5 Tanda Kamu Mengalami Star Syndrome Meski Bukan Artis
ilustrasi pria muda (pexels.com/Thegiansepillo)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Star syndrome biasa dihubungkan dengan bintang-bintang baru yang seperti lupa diri begitu mencicipi sedikit ketenaran. Namun, ternyata star syndrome tak cuma bisa dialami oleh artis atau pendatang baru di dunia pertunjukan yang mendapatkan perhatian publik, lho.
Orang dengan pekerjaan apa pun juga dapat mengalami star syndrome yang membuat dirinya kurang disukai oleh orang-orang di sekitarnya. Dampak negatifnya bahkan mampu merusak karier yang dirintis dengan susah payah. Waswas tanpa sadar kamu juga sudah mengalami star syndrome?
1. Kepercayaan dirimu terlalu tinggi
ilustrasi pria percaya diri (pexels.com/Flávio Santos)Percaya diri memang bagus. Akan tetapi, jika berlebihan juga bakal buruk untukmu. Pasalnya, kepercayaan dirimu gak memiliki dasar yang jelas. Dalam hal karya misalnya, kamu baru menghasilkan satu atau dua.
Itu pun tidak mendapatkan sambutan yang luar biasa dari orang-orang. Karyamu juga belum teruji oleh waktu. Apakah beberapa bulan atau tahun lagi masih ada orang yang menikmati atau minimal mengingat karyamu?
Namun, kepercayaan dirimu yang telah melambung bikin kamu berani meremehkan karya orang lain. Tak main-main, karya yang kamu remehkan malah jauh lebih terkenal ketimbang karyamu dan kualitasnya sudah mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak.
2. Menjadi sangat pemilih dalam berteman
ilustrasi tiga pria muda (pexels.com/Trần Long)Perubahan sikapmu ternyata juga tampak dalam caramu menjalin pertemanan. Kamu bergerak meninggalkan teman-teman lama yang menurutmu gak sekelas lagi denganmu. Sebagai gantinya, kamu bergerak untuk mendekati orang-orang baru yang dirasa lebih selevel sama kamu.
Kamu akan malu berat apabila teman-teman barumu itu tahu seperti apa lingkungan pergaulanmu yang dahulu. Walaupun teman-teman lamamu juga sekumpulan orang baik, menurutmu mereka gak cocok lagi buat dekat-dekat sama kamu. Ada kekhawatiran yang tidak masuk akal kalau-kalau tetap bergaul dengan mereka bakal membuat kemajuan hidupmu terhambat.
3. Sikapmu menjadi arogan karena ingin dihormati
Editor’s picks
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Budgeron Bach)Kamu menuntut orang-orang di sekitarmu buat sangat menghormati dirimu. Ini disebabkan oleh perasaan bahwa kamu telah menjadi orang yang amat hebat. Akibatnya, orang-orang yang menurutmu tidak sehebat kamu diwajibkan buat menghormati kamu dan menuruti semua keinginanmu.
Dahulu, kamu dikenal sebagai pribadi yang tenang. Namun sekarang, bila arogansimu muncul, apa saja yang menjadi keinginanmu harus segera terlaksana. Sekadar penundaan atas perintahmu saja tidak mampu kamu toleransi apalagi penolakan secara terang-terangan.
4. Produktivitasmu justru mulai menurun
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Israelzin Oliveira)Inilah yang membuat orang dengan star syndrome biasanya gak bertahan lama di dunia yang mereka geluti. Mau kamu bekerja di depan maupun di belakang layar, star syndrome akan menurunkan produktivitasmu.
Ada rasa puas yang terlalu dini atas hasil kerjamu yang belum seberapa. Seolah-olah cukup dengan itu saja kamu telah membuktikan seluruh kemampuanmu dan berhasil membuat orang-orang mengakuinya. Kamu harus lekas menyadari penurunan produktivitas ini serta menghentikan star syndrome yang dialami.
5. Kecewa berat dan kesal kalau ada orang yang tidak tahu siapa kamu atau apa prestasimu
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Alexander Suhorucov)Kamu haus sekali akan pengakuan dari orang lain. Pun bagimu, popularitas adalah segalanya. Tak heran apabila kamu bisa kecewa berat jika mengetahui banyak orang ternyata tidak tahu apa-apa soal dirimu. Kamu sampai heran dan berpikir pengetahuan mereka sangatlah sempit.
Padahal, bukan wawasan mereka yang kurang luas melainkan memang pencapaianmu sebenarnya belum seberapa. Lain halnya kalau pencapaianmu telah banyak. Dengan sendirinya orang-orang bakal tahu siapa kamu. Bahkan, tanpa kamu repot-repot menjelaskannya.
Mengalami star syndrome sama sekali tidak berarti kamu sungguh-sungguh telah menjadi seorang bintang di bidang apa pun kamu berkarya. Ini justru merupakan tanda bahaya yang jika dibiarkan akan terlalu cepat mengakhiri kiprahmu. Padahal, kamu sebetulnya memiliki talenta yang besar. Hindari, ya!
Baca Juga: [OPINI] “Star Syndrome” di Instagram, Problema Follow to Unfollow
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
