting tetapi masih bisa ditunda. Ketiga, sama sekali tidak penting.
Seluruh kegiatanmu yang mengarah pada prioritas hidup cuma bisa dijeda oleh keperluan kategori pertama. Saat kamu punya waktu luang, barulah keperluan kategori dua dilaksanakan. Sementara itu, keperluan kategori tiga benar-benar ditinggalkan.
Menetapkan prioritas hidup erat kaitannya dengan kemampuanmu mengidentikasi kebutuhan-kebutuhanmu saat ini dan tujuan yang ingin diraih di masa depan. Yang jelas, kamu gak bisa asal menjadikan prioritas orang lain sebagai prioritasmu.
Baca Juga: 6 Hal yang Sebaiknya Mulai Dipahami ketika Beranjak Dewasa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.