6 Tanda Usiamu Bertambah, namun Tidak dengan Kedewasaan

Keegoisanmu masih sangat jelas!

Berapa usiamu di tahun ini? Apakah kamu masih tergolong remaja belasan tahun atau sudah masuk kategori dewasa yang berusia dua puluh tahun ke atas?

Bila kamu telah dewasa secara usia, seharusnya kedewasaan psikismu juga terus bertambah. Bukan malah usiamu makin banyak, tetapi kedewasaanmu jalan di tempat. 

Tanda-tanda kedewasaan yang masih kurang memang sulit disadari oleh diri sendiri. Biasanya, orang-orang di sekitarmu yang akan memberikan penilaian.

Sebelum kamu ditegur orang lantaran sifatmu yang kekanak-kanakan, cek enam tanda kurangnya kedewasaan ini ada pada dirimu atau tidak. Gak perlu gengsi, bacanya diam-diam saja.

1. Diri dan kehidupanmu dikendalikan oleh orang lain

6 Tanda Usiamu Bertambah, namun Tidak dengan Kedewasaanilustrasi pria yang dikendalikan (unsplash.com/Josh Kahen)

Sudah seharusnya orang dewasa memiliki kuasa penuh atas kehidupannya. Berbagai keputusan dalam kehidupanmu, mestinya kamu sendiri yang mengambilnya. Tentu kamu boleh meminta saran pada orang lain.

Namun, keinginanmu sendiri yang harus diutamakan. Jangan malah kamu terus merasa bingung dan akhirnya cuma mengikuti arahan orang lain. Ini sama saja kamu menyerahkan kehidupanmu padanya.

2. Suka menekan orang yang lebih muda

6 Tanda Usiamu Bertambah, namun Tidak dengan Kedewasaanilustrasi menekan saudara (pexels.com/cottonbro)

Mentang-mentang usiamu lebih tua, kamu menggunakannya sebagai pembenaran untuk menekan orang-orang yang lebih muda. Mereka bisa adikmu atau juniormu di kampus dan kantor.

Padahal, kedewasaan psikis seharusnya membuatmu lebih mampu mengayomi semua orang yang lebih muda darimu. Sikap seperti ini harus kamu miliki supaya mereka nyaman berada di dekatmu dan terdorong untuk meniru kamu.

3. Hanya ingin dicintai tanpa balik mencintai

6 Tanda Usiamu Bertambah, namun Tidak dengan Kedewasaanilustrasi pasangan (unsplash.com/Scott Broome)

Dalam membina hubungan dengan siapa pun, caramu ialah satu arah. Kamu ingin semua orang mencintaimu, tapi kamu sendiri tidak pernah berpikir untuk membalas cinta mereka. Ini tak hanya berlaku dalam hubungan asmara, lho.

Di keluarga, kamu selalu mencari perhatian semua orang, tapi tidak pernah ganti memperhatikan mereka. Dalam pertemanan pun, kamu cuma mau mereka selalu ada untukmu sedangkan kamu gak peduli ketika mereka ada masalah.

dm-player

Baca Juga: 5 Ciri Pasangan yang Gak Diragukan Kedewasaan Diri dan Emosionalnya

4. Memandang hidup dari sisi enaknya saja

6 Tanda Usiamu Bertambah, namun Tidak dengan Kedewasaanilustrasi seorang perempuan (unsplash.com/zhenzhong liu)

Ini bukan karena kamu selalu berpikir positif melainkan wawasanmu memang masih terbatas dan kehidupan belum mengujimu sampai ke titik terendah. Akibatnya, sulit untuk kamu memercayai adanya penderitaan di dunia ini.

Apalagi berempati pada orang lain. Kalaupun orang lain menceritakan penderitaannya padamu, kamu tak dapat berempati padanya dan justru berpikir ia pasti hanya mengada-ada.

5. Masih dibantu untuk mengendalikan emosi

6 Tanda Usiamu Bertambah, namun Tidak dengan Kedewasaanilustrasi bad mood (unsplash.com/Meg)

Kemandirian adalah kata kunci dari kedewasaan. Ini tak sekadar kemandirian dalam kegiatanmu sehari-hari, tetapi juga terkait caramu mengendalikan emosi. Orang yang dewasa secara psikis akan mampu mengendalikan segala bentuk emosi dalam dirinya.

Itu artinya, tak cuma mengontrol kemarahan melainkan juga menanggulangi kesedihan dan memperhatikan ekspresi kebahagiaannya biar tidak mengganggu orang lain. Apabila untuk mengendalikan emosi saja kamu masih perlu sering-sering diingatkan orang, wajib untukmu belajar mendewasakan diri.

6. Selalu ingin dikasihani

6 Tanda Usiamu Bertambah, namun Tidak dengan Kedewasaanilustrasi kesedihan (unsplash.com/August Hawley)

Ketika mayoritas orang dewasa paling gak suka dirinya dikasihani, kamu malah sangat menikmati peran ini. Kamu tidak merasa malu dan selalu ingin semua orang mengerti kondisimu lalu membantumu.

Minim sekali keinginan dalam dirimu untuk terlihat tangguh di depan orang-orang. Bukan berarti kamu harus selalu berpura-pura kuat. Akan tetapi, kamu juga gak perlu membuat dirimu tampak lemah, kan? Kekuatan dirimu tak akan terbentuk jika seperti itu.

Penting lho, buat kamu memastikan pertambahan kedewasaan psikismu. Agar kamu tak seperti jiwa anak-anak yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa.

 

Kalau kamu masih sulit menyadari keberadaan tanda-tanda di atas dalam diri sendiri, tanyakan saja kepada orang-orang terdekatmu. Minta mereka untuk memberikan jawaban yang jujur supaya kamu dapat mengejar ketertinggalan dalam hal kedewasaan.

Baca Juga: 5 Bukti Kamu Memiliki Kedewasaan Bersikap, Mau Introspeksi Diri!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya